Gadis Kamar Sebelah
barang-barangnya masuk ke dalam rumah. Sementara gadis itu hany
n ini ke kamarku ya!
permintaan majikannya tersebut. Entah mengapa
bahkan untuk sekadar menatap mata orang lain saja sulit. Tetapi kali
s menghabiskan sepanjang waktunya bersama gadis tersebut. Akan tetapi, kali ini
ang kemudian naik ke atas m
g tidak biasa. Sebuah alat untuk memuaskan hasrat seorang wanita
rnya segera menyembunyikan benda pribadinya tersebut. Semen
nya. Ia pun kemudian meletakkan barang belanjaan Alexa di dekat ranjan
anya Alexa ketakutan. Ah, bukan ketakutan
etika tidak sengaja netr
ng dilakukan Alexa ketika malam hari. Mungkinkah gadis bodoh sepertinya menyalur
n foreplay dengan alat it
endengar pertanyaan Nicky yan
riku. Itu bukan milikku, itu milik temanku," ucapnya men
nafsu t
kaan akhirnya membuat Nicky terdiam. Tidak seharusnya ia ter
erti itu," ucapnya menyesal. Pria tampan dengan postur leng
engembun di keningnya dan menghem
ft
pergi meninggalkannya. Gadis itu menghela napas panjang dan mencoba untuk
pir saja," u
*
n, ia masih memikirkan tentang kejadian penemuan alat permainan orang dew
panggiln
terkejut dan bersikap s
ahut pria tamp
harap bisa menjaga Alexa dengan sangat baik. Aku tidak mau jika sampai sesua
keras untuk tetap bisa menjaga keselamatan Alexa de
ggalkan putri semata wayangnya sendiri di dalam rumah. Tuan Ryan keluar dari dala
kau menjaga dirimu dengan baik di rumah. Jangan pernah kemana-mana tanpa pengawasan dari Ni
ky. Tiba-tiba saja siluet kejadian k
uan sang ayah. Tuan Ryan pun kemudian menciu
selalu kabari Papa jika kau perlu sesuatu,
an masuk ke dalam mobil. Perlahan, mobilnya pun
las tatapannya. Tidak ingin terlalu menimbulkan masalah akhir
an itu berjalan sedikit cepat agar bisa sampai
n berbalik menghadap ke pada Nicky. Napas pria i
ikit ketus. Ia melipat ked
tu berharap jika Alexa bisa memberikannya waktu libur aga
pria itu hanya ingin meminta izin libur padanya. "Baiklah, kau boleh libur malam ini. Dan untuk beso
a. Walau awalnya wanita itu sempat membuatnya jengkel dengan sikap s
Ia sudah membayangkan akan menghabiskan wakt
tu. "Oh iya, Nick. Aku katakan sekali lagi padamu. Jangan pernah katakan apa pun ke
kemarin. Apakah Alexa merasa malu karena ketahuan menyimpan sebuah alat permainan seks di
n apa pun kepada Tuan Ryan," jawab Nicky
gambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas, lalu membuka d