icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
TERPERANGKAP GAIRAH CINTA SATU MALAM

TERPERANGKAP GAIRAH CINTA SATU MALAM

Penulis: bocahtua
icon

Bab 1 CINTA SATU MALAM

Jumlah Kata:2275    |    Dirilis Pada: 09/06/2022

ngnya ikut terguncang-guncang, membuat tampilan dirinya di panggilan grup call terlihat tidak jel

n anggun yang dibuat-dibuat. "Akhirnya ku

atau senang bisa ketemu Gera

melihat kamera handphone. Dia mencoba menghimpun kembali senyumnya yang tak

ikin aku lebih senang?"

r kedua bola matanya.

Adele terkesan meremehkan, dia tahu,

hut pertanyaan Shopie. Membuat gadis

pie berusaha mengelak. Meski, ha

ank." Jari telunjuk Adele terlihat menunjuk-nunjuk di layar. Matanya terlihat melotot, w

h bicara sama

ree

rnya menelpon mereka karena hal ini. Liana dan Adele selalu me

dak akan menanyaka

alam ini, Bab

traktik,"

dan Adele beru

menghempaskan dirinya ke ranjang. Membayangkan wajah Gerald yang

ti dan bisa terlupa. Dia merasa kata-kata

rview pada perusahaan Caraka Perkasa, lelaki itu, Gerald ada di sana. Du

kompeten dengan lamaran yang diajukannya, tetapi karena Gerald selalu memanda

matanya tidak bisa berkonsentrasi dan selalu melirik Gerald yang duduk di sisi kiri meja. Mata ela

diri. Menjawab semua pertanyaan dengan

rima bekerja di perusahaan advertising Caraka Media gru

bisa melihatny

an yang sama dengan Gerald saja sudah membuatnya merinding. Membuatnya se

ya seperti seorang petarung yang memenangkan kejuaraan pertama kali di ajan

dia akan mabuk bersama dua

berisi ribuan kupu-kupu yang menge

an ada yang tidak berkedip dan terus

a. Sehingga, kali ini pun mereka abai. Hanya sesekali mencoba melirik gen

dengan berteriak agar bisa menembus suara musik yang menghentak-he

h. Sedangkan Liana han

Namun, dorongan Adele terpaksa membuatnya berjalan dengan en

tertahan. Club sedang dibooking seluruhnya oleh seorang anak pengusaha ternama untuk merayakan ulang tahunnya. Jemima Adi Nugroho. Sh

Alex Widjaja dan meminta diperbolehkan masuk. Dan Liana tidak pernah gagal mendapatkan apa yang dia mau

bar. Pandangannya tertuju ke lantai club yang telah dipenuhi banyak orang yang meliuk-liuka

an Shopie." Ad

" Liana berteriak. Meski suaranya tertel

pie and

asa memanas. Dia pun ikut be

h puluhan palu yang tak terlihat. Dia mengerang dan mengangkat tangan kanannya ke pelipis

, dia mencoba membuka. Awalnya pandangannya terasa kabur, dinding yang ada di depanny

enangkannya saat bangun. Susunan buku-buku, deretan boneka babi dan piala-piala yang entah dia lupa dimenangkan pa

ng menutupi tubuhnya. Mencoba memikirkan sesuatu.

koktail seakan itu air mineral yang bisa menghilangkan dahag

ana. A

Berharap kedua sahabatnya itu berada bersamanya. T

seorang lelaki yang sedang tertelungkup. Salah satu tangannya terbuka lebar hingga menjuntai ke sis

imut tebal. Ragu, Shopie perlahan mengangkat selimut yang menutupi dadanya. Berdoa agar apa yang dibayangkannya t

i

ya lunglai dan terhempas di samping tubuhnya. Membuat bunyi s

n. Syukurlah. Shopie belum siap akan meng

nar-benar terbuka lebar. Dia berusaha dengan cepat mengingat kembali kejadian ta

n Shopie masi

emuanya

*

Liana dan Adele bahwa dia ingin ke toilet. Kepalanya suda

ya yang terus bergolak. Sesekali dia berhenti dan menyandarkan diri ke dinding, berusaha menenan

u toilet kosong. Membuatnya ingin benar-benar kehilangan kesadaran dan bertingkah tidak m

berapa gadis berdiri tegak, memperbaiki dandannya, beberapa orang bertingk

r saja memuntahkan isi perutnya. Jika tidak segera ditutupnya dengan telapak tangan. Rasanya ada muntahan yang

Tidak mengunci toilet lagi. Langsung mensejajarkan kepalanya di depan luba

Rasanya semua beban sudah terlepas. Me

Sudah lama dia tidak lagi mabuk sehebat ini

Malam ini benar-benar teras

ngkahnya. Dia lebih banyak menggunakan instingnya untuk kembali pada sahabatnya. Tidak lagi me

a lantai dansa, orang-orang menari dan melompat ataupun suara musik yang menghentak. Ruangan

yang menggantung di atas langit-langit bahkan menampakkan kegagahannya. Karpet bulu dengan warna gel

p pintu di belakangnya dan berjinjit menuju sofa yang menggoda. Dia

enar membuatnya membuang pertanyaan sia-sia seperti itu. Siapapun yang akan mendapatinya di ruangan i

buhnya dan berbaring di sofa dengan sebelah kaki tetap menapak ke karpet

apain di

enggumam kecil. Dia berpikir itu hanya suara angin yang lalu. At

dingin. Kali ini disertai dengan pahanya yan

ok lelaki jangkung berdiri memandan

batin

kata lelak

angun dengan bertopang pada tangannya.

Lelaki itu kembali men

ing di teli

ald selal

n kepalanya. Tatapannya d

jatuh takluk melihat paras lelaki itu. Ketampanannya b

mencari alasan. Dan, bukankah ini sempurna. Siapapun

laki itu hanya memperhatikan deng

atnya limbung dan mendarat di tubuh lelaki itu. Memb

n tubuh lelaki itu agar ada kekua

g dikenakan lelaki itu, padat dan berotot. Di b

da

eluruh pakaiannya terbuka, batin S

ki itu. Jadi dia mengangkat kepalanya. Pandangan merek

i itu. Kali ini suaran

embuat Shopie bertingkah di luar nalarnya. Dia malah semakin merapatkan diri. Berjingkat. Meletakkan tangan

erjadi, Shopie lah

sa malu den

bersarang. Seolah dengan begitu, semua perlakuannya tadi malam akan

elaki yang dia yakin tak pernah dikenalnya, bersap

asing dan Shopie mal

ut. Bangun dengan pandangan tetap waspada, kalau-

an di lantai. Mengenakannya secepat mungkin dan hati-h

ial, sebentar lagi dia harus berada di tempat kerjanya yang baru. Tid

u yang masih tidak bergerak. Jika bertemu lagi, apa yang h

n kembali. Dan rasanya memang seperti itu. Ada ingatannya yang menyer

embuatnya menepuk-nepuk kedua

malam? Bahkan, dia belum mengetahui nama lelaki i

apa dia seperti wanita nakal yang terbiasa

baik dilupakan, batin Shopie memutuska

pada Gerald. Malam ini, hanya mal

ergi dari sini. Sebelum

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka