Ibu Pengganti
tapi mata Tifa samar-samar dapat melihatnya. Yang makin membuat Tifa iri adalah pandangan matanya yang hangat,
ku mencintaimu dan ingin kamu menjad
ta-merta berusaha tampil kuat dan tersenyum pada pria itu, "Justru karena itu, Vins. Aku juga
l-betul sempurna menjadi pemain utama pria. Tifa berharap bisa memeluk punggung gagah itu sekali saja. A
ifa ingin berganti pos
manis tadi. Baru saja Tifa akan menolak panggilan tersebut dan mematikan ponselnya, tib
mar orang!" sergah pria itu itu dengan tegas bes
yang begitu maskulin dan sangat memabukkan, suaranya benar-benar te
nyaan saya?! Hah?" kali ini Vins mence
masan tangan Vins begitu kencang, masih saja Tifa menyisaka
tak terduga, kehidupan
*
h menit
eorang satpam bertubuh gempal yang sangat antusias mengejarnya. Mungkin dendam kesumat pada Tifa lantaran pengejaran-pengejaran lalu nggak membuahkan hasil, malah pria itu yang
Siapa tahu, staf rumah sakit mencekal tangannya tiba-tiba tanpa bisa ia duga kemunculannya. Saking sengitnya ajang lari-larian
u segelintir manusia yang sedang memakinya juga menyumpahinya segala
di rumah sakit tanpa memint
gatkan berulang-ulang
ana namanya kalau m
engatur napas sebentar, berpikir untuk rute pelarian dan strategi apa yang harus ia lakukan di situasi sekarang. Namun,
rong, posisi Tifa saat i
ara kerjanya pun nggak bakal bisa kita prediksi. Makanya terkada
ah satu selasar lantai rumah sakit ini. Pintu itu nyaris saja tertutup kalau tidak bur
at maupun staf rumah sakit lainnya yang sudah familier dengan wajahnya. Kali ini
Tifa, langkahnya menuntu
asien yang merupakan wanita muda dan tuna
*
ohongan paling manispun kalah oleh sebuah kenyataan bahwa hidup tidak aka
ns tegas. "Nggak ada yang bisa mengubahnya. Makanya
hatinya, yang selalu bisa membuat Vins terpesona dan jatuh cinta berkali-kali pada wanita itu. Sialnya, wanita itu
Kyler?" seru Flo dengan jail. "Aku benar-benar
acara wisudanya lusa nanti, nyaris semalaman ia melatih ekspresi galaknya di depan
r-benar se
gelus lembut bunga-bunga matahari yang terletak di
an Flo, bunga matahari adalah bunga paling cantik yang pernah ia lihat. Nampak serasi jika disatukan dan ber
pik ini?" sergah Vins kemudian menghela napas dan duduk di pinggir ranjang rawat inap Flo. "Aku serius waktu menyatakan bahwa ak
erta kolam renang supaya kamu bisa santai beberapa saat setelah bekerja. Sampai akhirnya kamu masuk ke rumah karen
-anak kita. Keluarga kita." Vins meyakinkan F
ih ada. Seperti dulu saat pertama kali Flo bertemu Vins di koridor fakultas ekonomi. Pria di hada
lahkan reputasinya sebagai model yang baru saja naik daun kala itu. Namun, empat tahun telah berlalu. Ber
n itu menggagalkan
ntaimu dan ingin kamu menjadi istriku," seru
u juga mencintaimu. Kebahagiaanmu paling penting. Tetaplah melanjutkan mimpi kita walau tanpa aku."
antara ruangan tempat ranjang tersebut dan pintu keluar, menelan ludah be