icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

ULANG TAHUN IBU MERTUA

Bab 8 Cup

Jumlah Kata:993    |    Dirilis Pada: 09/05/2022

. Namun, bukan itu masalahku sekarang. Fokusku adalah pada gelang yang melingkar di tangan M

nomor mbak?” tanyaku. Kedua a

ih, Mbak?

i kamu, cantik,” kilahk

dengan jawabanku. Namun, jemarinya dengan lincah men

kan makannya. Begitu pun dengan Gibran. Mereka tamp

adik ipar dia cukup luwes dan mudah akrab, bahka

mbali duduk berkum

sempit. Maklum Cuma kontrakan

a, Mbak,” s

anget … sambalnya mantap,”

ah kalau su

lau Gibran suka sambel kayak gitu,” ujar Mas Alk

kah, lagian masih beberapa b

ap Mas Alka sambil sibuk wara-wiri menyimpa

ab Ajeng s

s pinter masak, lho. Biar suami kangen masakan rumah,”

Suruh Mas Gibran bawa aja setiap hari

nya selalu merasa nyaman dan merasa mendapat perhatian. Tuh, kaya

yang kuhadiahi sebuah cubitan kecil di pinggangnya

yang aku tak pasti apakah sudah diterima oleh ib

at dibuka mama, ya? Apa terus disimpan ke dalam?

dahi. Dia berpik

jawab Ajeng membuat perasaan tidak enak semakin menyeruak. Semoga pradugaku tidak benar. S

Mbak?” Ajeng

uka atau enggak?” kilahku lagi. Tidak serta me

u,” ucap Ajeng ringan. Aku menarik napas kasar. Kulirik Mas Alka yang sudah siap

i saja, ya. Soalnya takut jam makan sore kelewat, entar gak ada y

l membulatkan jari telunjuk da

tentang bisnis restoran yang dikelola keluarga Gibran. Dalam hati kecilku berdoa, semoga suatu sa

un dan membaur. Aku cukup merasa beruntung di antara ketiga iparku yang selalu mengelu-eluk

wajiban. Menghadap kepada sang pencipta dan menyerahkan segalanya. Biarkan Allah yang memberikan keputusan atas

yat itu meski sedikit tetap harus kulantunkan setiap selesai salat. Gegas kumenyusul Mas Alka yang berj

p ramai. Alhamdulilah. Semoga ada

dulu, gih,” titahku sambil berdiri menjejerinya

kamu gak apa-apa sendirian

dagangan kita. Masa iya, kamu lebih mementingkan apa yang dikirimnya

eran, nanti pembeli kecewa,” u

ang kita meski takutkan bagaimana jika Allah

wajah ini memerah. Bagaimana tidak, beberapa p

ucapnya sambil berlalu. Membiarka

ki dunia ini berdua, kami yang jomlo ngontrak,” celot

Maaf, ya,” ucapku

t Mbak yang tadi keren banget, pantas dihadiahi sun dari si masnya,” celotehnya l

ika Mas Alka kembali. Aku duduk pada kursi plastik dan membiarkan Mas

u,” ucapku membuka percakapan ket

ek?” ta

kita hadiahkan unt

angnya?” tanyanya sambil

ya. Kucari gambar yang tadi Ajeng kirim

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka