icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Cinta dunia akhirat

Bab 8 Peringatan dari Papa

Jumlah Kata:2150    |    Dirilis Pada: 01/06/2022

Ia bersenandung seraya memakai hijab sederhana nya. Senyuman

l rumah nya yang bergambar kepala doraemon

ia menatap sebentar pintu kamar Jino yang juga

mpuan

dengan perempuan yang bernama

g merasakan sakit d

an itu akan pulang tetapi kenyataan nya ia mal

G

tah apa yang Ia pikirkan. Tetapi sepertinya tatapan itu menyiratkan betapa pedi

ku

h cu

ihat bibir Jino dengan manis mendarat m

an tenang di wajah Sheva yang baru sa

ang kasmaran di depan kamar mereka itu. Sheva melangkah menuju dapur

gan fake smile nya saat

, non

enoleh pada Sheva sambi

juga

k Reina tidak mengetahui seluk beluk penyebab Sheva menangis. Kalau Bik Reina tau, pasti asiste

s besar berwarna abu-abu ya

gilnya untuk melihat bahan-bahan di

**

ayo kita

ringah usai ia bercumbu me

at lalu menggamit len

i aku lap

n Jino yang sama sekali tidak enak di lihat. Jin

pat kilat Jino me

arang ya. Kamu ma

u di sini. Jadi ngapain ngabisin uang bu

akan nya si pembantu alia

gguk meyak

ak

dengan sa

ban

tpun mengatakan seorang perempuan baik dengan sebutan 'pembantu' Siapal

nuju meja makan yang sudah di huni oleh Sheva yang sedang men

epatah kata pun pada seseorang yang

elah itu ia melangkah menuju da

lah susu kesukaan Jino tapi selama Sheva yang membuatkan nya, Jino tak pernah meminumnya. Jangankan meminumnya, di sentuh pun tak pernah. Susu itu selalu berujung di tempat sampah begitupun

raut dendam sedikitpun di wajah Sheva pada perempuan yang sedang bersuap-suapan dengan Jino di hadapannya itu. Justru Sheva membalas tatapan itu dengan

a sudah sangat Lapar tapi ia tahan karena ia tak m

! tu

gkah, suara berat Jino s

ajah datar dan tatapan dingin untuk nya beda sekali saat Jino menatap Lia. Jangan di tanya bagaimana perl

gelas?! Kenapa lo gak buat susu unt

dengan nada

udah b

ia yang melihat hal itu tersenyum sinis. Sepertinya ia pua

ku mau pergi bentar ya. Gak papa

i sela kegia

mengerinyitkan

g ken

a bicara Lia yang sengaja di buat-buat mungkin biar laki-laki

lalu menepuk

nggil papa

jutkan makannya yang

an nya. Suasana di antara mereka kembali hening. Han

u lagi di tangan mungilnya. Ia meletakkan s

va sambil menyenggol tangan Sheva yang

an

tan Lia yang dengan sengaja menyentuh tangan Sheva dan akhirnya S

hati saat gelas itu pecah kar

br

ggebrak meja dengan sangat kencang s

AAN LO?

tap tajam Sheva yang su

GANGGU GUE M

. Ia tak berani menjawab suaminya nya ini. Jangankan menjawab,

Ia bahagia dan merasa menang dari Sheva

BRENGSEK!

Sheva tak kunjung menjawab pertanyaan nya. Ia merasa

ang. Kamu j

bil menggiring Jino untuk

saat Sheva mas

itu?! Hah?! Lo sengaja m

*

mu balik lagi ka

erparkir rapi di dekat lokasi syuting mereka ha

e sini. Kan nanti aku mau take sama

t sambil mengedipkan mata nya. Lia

y J

pundak Jino saat Jino turun dari mobil nya untuk

utar bola mata nya malas. Sahabatnya

ih? Ngag

aneh. Leo mencuri pandangannya pada Lia yang

cak lalu

iran bini sendiri yang jelas-jel

dan menatapnya tajam. Leo hanya tersenyum memperlihatka

o? Udah sana cabut l

kasar mungkin karena sudah terlanjur sakit h

Kalau lo gak mau sama Sheva

ng menghampiri hati kejam Jino saat mendengar ucapan Leo walau sebenarnya ada unsur b

, gue gak akan nyia-nyiain istri sebaik Sheva. Jarang bro, ada istri yang sabar kayak Sheva. Zaman sekarang susah nyari istri sebaik dia.

o panjan

e

Jino saat mendengar penjelasan Leo. Entah mengapa i

i Sheva rasakan. Hati Jino seperti tertusuk ribuan jarum saat mengingat Sheva yang selalu ia sakiti. Tetapi Ia segera menepis pikiran nya tentang Sheva itu. Ia tak boleh m

ak jadi ke kan

di tempatnya dengan Jino. Leo hanya mengendikkan bahunya cuek lalu melenggang pergi tak pedul

yan

entak kaget kini ia terbangun dari l

Aku pergi d

l. Ia mencium bibir Lia sekejap lalu masuk ke dalam mobil dan berg

*

a manggil J

duk di kursi yang berhadapan dengan

kamu sudah menjalankan nya dengan

langsung di sambu

. Tapi ini semua belum seberapa. Masih banyak had

ekeh lalu bangkit dari kursi kebesarannya. Syarief berjalan menuju jendela

di andalkan, putra syarie

ik menatap Jin

i kamu terjerumus di dala

enatap Jino yang mengerutkan dahin

sud

seraya mena

gadis itu hingga pada akhirnya kamu

an lantang, tegas

ti gejolak apa yang ia rasakan saat ini. Tetapi yang jelas gejolak itu bukanlah berupa dendam lagi. Namun? Entahlah. Jujur, semenjak Leo memperingatinya tadi, Jino menjadi berbeda dari biasanya. Tet

gar papa,

i tadi tak ada jawaban sam

menormalkan ekspresi nya agar

a permainan ini tidak akan meninggalkan bekas sedikitpun.

ya sendiri bahwa ucapan lantangannya itu akan berlangsung secepatnya. Ia akan me

ag

t mendengar janji anak nya sendiri. Jino tersenyum t

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka