icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Adik Ipar Malang

Bab 4 Pelaku Sebenarnya

Jumlah Kata:1040    |    Dirilis Pada: 04/07/2022

Ba

h (Pak

t aneh. Dia jadi pendiam, murung dan lebih suka menyendi

u saja tahu perubahan sekecil apa pun dari Lilis. Aku harus s

ngsuku itu di kamarnya. Saat pintu kamar terbuka, kudapati anakku duduk dengan kep

eberapa buku sampai jatuh. Saat hendak membereskannya, ada benda putih pa

ku sudah kemana-mana. Bagaimana bisa Lilis mempunyai benda seperti ini? Benda yang berna

sebuah kenyataan. Tidak mungkin Lilis seperti itu. Aku t

cat, kantung matanya terbentuk dan menghita

ngsung padanya. Jam pulang biasanya rumah masih sepi. Istriku, Ratna masih d

Lilis dengan membawa p

ami tak mempekerjakan pembantu. Akan ada seseorang yang datang pagi-pagi untuk membersihkan

r, mencari buku diary milik Lilis. Ketemu. Aku tak ingin m

alam hanya mimpi saja, namun semuanya memang kenyataan. Mengambil testpack itu,

ku melihat gerak gerik Lilis dari sini. Sesaat dia b

am saja, mencoba menetralkan emosi dan pikiran. L

ilik Lilis. Milik putri bungsu kesayanganku. Yang membuat tak hab

alam diri ini saat mendidik anakku? Bagaimana bisa sampai ham

t Lilis akan menyebutkan nama laki-laki itu, tiba-tiba saja jatuh pingsan. Aku segera memba

er sedang berjalan ke arahku.

ut ternyata dokter

ta pun tak kalah terkejut. "Kamu

inya. "Aku mohon, dokter. Tolong periksa

mbem, kini terlihat tirus. Baru aku sadari saat membopongnya

andanganku. "Baik, akan aku tangani sege

uangan dengan cemas. Merogoh gawai di saku celana, ingin kuhubungi istri dan anak sulung

hampiri Dokter Meta. Sepertinya

" Aku membuka pe

di bawah umur?" t

m belas tahun. Bag

a .

ah tahu tentang kehamilannya," ucapku menjel

kan kondisinya, sehingga kesehatan tubuhnya dan janin tidak terpantau. Dia harus dirawat inap sampai kondisinya membaik. Yang dibutuhkan putri bapak saa

angan mengucilkannya," sambung dokter itu lagi. Ucapan dokter itu seakan m

ngucapkan terima kasih, aku langsung m

sinya membaik, aku meminta dia menceritakan kronologinya. Ter

egar. Walau tak dipungkiri ada rasa kecewa dalam diri ini. Diusi

t bejat padanya, amarahku memuncak. Tanpa sadar

." desis

a melakukan itu padam

ke tempat Budhe Rara untuk menjenguk su

engan

e rumah dan menjagaku. Karena cuaca sedang hujan lebat dan ada petir. Ay

ganti dengan perasa

ku, tempat yang menjadi privasiku, Yah. Setiap malam aku haru

untuk menghubungi Evan agar pergi ke rumah untuk menengok gadis

n raut wajah penyesalanku. Andai aku tak menyuruh Evan ke rumah s

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka