Cinta dunia akhirat
sa-gesa. Sesekali ia melirik jam yang melingkar indah di tangan mul
arut seperti ini untuk seorang perempuan yang sudah bersuami. Walau kenyataan nya sang suami tak pernah peduli tetapi biar bagaimana pun nanti apa yang di katakan oleh
pemotretan sudah selesai sejak sore tadi tetapi karena Sheva dan manager nya, tant
ku pulan
Rika seraya mencium pun
ati-hat
tan
arah parkiran yang tak ja
bilnya dengan kecepatan yang lumayan tinggi. Mobil m
asnya karena berlari. Verell berdecak kesal karena kurang cepat m
a udah pu
telapak tangannya sebagai tump
yang entah sejak kapan sudah mengambil hatinya yang bisa di bilang dingin dengan semua perempuan. Te
mobilny
obil nya berhenti di tengah jalan
arter mobilnya tapi hasilnya nihil. Mob
yang sepi Seperti ini. Jalanan yang tidak di lewati oleh siapapun kecuali dirinya. She
rdecak sambil mengusap tengkuknya. Ia menggigit bibir bawahannya saat membayangkan hal-hal yang
irik jam
ah jam se
eringat sudah berc
i mobilnya untuk mengecek keadaan mesin mobilnya wal
esin mobil itu dengan tampang bingung. Sheva menggigit kuku
il, lalu kembali masuk k
a hazel itu terpejam sebentar lalu kembali terbuka sambi
ia bisa keluar dari masalah ini. Da
inta tolong sama m
, ia meraih sling bag nya di jok sebelahnya dan mengam
ak Pak Budi, montir pribadi k
Pak Budi dengan perasaan campur aduk. Ia berharap bahwa
ikum. maaf Pak Bud
rsambung dengan seorang pria
non Sheva.
udi malam-malam seperti ini Tetapi apa boleh buat? Daripada ia malam i
ta tolong benerin mobil saya ga
n saat niat nya tersalurk
i diam
jalankan tugas saya dari tuan Rizal untuk membenarkan mobil
nafas pelan. Ia
ah gak papa, Pak Budi. Maaf
asalah
amu'al
aikums
lan te
stir mobil. Kini harapan nya hanya satu yaitu malaikat penolo
Tetapi Sheva belum menyadri nya sama sekali karena posisi nya ya
. Ia mengangkat wajahnya dan seketika binar sekaligus bahagia te
rre
engapa Verrel bisa berada di sini? Tetapi sesaat kemudian ia membuka kaca mobilnya untuk
?" tanya Sheva bingung. Verrel terse
us aku liat mobil kamu ada disini. Ka
va untuk mendengar
engkukya yang te
aku tiba-t
melihat wajah
tawa. Tidak turut prihatin sekali! Batin Sheva. Sebenarnya Sheva juga tidak berharap Verrel ma
h sekarang kamu mau ngapain disini? Jangan la
erius Sheva yang sedang mengalihkan pan
u bantu
noleh cepat ke arahnya. Sheva mengeri
ahkan mereka baru s
bingungan Sheva pun ter
un dari mobil kamu. Aku akan antar kamu ke rum
ng akan nanti di lakukan Jino pada nya jika ia pulang larut seperti ini di tambah lagi pulang bersama laki-laki lain. Apakah Jino ak
ngelamun?
embangunkan Sheva yang t
Maaf ya." Kata Sheva dengan tak enak h
sekarang sedang berada di
mu. Jadi kamu gak usah khawatir." Ujar Verrel yang
gu menerima tawaran lelaki itu. Ia bukan berburuk sangka tetapi apa salah nya jika ia waspada? pa
. Maksud nya aku gak
a membenarkan ucapan Verrel di depan orang nya langsung. Ia takut
lit sekali menaklukan perempu
alam Sheva, apa kamu masih mau di jalan sepi seperti ini sedangkan waktu sudah semakin larut? Apala
an Verrel ini? Ia juga sebenernya takut di jalan sepi seperti ini tak ada pengguna jalan sama sekali yang melewati jalanan
ini? Ayo sebelum semakin malam. Nanti ke
nya? Ah! Rasanya tidak mungk
aat mendengar ucapan Verrel. S
tak ada pil
ang sama kamu. Tapi baga
n ini adalah kesempatan untuknya mendekati Sheva. Bukan! Bukan untuk bermacam-maca
uruh orang suruhan aku untuk bawa mobil kamu
ni. Sheva benar-benar bersyukur Allah telah
memastikan keamanan mobilnya Sheva dan Verrel berjalan ke arah m
at itu. Ia tersenyum sangat manis menyambut Sheva. Sedangkan Sheva hanya tersenyum kikuk. Lebih tepatnya
**
annya ia masukkan kedalam saku celana jeans berwarna biru tua nya. I
bel rumahnya itu. Tak lama pintu besar yang kokoh itu terbuka dan menampilk
elainkan dimana keberadaan istri nya? Ya, Itu yang memenuhi otaknya. Bukan hal lain! Entah mengapa ia jadi merasa kehilangan karena tak di sambut oleh istri nya yang lembut itu. Biasanya istri yang biasa ia sebut Perempuan sialan itu akan setia menu
saya bua
uang tamu. Entah apa yang ada di pikirannya saat ini sehingga ia sama sekali tak sadar bahwa
. Kenapa tuan besar nya ini? Tak biasanya ia melamun. Apa
no tampak gelagapan menaggapi bik reina yang sudah mengetahui bahwa d
tidak mungkin Jino lakukan! Jino tidak mungkin bertanya seperti itu pada bik Reina. Gengsi, Itulah Jino. Ia
***
umah kamu
rumah yang baru saja di
perbincangan itu adalah verrel. Sedangkan Sheva hanya menjawab apa yang di tanyakan Verrel selebihnya ia memilih diam
eorang Verrel Fadill karena ia berhasil menghabiskan waktunya dengan perempuan yang ia kagumi itu walau waktu nya hanya sebentar. Ah! rasanya ia bukan sekeda
celakaan. Berhubung Verrel adalah anak tunggal di keluarga terpandang itu, jadilah Verrel yang se
ah s
ahan yang tercipta di setiap sudut rumah yang terpampang dari luar. Verrel berdecak kagum di dalam
h ya, V
ai jumpa dan melambaikan tangannya pada Sheva. Sheva membalas lambaian tangan verrel dengan senyum tipis. Sheva memang benar-benar menjaga kehormatan suami nya. Bahkan untuk tersenyum sedikit saja pada lelaki lain rasanya sangat sulit.
n apa yang akan ia berikan pada Jino. Jika alasan sesungguhnya yang akan ia berikan pada Jino apakah Jino akan percaya begitu saja mengingat hari sudah sangat larut. Jadi wajar jika Jino marah. Bahkan Sheva baru ingat bahwa ia belum
terbuka. Dan betapa terkejutnya Sheva saat mendapati Jino yang membuka pin
ak pernah tanggap dengan hal kecil seperti itu. Tetapi ini? Jino yang membuka pintunya ditambah lagi ekspresi Jino yang tak bisa terbaca dengan jelas oleh Sheva. Wajah nya kian
ini baru pulang? Dan gue liat t
heva semakin ketakutan. Jino bertepuk tangan ringan s
nya di balik nada datarnya itu, Jino menyim
va. Tetapi bukan hanya itu yang kini di pikirkan Sheva! Melainkan bagaimana nasib nya saat ini? Itu yang di pikirkan ol
terhenti ketika Jino b
as
yang mengeras dapat ia pastikan bahwa sekarang gigi Jino pasti telah beradu dan bergemelet
o, a
SUK
ino? Seharusnya ia tak perlu memarahi Sheva karena memang ia tak pernah peduli pada gadis itu. Kenapa sekarang ia jadi marah karena Sheva pulang larut malam bersama lelaki? Bukannya itu sama sekali t
GAK?! GUE B
tadi menunduk. Air mata Sheva sudah menggantung di pelupuk matanya sehingga membuat panda
mah melewati Jino yang sedikit menyingkir dah ia memastikan Sheva sudah benar
rre
palkan tangannya dengan