Cinta dunia akhirat
tai dan melepaskan kak
at seluruh jejak air mata nya. Ia mengusap wajah cantik nya setelah itu ia membenarkan se
e arah pintu utam
yang
va bertan
ia membuka handle pintu yang ber
ama
pati mama mertua nya lah yang
enyakiti hatinya, tetapi Sheva masih menganggap Mama Eci adalah mama nya sendiri. Lagipula menurut Sheva, mama eci sangat berbeda dari putra
a, masu
elepaskan pelukan ny
ang, ter
uti langkah Sheva yang mu
umah ini sangat sempurna. Semua barang-barang yang baru kemarin datang ke rumah itu sudah tertat
h menjadi suami Sheva. Tak salah jika mama eci s
aminya, Syarief dan juga putra bungsu nya itu, Yang menikahi Sheva hanya untuk membalaskan den
, di min
angga dan beberapa cemilan. Mama eci langsung terbangun dari la
h ya. Seharusnya kamu
i sambil ter
endekat ke arah mama eci yang duduk di sofa panjang yang berada ruang tamu.
dikit basah dan lengket. Dari jarak yang dekat seperti ini jejak air mata yan
rena jejak air mata
ngis. Ya Allah berikan lah Hidayah untuk anak dan suami ku
ya. Lihatlah sekarang wajah cantik Sheva seperti lesu sekali. Biasanya gadis ini selalu ceria. Tetapi kali ini Sh
tiba mama eci menunduk dan terlihat sangat sedi
a ke
ut sambil memberi keten
alu menatap Sheva yang terseny
i. Dalam keadaan tersakiti s
s senyuman Sheva
gak apa kok. Oh
araan agar Sheva tak terus kefiki
ya Jino. Bagaimana Ia harus menjawab? Sheva tampak terdiam beberapa saat
o lagi--lagi pergi
gu dengan jawabannya. Ia takut Mama
t mendengar jawaban Sheva. Ia sudah tau kelakuan anaknya itu. Pasti Jino tidak betah di rumah ini karena Sheva. Mama Ec
lakukan sama
g kini kembali berh
e
ubah menjadi terkejut atas pertanyaan mertuanya.
apa? Aku bingung. Kenapa mama eci tib
metaran. Sheva meremas gaun santai nya
ntu nya langsung tersenyum tipis setelah itu ia memeluk Sheva sa
kan pada kamu? Kamu gak perlu khawatir ada mama yang selalu menemani kamu. J
au menceritakan semua permasalahan nya. Sheva pasti takut kalau nanti Jino akan
nah ngelakuin apapun kok.
a terlepas. Ia tersenyum lebar dan tulus sambil mengangguk untuk meyaki
um sangat tulus tanpa ada beban sedikitpun padahal kini perasaan nya sedang hancur karena
ini. Dia masih bisa tersenyum sangat lebar padaku padahal aku tau di
enar sangat beruntung memiliki menantu sepe
ng sangat baik hati harus mendapat perlakuan tidak baik dari seorang laki-laki yang sangat tidak tau diri? Sungguh tidak adil bukan? Kenapa perempuan yang sangat b
adil bagi peremp