icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta dunia akhirat

Bab 10 Diantar pulang

Jumlah Kata:2903    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

sa-gesa. Sesekali ia melirik jam yang melingkar indah di tangan mul

arut seperti ini untuk seorang perempuan yang sudah bersuami. Walau kenyataan nya sang suami tak pernah peduli tetapi biar bagaimana pun nanti apa yang di katakan oleh

pemotretan sudah selesai sejak sore tadi tetapi karena Sheva dan manager nya, tant

ku pulan

Rika seraya mencium pun

ati-hat

tan

arah parkiran yang tak ja

bilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Mobil m

asnya karena berlari. Verell berdecak kesal karena kurang cepat m

a udah pu

telapak tangannya sebagai tump

yang entah sejak kapan sudah mengambil hatinya yang bisa di bilang dingin dengan semua perempuan. Te

mobilny

obil nya berhenti di tengah jalan

arter mobilnya tapi hasilnya nihil. Mob

yang sepi Seperti ini. Jalanan yang tidak di lewati oleh siapapun kecuali dirinya. She

rdecak sambil mengusap tengkuknya. Ia menggigit bibir bawahannya saat membayangkan hal-hal yang

irik jam

ah jam se

eringat sudah berc

i mobilnya untuk mengecek keadaan mesin mobilnya wal

esin mobil itu dengan tampang bingung. Sheva menggigit kuku

il, lalu kembali masuk k

a hazel itu terpejam sebentar lalu kembali terbuka sambi

ia bisa keluar dari masalah ini. Da

inta tolong sama m

, ia meraih sling bag nya di jok sebelahnya dan mengam

ak Pak Budi, montir pribadi k

Pak Budi dengan perasaan campur aduk. Ia berharap bahwa

ikum. maaf Pak Bud

rsambung dengan seorang pria

non Sheva.

udi malam-malam seperti ini Tetapi apa boleh buat? Daripada ia malam i

ta tolong benerin mobil saya ga

n saat niat nya tersalurk

i diam

jalankan tugas saya dari tuan Rizal untuk membenarkan mobil

nafas pelan. Ia

ah gak papa, Pak Budi. Maaf

asalah

amu'al

aikums

lan te

stir mobil. Kini harapan nya hanya satu yaitu malaikat penolo

Tetapi Sheva belum menyadri nya sama sekali karena posisi nya ya

. Ia mengangkat wajahnya dan seketika binar sekaligus bahagia te

rre

engapa Verrel bisa berada di sini? Tetapi sesaat kemudian ia membuka kaca mobilnya untuk

?" tanya Sheva bingung. Verrel terse

us aku liat mobil kamu ada disini. Ka

va untuk mendengar

engkukya yang te

aku tiba-t

melihat wajah

tawa. Tidak turut prihatin sekali! Batin Sheva. Sebenarnya Sheva juga tidak berharap Verrel ma

h sekarang kamu mau ngapain disini? Jangan la

erius Sheva yang sedang mengalihkan pan

u bantu

noleh cepat ke arahnya. Sheva mengeri

ahkan mereka baru s

bingungan Sheva pun ter

un dari mobil kamu. Aku akan antar kamu ke rum

ng akan nanti di lakukan Jino pada nya jika ia pulang larut seperti ini di tambah lagi pulang bersama laki-laki lain. Apakah Jino ak

ngelamun?

embangunkan Sheva yang t

Maaf ya." Kata Sheva dengan tak enak h

sekarang sedang berada di

mu. Jadi kamu gak usah khawatir." Ujar Verrel yang

gu menerima tawaran lelaki itu. Ia bukan berburuk sangka tetapi apa salah nya jika ia waspada? pa

. Maksud nya aku gak

a membenarkan ucapan Verrel di depan orang nya langsung. Ia takut

lit sekali menaklukan perempu

alam Sheva, apa kamu masih mau di jalan sepi seperti ini sedangkan waktu sudah semakin larut? Apala

an Verrel ini? Ia juga sebenernya takut di jalan sepi seperti ini tak ada pengguna jalan sama sekali yang melewati jalanan

ini? Ayo sebelum semakin malam. Nanti ke

nya? Ah! Rasanya tidak mungk

aat mendengar ucapan Verrel. S

tak ada pil

ang sama kamu. Tapi baga

n ini adalah kesempatan untuknya mendekati Sheva. Bukan! Bukan untuk bermacam-maca

uruh orang suruhan aku untuk bawa mobil kamu

ni. Sheva benar-benar bersyukur Allah telah

memastikan keamanan mobilnya Sheva dan Verrel berjalan ke arah m

at itu. Ia tersenyum sangat manis menyambut Sheva. Sedangkan Sheva hanya tersenyum kikuk. Lebih tepatnya

**

annya ia masukkan kedalam saku celana jeans berwarna biru tua nya. I

bel rumahnya itu. Tak lama pintu besar yang kokoh itu terbuka dan menampilk

elainkan dimana keberadaan istri nya? Ya, Itu yang memenuhi otaknya. Bukan hal lain! Entah mengapa ia jadi merasa kehilangan karena tak di sambut oleh istri nya yang lembut itu. Biasanya istri yang biasa ia sebut Perempuan sialan itu akan setia menu

saya bua

uang tamu. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini sehingga ia sama sekali tak sadar bahwa

. Kenapa tuan besar nya ini? Tak biasanya ia melamun. Apa

no tampak gelagapan menaggapi bik reina yang sudah mengetahui bahwa d

tidak mungkin Jino lakukan! Jino tidak mungkin bertanya seperti itu pada bik Reina. Gengsi, Itulah Jino. Ia

***

umah kamu

rumah yang baru saja di

perbincangan itu adalah verrel. Sedangkan Sheva hanya menjawab apa yang di tanyakan Verrel selebihnya ia memilih diam

eorang Verrel Fadill karena ia berhasil menghabiskan waktunya dengan perempuan yang ia kagumi itu walau waktu nya hanya sebentar. Ah! rasanya ia bukan sekeda

celakaan. Berhubung Verrel adalah anak tunggal di keluarga terpandang itu, jadilah Verrel yang se

ah s

ahan yang tercipta di setiap sudut rumah yang terpampang dari luar. Verrel berdecak kagum di dalam

h ya, V

ai jumpa dan melambaikan tangannya pada Sheva. Sheva membalas lambaian tangan verrel dengan senyum tipis. Sheva memang benar-benar menjaga kehormatan suami nya. Bahkan untuk tersenyum sedikit saja pada lelaki lain rasanya sangat sulit.

n apa yang akan ia berikan pada Jino. Jika alasan sesungguhnya yang akan ia berikan pada Jino apakah Jino akan percaya begitu saja mengingat hari sudah sangat larut. Jadi wajar jika Jino marah. Bahkan Sheva baru ingat bahwa ia belum

terbuka. Dan betapa terkejutnya Sheva saat mendapati Jino yang membuka pin

ak pernah tanggap dengan hal kecil seperti itu. Tetapi ini? Jino yang membuka pintunya ditambah lagi ekspresi Jino yang tak bisa terbaca dengan jelas oleh Sheva. Wajah nya kian

ini baru pulang? Dan gue liat t

heva semakin ketakutan. Jino bertepuk tangan ringan s

nya di balik nada datarnya itu, Jino menyim

va. Tetapi bukan hanya itu yang kini di pikirkan Sheva! Melainkan bagaimana nasib nya saat ini? Itu yang di pikirkan ol

terhenti ketika Jino b

as

yang mengeras dapat ia pastikan bahwa sekarang gigi Jino pasti telah beradu dan bergemelet

o, a

SUK

ino? Seharusnya ia tak perlu memarahi Sheva karena memang ia tak pernah peduli pada gadis itu. Kenapa sekarang ia jadi marah karena Sheva pulang larut malam bersama lelaki? Bukannya itu sama sekali t

GAK?! GUE B

tadi menunduk. Air mata Sheva sudah menggantung di pelupuk matanya sehingga membuat panda

mah melewati Jino yang sedikit menyingkir d

ah ia memastikan Sheva sudah benar

rre

palkan tangannya dengan

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka