Istana di gemparkan
m
ingnya. Sejenak otaknya berfikir. Mengusap wajahnya, ia p
sampingnya, ia pun langsung menoleh da
ih tertutupi gorden. Jika Aluna sudah b
arah jendela, menyibak tirai
at Aluna membuka jendela itu
. Kamu tahu kan, aku tidak suka setiap benda
mencari keberadaan Aluna. Namun langkahnya berhenti ketika melihat seseorang y
a bisa tid
ang wajah tenangnya dan membuat hatiny
indah? aku t
kan Aluna ke atas ranjang. Lalu duduk di
tetap cantik natural. Tangan kanannya terulur mengelus pucuk kepa
sekali m
mungkin mengecup bibir Alu
una masih suci. Dia tid
m
nggeliat, menguap dan menutupi mulutnya dengan t
uh. Seperti bawahan yang siap
g terpenjam itu terbuka. Aluna pun langsung beranjak dan ia b
yang memin
antai. "Iya," ja
u, kamu tahu... Barang yang di sentuh ku bisa
bisa
imutnya. "Kalau b
g tidak bisa kita tembus. Kita menikah hanya karena perjodohan. Jadi menurut ku, aku tidak akan mengganggu mu lagi
ngin mengatakan sesuatu.
. Aku tidak mempermasalahkannya dan
y
nya. Alden langsung menoleh. "Apa kam
ngatakannyalah yang mengecewakan. "Aku akan mengaturnya, om Bram juga akan se
mu inginkan? pernikahan
ura-pura bodoh. "Setiap wanita menginginkan cinta Alden. Pernikah
arus menya
rsenyum dan menggeleng. "
hadapannya bicara tentang penceraian. Di sini,
tidak akan ada kata penceraian
langsung pergi dan menutup p
di liputi rasa marah. Alden segera berlalu meninggalkan ruang ma
tahankannya. Laki-laki berwajah dingin itu ternyata memiliki rasa kasihan yang mendalam padanya. S
kut sa
i ini dia melihat wajah ceria Aluna dan tidak merasa canggun
Aluna yang tertuju pada Aron. Bisa-bisanya wanita d
kenyang," s
t wajah Aron yang memerah. "Itu bunyi perut mu, kan. Tunggu sebentar.." Aluna berlari kecil, secepat ki
ni
ang mendapatkannya. Aluna ti
an. Ini," Aluna menyodorkan kotak bekal itu pada Aron dan Aron pun m
engantar sang suami d
ia
ia menggerutu kesal di hatinya. Alden menghubungin
i untungnya ada nyony
untuk memakannya kan
at wajah sang majikan yang tengah tertuju padan
nkannya?" tanya Ar
Aron. Dimana s
a
epertinya sang tua
hel menghubungi ku dan mengatakan bah
mengecek benda pipih miliknya dan ternyat
etik dan beberapa menit, terdengar s
yan
menjawab de
ku ke mall," sung
n yang ia tinggal. Bahkan pertemuan dengan klien di je
an mu dari pada ku?" Tanya
wanita di sebrang sana langsung diam
u keluar bersam
ang di kepalanya. Ia tidak suka ada seseorang yang ingin le
ntu dia akan bebas. "Lebih baik aku mall, setidakn
i, ia sangat kesal me
l," ucap Aluna. Dia bermaksud men
d mengajak mu keluar. Selam
gilannya. Dia menatap benda pipih di tangannya itu.
n telah
gin mereka beli. Di balik kaca, Aluna melihat seb
ngin ya
ngg
lihat wanita di hadapannya itu. Matanya langsung memerah, tentu saja ia ingat kejad