Misteri Cinta Anak muda
gerak, kepalanya me
g Lo sama gue aja yang turun" saran Zio
lagi, mereka udah jaga di ujung jalan. Kalau
o lihat sendiri kondisinya sedang lemah, gak mungkin Laila bisa me
na pun kedua keputus
. Gak ada penolakan!" Putus Zi
i aja biar gue sendiri yang turun. Lo sama sahakila dan Laila pergi dari sini" perinta
?" Tanya L
meng
sal sahabatnya selamat. L
asih bisa" saran Laila. Kemudian berdiri lalu melan
yang langsung di beri
h ada dua orang yang sedang berjaga di tempat parkir. Senapannya ia mas
l senapan dengan segera Malih berlari, kemudian menendang dadanya membuat salah satunya langsung terkapar
i lima orang pengawal bersenjata. Dengan cepat Malih mengambil pistol di saku, kemudian menodo
elawanya kalau gini"
dorr
. Di arah sebrang Zio datang dengan senyuman miring, merasa sud
melawan dengan memukul wajah Malih namun dengan cepat Mal
h. Melihat Malih fokus dengan salah satu pengawal. di belakang tubuhnya pengawal sudah ingi
elihat Zio yang juga baru men
Malih kemudian berlari ke da
**
kita!" panik Laila melihat ke kaca mo
h pucat pasi bahkan ingatannya hanya b
Shakila membuat Laila
meninjak gas, karena mobil di belakang hampir mendekat. Merasa percuma terus mengemudi mobil, dan lagi
r dari mobil!" suruh Laila y
ke dalam hutan sambil menarik tangan shakila. Tentu para pengawal ikut mengejar mere
emakin keras, menyesali perbuatanny
udah terdengar di telinga mereka. Tentu Shakila makin ketakutan, apal
hakila takut memb
tuhkan tubuhnya di rerumputan lalu menyandarkan tubuhnya di bawah po
t sekelilingnya yan
a Shakila sambil sesegukan
ini, tolong ambilkan itu untukku"
walau ia berdiri lalu mem
h Laila sambil membuka perban perlahan,
, kemudian ia memetik daun yang agak lebar untuk wa
Laila m
mengobati lukaku" pinta Laila kemudian m
udian merapatkan bibirn
a?" Tanya Shakila cemas yang
**
antung Malih sudah berdetak cepat, dengan keringat bercucuran di pelipisnya. Langkah
riak Zio membuat Mal
rr
engan bersamaan peluru yang me
kemudian mendekat yang d
n kantor lantai bawah. Mencari siapa sosok yang suda
hadiah lima peluru" sewot Zio kesal kembali melih
ing, tidak ada suaranya
luru di isi, kepala Malih langsung menengok ke ar
rr
ereka keluar dari tempat persembunyian. Dan berhasil!. D
car dari Zio, Suara tembakan mengiringi langkah mereka.
u, tangannya memegang er
ntuk ia bisa menunaikan kewajibannya untuk beribadah. 16.47 WIB ,waktu yang sebentar untuk kegiatan
alih melirik Zio yang masih dapat ia lihat. Tangannya m
ua pengawal kembali membalas tembakan Malih dan Zio. Beberapa kali mereka mencoba menghi
o
pat di dada pengawal, seketik
o
yang menyusul menumb
bisa mereka tumbangkan. Setelah mengambil napas,
**
lari. Rasa takutnya masih belum kunjung hilang, hatinya masih berdebar bahkan terkadang i
hon. terlihat raut wajah kelelahan dan mata yang tidak terpejam ra
nyanya kecil. Ragu, takut a
aila, membuat mata itu terlihat bening dan indah . Kecantikan yang tersembu
l
amping Shakila. Dengan takut-taku
iri. Bahkan ia hanya bisa berteriak tampa ingin menyingkir
tawa Laila terdengar. seakan lukanya sudah ter
nya, bahkan tangannya masih mengibas-ngibas mencoba mengusirnya. Seakan terta
erdiri untuk membantu Shakila yang masih ketakutan. Terlihat wa
la" rengek Shakila yang sudah t
sana masih belum aman" kalau sudah aman kita akan keluar d
imau, bagaimana kalau ada monyet,bagaimana kalau ada hewan lainnya yang punya tari
***
semua terlihat berantakan. Bahkan Malih memikirkan ke adaan semua orang. Apa mereka selamat?. Atau mereka
ar di lantai dengan luka tembak di perut. Langkahn
jongkok mendekati Abraham
ena tadi di bawah pun ia melihat Musa yang juga sudah meninggal. Resiko memang akan