icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Adik Ipar Malang

Adik Ipar Malang

Penulis: Nefertari
icon

Bab 1 Ketahuan Hamil

Jumlah Kata:1230    |    Dirilis Pada: 01/07/2022

Ba

ogram, ya. Totalnya seratus lima puluh ribu rupiah. Pul

il memberikan uang dua lem

Terima kasih. Silahk

mengambil bungkusan

sama yang berbau apel?"

eh makan apel?" tanyaku dengan muka sedih. Akhir-a

. Makanya aku jadi ingin sekali makan buah apel ata

mini market. Sindi berlar

boleh," jawab Sindi sambil nye

terus berjalan hingga kami sampai di perempatan.

i, ya." Aku melambaik

ending besok kamu nggak usah berangkat sekolah. Aku khawatir tau, saat kamu

adi pagi aku pingsan di sekolah. Saat akan diperiksa

sampai di rumah. Dah." Kutinggal saja Sindi yang ma

ku masih bersekolah, kelas 1 di salah satu SMA Negeri di Jakarta. Yan

idiani. Dia sudah menikah dan tinggal bersama suaminya, Kak

olah. Buah apel segar diletakkan di dalam kulkas, sedang jus apel kemasan akan aku bawa ke kamarku sendiri.

sepi. Ibu harus memantau ketiga mini marke

tubuhku ini. Akhir-akhir ini aku sering sekali mu

ah duduk di atas ranjang tidurku. Tu

rjalan mendekati Ayah, dan

ampakkan sedih dan kecewa. Tatapannya sangat tajam mengarah ke

ngapa aku merasakan firasat bur

nda ini, Lilis!" teriak Ayah s

ah, juga karena benda yang diperlihatkan oleh Ayah. Tubuhk

enda keramat bagi wanita yang sudah menikah, akan membuatnya merasa s

ekarang. Tapi, sebagaimana aku menyembunyi

itu. Benda yang aku harap berga

iam saja!" bentak Ayah samb

ah tak menyangka kamu bisa melakukan perbuatan

ucegah. Sungguh, Ayah tidak pernah salah dalam mendidikku. Ayah adalah

yang seperti Ayah. Setia, penyayang, tegas, dan bertanggung jawab. San

aafkan a

ku. Karena dari dulu, aku paling dekat dengan Ayah. Saat Ibu harus lebih banyak memberikan waktunya untuk K

?" Kulihat mata Ayah terbelala

ban. Dari dulu aku tak pern

h ..." Ayah me

anya?" tany

bulan,"

a nafas panjang, masi

kamu melakuk

Sungguh, aku melakukan ini bukan

itahu ayah dari janin

ng ingin aku keluarkan seaka

lis!" ben

tahunya, Ayah. Aku tidak bisa meminta pertanggungjawaban

a tida

ah beristri," c

k. Aku semakin menunduk, tak

sudah tidak ada laki-laki lajang di luar sana sehing

ri pelukanku di kakinya. Kemudian mendudukkan dirinya dengan

ututku mengikuti Ayah

u, karena aku masih menunduk. "Kenapa kamu sampai melakukan itu, Lis? Apa kamu masih kurang dengan materi dan fasil

kepalaku berkali-kali. Sungguh aku tidak seperti ya

aku tak ingin membuat gempar penghuni rumah ini.

alah orang yang sangat Ayah ban

uh belas tahun yang masih bersekolah kelas 1 SMA. Bahkan

eperti Ayah pikirkan!" Aku harus membela diriku. Ba

hamil?" Suara Ayah sedik

aku diperk*sa?" Aku be

Anak bungsu yang dijaganya dari semenjak bayi,

ngan kata-kataku. Kalau Ayah saja tidak per

iperk*sa? Apa kam

hasil membohongi Ay

i Ayah. Aku menatap tepat pada mata Ayah.

k*samu sampai kamu hamil seper

... di

pa pun lagi. Yang aku ingat hanya tubuhku rasanya

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka