Benih Cinta CEO
pakai hijab. Tetapi bukan hanya malam ini
mbayangkan bagaimana aku bisa me
sana itu tidak ada yang satupun mema
ai hijab. Masa ke SMA juga pakai
bu untuk masuk itu melihatku terus, seperti tidak mau terkedip. M
Tetapi aku bisa apa? Kalau memang aku diboleh
ketika keluar rumah. Tidak mungkin juga aku bisa melep
r dari omelan Ibu agar tidak memakai hijab. Kalau kali ini kamu b
danya deh sama yang tidak memakai hijab. Soal
kesal lagi. Tapi aku tidak bisa melawan na
. Kalau waktu menari di rumah teman Ibu ngasih sya
mu. Nanti kalau kamu ke mana-man
ari alasan. Tetapi ent
au ganti baju muslim
pa di situ terus. Ayo masuk du
i batin, melihat Ibuku
gan Fana. Tidak so
epat, biar ganti bajuku yang s
g mirip seperti Ibu yang model hijab langsung masuk sepert
bagaimana juga aku bisa berhijab. Ribet
aku tadi tidak pamit ke mereka cuma pamit ke Ibu
-to
elain itu pasti pembantu. Tidak, kalau pembant
... Na
benar.
Ibu
ng mau memakai baju mana. Nanti kalau warnanya salah dianggap nora
n Ajeng Kartini yang fotonya digantung di dinding kelasku itu, biar nanti
a,
ntu sambil men
kan tahu kalau aku lagi
ibawa Ibuk
kamu. Soalnya Ibu baru beli iket yang abu-abu.
coba tenang saja. Memberi senyum yang b
yarat yang sangat aneh. Kalau dikasih iket. Jelas-jelas di
a,
um ganti
Tapi kata Ibu, suruh abu-abu barusan. Ya
mau buatin teman-tem
menutup pintu keti
*
a I
elain belajar kelompok. Jangan buat t
gangguk
a. Nanti kalau jam sembilan harus
ngguk sementara Arul
ir. Kami akan kembalikan Fana
kalian bi
Tante
ntian mengecup pun
ah pamit
engge
um,
tidak
. Ayah lagi
Ayahmu sholatnya lama.
ualaikum
aikums
setelah mengecup punggung tangannya Ibu.
ju muslim ini. Warnanya abu-abu la
ana ber
ati-ha
pelan pund
mualaik
aikums
*
loh. Lihat di kac
ang menujukan kagum. Apa dia pur
lnya salah satu sahabatku yang hany
itu penglihatannya tidak begitu normal. Se
melihat jelas. Yang biasanya sulit melihat bayang
ina. Aku sudah tidak enak i
kok. Kamu sudah cantik jadi tambah cant
enata kacamatanya yang t
masa sih sahabatku bilang yang bohong. Atau
jujur. Ini sangat terpaksa. Aku tidak suka d
cemb
ju sedikit cepat, ketika ada polisi
di tengah itu tanpa sen
adis yang satu-satunya memakai hijab da
mperhatikan apakah aku me
diriku seperti bukanlah ak
u waktu pagi saat aku masih