icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Ratu Tak Akan Jadi Babu

Bab 3 KEDATANGAN RAFI

Jumlah Kata:1280    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

kami, aku bersiap dengan memakai setelan gamis dan hijab berwana Army. Setel

n rumah banyak," ucap Ibu, membuat langkahku harus terhe

a ada urusan," sahutku, sa

in buat keluar?" Ibu kembali

halus, kemudian mengambil sepatu dari rak

alau kamu mau keluar kamu izin sama saya bukan sama Azka." Kali ini suara Ibu mulai melen

, walaupun ketika mereka berkumpul bersama Ibu, Ibu selalu menjelek-jelekkanku, tapi mereka seperti hanya mendenga

n kembali masuk ke dalam kamar dan mengganti pakaian dengan daster rum

ucapku penuh sayang, sembari mengusap

tanda ada pan

rang sana, rupanya telepon dari Kakakku

Aku menjawab salamnya dengan sangat sema

nya, kirimin ya," jawab A Rafi tak kalah semangat, senyumku memudar, aku memang sangat merindukan mereka, tapi

mematikan telepon segera ku kirimkan Alamat rumah kepada A Rafi,

BMW ke rumah. Tapi Ayra taku

ku keluar dan mencari Ibu Mertuaku,

fokus menonton TV menoleh sebentar pad

yak kalau hujan siapa yang angkat." Ibu menjaw

r kesini," jawabku lemah, Ibu tampak acuh sambil menga

amu jauh layani aja dengan baik," jawabny

mpan dalam kulkas, terus ada pisang goreng dalam lemari, it

suguhkan Teh dan Pisang goreng sisa kemarin, padahal jika pun harus memberikan yang baru

n mengambil HP ku, ternyata

i Mas belikan cemilan ya Dek, kalau ibu nyuruh angetin makan

lalu tau apa yang aku risaukan. Sebelum aku mengat

T

masuk lagi, tern

a sekarang Aa mau temenin Kak Tari dulu ke kondangan temennya dan

sangat memperhatikanku. Entah kenapa keluarga s

gak pengen apa-apa. Fii amanil

pertinya sudah mulai kering, aku harus bisa membuat Ibu Mertuaku senang aga

*

bak asin dan manis untuk keluargaku yang datang, dia membawa 2 bungkus.

tu dan memeluk mereka bergantian, kupersilahkan mereka masuk dan ku suguhkan teh

kali melirik ke arah pintu tengah. Aku mulai merasa tak enak, karena me

ka tadi, Ibu melihat Mas Azka m

ada, biar kering dapur gak akan belanja." Ibu nyeletuk dengan kasarnya, pad

juga nggak tiap hari datang ke rumah kita," jawab Mas Azka halus, ia

k usah sok-sokan menganggap ini rumah kalian," jawab Ibu yang seng

ang begitu sabar menghadapi kebencian dari I

uk tamu dan untuk orang rumah lalu

i membuyarkan lamunank

ku lembut, aku terpaksa berbohong, namun ternyata Ibu keluar deng

bu kemudian berlalu pergi begitu saja

u menatap sedih pada A Rafi dan Kak Tari,

ari mengalihkan pembicaraan menghil

A,"jawabku sembari

ak mabok Dek?" tany

jawabku bersemangat, kami lalu melanjutkan obrolan. Tanpa terasa hari semakin

dipendam sendiri, oke?" Aku mengangguk dan merasakan air mata

lam untuk orang tuaku. Tak terasa mereka sudah men

?" Mas Azka membuatku kembali tersenyum, aku mengangguk dan segera

ji akan selalu ada di samping Mas Azka, Ayra nggak akan biarin Mas Azka ngejalanin semua rasa sakit dan sulit hidu

miku, Mas Azka Rayhan Afif

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka