icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Fate Brings The Past

Bab 8 Anak Raga

Jumlah Kata:1704    |    Dirilis Pada: 12/06/2022

elisa langsung menekan Yura saat wanit

ulu kek dia istirahat sejenak. "Apaan sih lo, Mel? Lo itu posesif udah kayak pacar.

isa dari tadi masih enggak habis pikir dengan Yura yang mau aja pergi sama Raga, bukannya dia benci sama tuh orang.

harus bilang cerita udah nikah sama Raga, padahal kan dia amit-amit tuh

ep lo." Melisa kan paling mendukung Yura bersama Dafa, dia nggak

aham lo." Yura kesal dari dulu Melisa selalu saja berusaha membuatnya dekat den

i lo lah." Lha, dia kira buka hati kayak buka warung, apa-apa tinggal beli, kadang bisa hut

nikah, enggak akan ada peluang buat siapa pun, memaafkan Raga a

, Melisa kan hanya mau lihat sahabatnya bahagia, minimal

ai kesal, dia kan nggak suka dijodoh-jodohkan, kesannya dia nggak laku bang

k Dafa suka sama lo, bukan gua juga kali." Sekarang malah bahas Dafa, kan

" Melisa sekarang malah menyilangan tanga

sembari membua

an ya, sudah pasti sih Melisa nggak percaya deh sa

Melisa menasihatinya, dia takut Yura malah salah jalan, jangan-jangan

uga yang mau jadi pelakor, masih ada harga diri kali Yura, mending nggak laku daripada jadi pel

lamin lagi dia," cibir Melisa, sepertinya Melisa kagak ad

itu." Dulu sahabatnya, dan sekarang menjadi perempuan lakn

h ngarep sama Raga, apalagi sih bejat itu udah duda. "Jangan bilang lo

g. Gua di sini kerja, bukan ghibah." Kabur ah, daripada ban

*

h, yakin sih bunga indah ini dari Raga, tapi tenang Yura tak bisa dibayar dengan bunga c

" Yura terjenggit melihat bocah ini ada di depannya. Entah

atu kali Yura tanyanya, ini anak kan bocah, masa harus jawab

ebarkan mulut mendengarkan kata-kata bocah ingusan ini. Astaga

ecil sudah dia seret keluar. Apa-apaan main masuk rumah orang sembarangan, ini kan rumah sua

r tante dipecat." Tian malah mencecar Yura. Anak dari Raga

Yura menger

tan dari dalam rumah, dia langsung m

napas panjang. Ah, dia sampai lupa, jika suaminya punya anak. Persis banget

di rumah Papi." Muka Raga berubah jadi tak nyaman, takutnya Yura tambah ilfil dengannya, bisa gagal dia memi

ian pakai acara tanya tentang Yura lagi. Anak sekeci

ga, hampir saja dia ingin mencubit anak ini, anak sama bapak kok sama-sama menyebalkan sih, ana

aga ke Tian. Dengan sangat hati-hati, dia meminta Raga hendak masuk dalam ke rumahnya, dia tahu

sih juga cantik mami,

sa dirinya dibandingkan dengan Alfira. Kan itu wanita yang sudah mer

a duduk di kursi teras. Dia tahu pasti

aku tuh kaget ada anak kecil di rumah. Aku sampai pikir, itu anak tetangga yang nyangkut ke sini," omel Yur

tinggal di sini." Yura menghela napas panjang, nggak masalah sih bagi jika dia yang men

agi, tapi, ada tapi-nya lho, aku bawa Tian ke tempat kerj

dahal jika dipikir lagi, Tian kan penyebab mereka berpisa

nyebab mereka berpisah dulu. Emang sih Tian menjengkel, kurang lebih Raga lah, t

yang

m rumah. Yura kan belum siapkan makan malam mereka.

oo

gan." Memang menyebalkan betul ini anak. Untun

umah Papi." Tian kan dari tadi kepo, dia heran kenapa rumah pa

brung mereka, jika Tian dan Yura dekat kan, dia juga

nak sekecil ini sulit menerima adanya seorang i

ang dewasa ini secara bergiliran, merasa aneh saja

ura, mungkin belum saatnya, lebih baik menunggu mereka dek

a menghela napas lega, s

selalu beli makanan di luar, mami kan nggak bisa ma

nannya." Baru Yura berdiri, malah Raga kembali m

" Raga kan mau mesra-mesraan juga, Y

sendiri gitu amat." Raga iri kali,

ar Yura menghentakan kakinya berulang kali. Dasar laki-laki menyeb

Yura mau muntah, gombalan yang dari jaman dulu n

mendengus. Dia harua tahan banting, agar bisa dapatkan hati wanita ini lagi. Tubuhnya doa

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka