As Your Command
jawabnya dengan gelengan kepala. Gina y
ahaha, boro-boro jodoh! Namanya aja enggak kenal! Malu-ma
dipermalukan saat itu. Rini
an lewat lisan tapi mata. Meskipun di mulut, dia enggak tahu nama gue, tapi arah
ia sungguh tidak ingin terla
Bisa-bisa sampai subuh." ujar Kania menghira
et tersebut yang sedang dalam masa seru-serunya. Rini berteriak
iknya heboh. Gina melirik judes
dia berpaling. Dasar cewek gatel
ak ketika melihat pertand
ngan para siswi lainnya, kagum atas kemenangan dari ke
ari tempat duduknya. "Kak Ax
perkataan Vega tersebut berle
beralih melihat ke arah mereka. Vega dan Rini langsung cepat-cep
rah kursi mereka. Rini dan Vega hampir
yang masih penuh lalu berikan pada Axel malu-malu.
ajahnya ke arah Kania yang sibuk memakan
lebar. Kania meronta dan
Nanti makin lebar kayak bakpau gimana?!" ringisnya. Axel
nnya enggak gendut-gendut
ang ke arah mereka b
itu, Kenneth terlihat sedang menyimpan segudan
h penasaran apa sebenarnya yang membuat mereka terl
ngawal pribadi Kania yang terkenal itu
Kenneth memperkenalkan diri. Axel menjulurkan tangannya, mengajak Kennet
a oleh Kania. "Apaan sih! Dasar artis gak jadi, kerjaannya nipu orang mulu! Kenny itu
a depan nanti?" tanya Kenneth percaya begitu
itu paling enggak bisa dibohongin. Apapun yang kakak omong
misal Kakak kasih tahu kalo besok kiama
anah." ujar Kania, Kenneth hanya terdiam disana, memandang merek
cukup
i jengkel. Benar-benar caper! Entah dalam pandangan Rini m
pa hebatnya Kania hanya karena dirinya adalah seorang anak orang k
rambut Kania seraya tertawa, perlakuannya itu s
ati pergerakan Axel, tapi tiba-tiba saja kini, lelaki itu malah ta
aan aku enggak pernah liat Kak Axel ketemuan atau kenalan sam
pa emangnya? Lo iri ya, Kania bisa deket s
siap menyingsingkan lengan bajunya. "Ve, ud
?!" tandasnya. Axel menyabarka
emu di warung depan sekolah sama ketemu di perpustakaan. Seringnya sih
Aku akan terus-terusan ke perpus, ne
gan Gina yang tampak jengah melihatnya bertin
an ganteng, tancep gas aja. Sekolah itu bukan buat nya
elajar? otak pas-pasan a
g sukanya bikin contekan di paha." ujar Gina mem
orang si. Didenger guru gi
u disebut sama guru BK terus masuk n
dari ruang kelasnya bersama Gina, Kayra maupun Elsa seraya menggemblok
kita kerjain kapan jad
n? Asal jangan mepet nyampe h
ina, setelahnya ia b
in kerja kelompoknya di
jawaban yang harus ia ucapkan. Ia bahkan merasa san
angsung terbelalak ketika Kenneth keluar dari ruan
ngsung meninggalkan mere
pekikny
melihat Kania tiba-tib
menyusul ke ruang kelas, Nona."
a tinggalin mereka berlovey-dovey." ucap Gina mengajak
egini udah pulang,
elesai." ujar Kenneth. Kania mengajaknya sambil berjalan melewati
Hari ini dan seterusnya juga kita akan pulang bersama lagi. Nona jangan khawatir." ucap Kenneth, K
hir. Pengumuman kelulusannya sat
-lompat sera
! HAHAHA!
lagi, yay!" ucapnya lagi.
Kenneth yang biasanya tersampir sebuah bot
amu mana?" tan
Sepertinya ketinggalan, Non. Saya tadi
ja ke kelas. Aku tungg
. Kania menunggu di ujung depan sana, dekat sebuah pilar yang
sih belum juga muncul mendekati Kania.
rbang samping sekolah yang semula tertutup kini terbuka, masuk seorang pria kurus bertopi kupluk dan
san berjalan, ketika sudah dekat dengan gadis incarannya itu, sang pria pun segera
t lalu menarik Kania yang kemudian meronta,
engan cara dipangku, dibantu oleh temannya masuk ke dalam mobi