icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Hutang suami membawa petaka

Bab 4 Pindah

Jumlah Kata:1035    |    Dirilis Pada: 25/05/2022

*

ang. Ruko itu terdiri dari dua lantai, di lantai atas adalah rumah tinggalku dan anak-anak dengan dua kamar tidur dan satu kamar multifungsi. Sedangkan dilantai bawah aku mulai berusaha berjua

ya enak dan beda dari makanan tempat lain. jualan ku ini memang resep dari almarhum Ibu yang baru berpulang, kata beliau warisan t

adian yang menimpaku. Apalagi mengingat Mas Yadi suami yang baik menur

a kalian," protes Nisa, karena teman-temanku menanyakan asal mula kejadian itu. wanita asal la

ihat aku sudah bangkit lagi, kan?" ucapku membanggakan diri yan

ngkahku yang memamerkan kedua o

dengan harga diskon yang kube

dekat Resto," ujar buk Sari, wanita paruh baya seorang pedagang bakso yang mangkal di sekitar resto.

mu juga menolong kami dari satpol PP dan mengizinkan kami mengais rejeki di sekitar

atah mengatakan 'apa yang tanam itu juga yang akan kita tuai'. Kami sama sekarang, tak ada lagi Tantri yang kaya yang memiliki restroran dengan cabang dimana-mana, semua lenyap dalam sekejab mata. Berkat mereka

*

as dan pintar dalam mengelola keuangan semua restroku dulu. Aku sudah menganggapnya adikku sendiri karena dia juga bisa jadi teman dikala waktu senggang kami dalam bekerja. Akan tetapi semenjak peristiwa itu terjadi aku harus

r buk, ba

ik. Hidup terus berjalan, saya haru

? Sudah dapat p

. Masih melamar sana-sini

tar lagi kamu akan dapat pekerj

u, ibuk harus mencicil sebe

u tidak tahu," ucapku memelas. Kalau mengingat itu se

buk. Sisa dia pulang ke rumah selingkuhannya yang merupakan istri sirinya, dalam beberapa tahun belakangan. Menurut dia lagi

. Aku yang terlalu sibuk dengan bisnisku sampai ingin mengetahui apa kegiatan Mas Yadi saja

ghela napas berat. "Biarlah, semua suda

mberi harapan. Tapi menurutku percuma, harapan apa? Apa Mas Yadi akan mengembalikan se

u, cuma ibuk tidak ada uang unt

tidak butuh bayaran,

k berharap apa-apa lagi karena

idak semua." Tama kekeh dengan usaha

gagetkanku dan Tama. Alya yang tiba-tiba turun dari

erkejut dan salah tingk

buk tidak pernah mempertemukan k

jadi kami pernah bertemu di rumah teman

u ibu." Tama menjabat tanganku dan menciumnya sebagai tanda hormat. Dia melangkah

ah, aku tak mau ambil pusing. Sekarang aku harus segera ke Bank untuk mengurus berkas-berkas yang mengenai rumah, karena kalau besok tukang ta

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka