icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Langit Jingga

Bab 2 Cahaya dari Lampu-Lampu yang Temaram

Jumlah Kata:1078    |    Dirilis Pada: 14/04/2022

an

sudah

erindukanku? Ak

rik perempuan l

kah kau ing

likan perasaan, adalah soal nomor dua. Kalau kau cantik dan seksi, kami, para lelaki tak akan melepasmu. Itu aturan mainnya. Memang kejam, dan terkesan tak menghargai harkat wanita. Kadang-kadang, kalau sedang mengobrol dengan teman-teman kampusku yang liberal, atau feminis, mereka mengata-ngataiku s

rempuan lain di sekitarku yang terhitung lebih cantik dan lebih seksi, dan terang-terangan menyukaiku. Kadang-kadang Hanna cemburu. Namun, tak jarang, ia tak acuh. Ia pemilik tubuh dan jiwaku, dan aku

, aku memang terlah

dari keluarga, dan Hanna, sungguh membuat hidupku serasa diselimuti kegelapan semata-mata. Teman se-apartemenku, Jorge dan Iveta, yang sering sekali bermesraan di segala tempat, membuat situasi semakin sulit. Aku lelaki muda berusia dua puluh lima tahun yang telah mengerti nikmatnya mencecap

uaranya, dan mendengarkan ia meminta sesuatu yang lebih, kecupan, atau sentuhan yang membuatnya menggeliat. Pada mulanya, sega

dengannya saja, aku harus berbohong kepada ibunya. Kubilang kami akan jalan-jalan di taman, walau tujuan kami adalah penginapan murah. Kukira, ibunya tahu ada sesuatu yang tidak beres pada anak perempuannya, tapi, ibunya tak melarangnya, atau memaksa-

sanya memanggil ia sebagai ayah. Lelaki sialan itu sering sekali memaki ibuku, dan juga aku. Ada saja yang diributkannya. Tak satu hari pun lewat tanpa aku mendengar kata-kata umpatannya. Ibuku yang dulunya ceri

sek seperti ayahmu! Berhati-hatilah

ri bahwa aku punya potensi jadi brengsek. Tapi, kode genetik itu ada, dan tidak bisa diubah. Yang bisa kulakukan, memang, hanya mewaspadai diri sendiri, meski kewaspadaanku itu selalu luruh di hadapan Hanna. Soal ayahku, rasanya aku tidak perlu terlalu mempedulikannya. Satu-satunya informasi yang aku ketahui tentang ayahku adalah ia seorang lelaki asing berkebangs

filosofi dibalik nama pemberiannya terdengar menjijikkan, terlalu serius, dan berlebihan. Langit adalah sosok yang tidak kukenal meski aku mengenal diriku sendiri dengan bai

dengan kosakata yang lebih Korea. Ayah tiriku, yang mengikuti obrolan kami waktu

kau bisa melakukannya sendirian, dengan usahamu

ya. Aku memikirkan nasehatnya selama beberapa hari, dan karena apa yang dikatakannya adalah sebuah kebebaran, akupun mengadopsinya ke dalam hidupku. Sejak itu, aku berhenti menjadi anak cengeng yang ha

Langi

enjadi peraih

tempat, dan karena aku adalah bocah yang biasa-biasa saja, aku ingin memiliki cita-cita luar biasa. Hingga ki

u ingin m

ku tiba-tiba

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka