Menikahi Suami Orang
eral
t saat suara Claudia t
adis itu merespo
ralda, menyadari salah satu jarinya terbalut kain kasa. "
nya sendiri. "Oh, ini ha
i Nyonya tidak perlu khawatir, aku sudah mengobatinya. Iya, kan,
u? Lain kali hati-hati
ludah sejenak. Memberanikan diri untuk bertany
t tetapi juga senang karena mengeta
i malam saya lihat Tuan
g dia biasa mabuk-mabukan. Kamu tahu, Armando itu butuh seseorang yang bisa
t Esmeralda meneguk ludah berkal
unya teman. Dan aku ingin kamu y
erkekeh pelan. "Nyonya pasti bercanda, ya? Baga
u orangnya sebenarnya baik. Iy
kebiasaan buruknya, yaitu mabuk. Mungkin kalau kamu
yan bisa berbaur dan berteman dengan putra majikan?" Es
natanya agar kepalanya menatap lurus-tidak menunduk. "Kamu itu bukan pelayan
saya rasanya tidak pantas jika ha
g akan mengurus Armando," kata Claudi
ud, N
rus, sekarang kamu yang harus mengurus. Kamu tidak perlu
meralda hendak menolak, tet
ku yakin sekali dia pasti akan berubah." Claudia mengulas senyum lebarnya. "Sudah, ya!"
us dia lakukan. Oke? Aku tinggal dulu." Setelah menga
ando memang kelihatannya sikapnya dingin, tapi jika kamu sudah mengenalnya lebih dalam, kamu akan menyad
masih saja
ewakan Nyonya Claudia, kan?" Mafa
uju. "Iya, Bi. Tapi bantu aku, ya. Aku
pendukungmu! Uff ... rasanya tid
H
icara. "Oh, maksud Bibi bersama menjadi teman. Hehe ..
ekar
ya
Bi. Aku
apa-apa
pasti masih pusing akibat semalam mabuk. Mungkin air lemon
atian sekali,"
nkan tugas saja, B
ya ... per
nampan dan membawanya naik menuju kamar Armando. Sesampainya
Apakah Tuan s
da ja
dia masi
aring tengkurap di atas ranjang sana. Esmeralda mulai melangkahkan kaki masuk ke dalam. Kedua bola matanya memperhatikan punggung Armando yang tak terbu
teralih dari punggung Armando yang terlihat kekar. Lekukan
Lantas berdiri dengan gemetar memandangi tubuh Armando
ka dia marah-marah nanti?" Esmeral
falda saja yang membangunkannya?" E
aku taku
akan lebih menakutkan seperti ini. Sungguh, menghad
untuk memungutnya. Saat ia sibuk merapikan selimut tersebut, tiba-tiba Armand
henti memandangi otot perut yang tercetak indah di perut Armando, serupa roti sobek.
tuk melangkah. "Tapi bagaimana jika Nyonya Claudia marah padaku nanti? Aku kan yang
lanya dengan pelan. Matanya menangkap pemandangan sosok pemu
ata. "Astaga, apa yang kamu lakukan Esmeralda. Kenapa kamu
rena hari ini dia akan ke kantor. Jika tidak,
kkan kakinya maju. Matanya terpejam saat tangannya terulur hendak menyentu
sama sekali tak berani menatap tubuh pria itu dengan mata telanjang, lantaran itu akan membuat
angun, T
mando terdeng
ya, mengintip wajah Armando yan
annya dari tangan Armando, tetapi tiba-tiba tangan Armando meraih pergelangan tangannya. Menarik tangan Esmeralda hingg
ali-kali, tak menyangka ia akan menjadi sedekat itu dengan Armando. Beruntungnya Armando masih terlelap dan belum menyadari
ni?" jeritny