icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Cermin

Cermin

icon

Bab 1 kematian lili

Jumlah Kata:1499    |    Dirilis Pada: 31/03/2022

da di sini, di tempat di mana aku dikelilingi oleh benda persegi aneka warna dan kaligrafi indah di sampulnya. Setiap Sabtu, in

ks

p buku untuk menentukan bagian buku yang ingin ku baca lebih dulu. Tentu saja dengan membelinya, apalagi sampul buku ini masih tersegel rapi di dalam sebuah plastik bening. Dengan kame

bahasanya lebih mudah kumengerti ketimbang novel terjemahan luar negeri. Sekalipun sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, akan tetapi teta

ngapa aku bukan tipe penulis romantis, atau adegan dewasa seperti kebanyakan teman sesama penulis. Aku lebih mahir dalam mengekspresikan gambaran setan, iblis dan kejadian mengerikan yang dialami tokoh ceritaku. Novel pertamaku laku keras di pasaran, mengangka

but. Tetesan air yang perlahan itu justru membuat perhatianku teralih. Kedua bola mata langsung tertuju p

a di sini biasanya tidak sehening ini. Walau tidak ramai pengunjung, tapi ada lantunan musik yang membuat pengunjung santai dan makin betah. H

buah novel dengan tema fallen angel membuatku sedikit tertarik, teringat akan novel yang kutulis sebelumnya, yang juga mengangkat tema yang sama. Aku putuskan mengambil novel ini juga, ka

dalam lima detik, tapi seperti kain basah yang diperas dengan kasar,

ada di sana. Namun tidak ada sahutan. Bahkan tidak ada seorangpun yang duduk di kursi ka

a semu

iapa tau panggilan kali ini dapat mereka dengar. A

lhasil aku melupakan novel ketiga yang hendak aku ambil tadi, dan mencari s

Aku mendongak dan menatap bagian bawah, tepatnya belakang rak buku. Namun tida

air tadi masih jelas kudengar sampai sekarang. Aku kembali menajamkan pendengaran, mencari di mana asal muasal kucuran air yang mengusikku sejak tadi. Rasa penasaran juga mendominasi, bahkan aku melupakan buku yang sudah kupilih tadi, walau masih kudekap dalam dada. Satu pe

ap rak-nya. Dari celah rak paling bawah, aku melihat sepasang kaki. Tanpa alas kaki. Kaki tersebut terlihat kotor dan pucat. Berdiri di belakang rak, menempel di tembok. Jantungku berdegup lebih cepat. Tanganku mulai gemetaran, berkali-kali aku menelan Saliva agar mudah untuk berteriak nantinya. Karena aku yakin sepasang kaki yang bersembu

aju, menembus rak di depannya. Aku yakin, dia hendak mendekat. Entah kenapa mereka selalu berlaku hal sama, di saat aku ingin merek

untuk mendongak untuk menatapnya. Itu semua di luar kendaliku. Dengan bibir bergetar aku mulai melihat tubuhnya. Gaun yang ia pakai seperti gaun pernikahan, model yang masih terbilang baru, dengan dominan warna

os

Lili?!" suaraku terbata-bata. Bayanganku seolah terserat pada kejadian terakhir pertemuan ku dengan Lili. Itu adalah tiga hari lalu, dia datang dengan wajah berbinar memb

h satu temanku, tapi tetap saja terlihat

" kata Lili dengan terisak. Di

penasaran apa yang terjadi padanya, kenapa dia meninggal dengan pakaian seperti ini, dan kondisi

dapat memundurkan tubuhku walau sedikit. Sikapnya aneh. Dalam beberapa detik saja, wajah Lili berada tepat di depanku. Ak

engan seragam toko buku ini. Di belakangnya juga ada seorang pria dengan pakaian yang sama. Mereka karyawan toko buku yang minggu lalu kuliha

ih, Vit!" seru pegawai

ya. Biar aku ambil lap pel dulu, Na." Dia b

ada yan

ehnya. "Nggak apa-apa kok. Cuma jatuh a

kok tiba-tiba ada air di sini, ya,"

engar masuk akal. "Oh ya, saya beli novel ini." Dua b

__

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 kematian lili2 Bab 2 Cafe3 Bab 3 Melayat4 Bab 4 Ramon5 Bab 5 Apartemen6 Bab 6 Penampakan7 Bab 7 Rumah Rangga8 Bab 8 Rasa ini9 Bab 9 Rasa ini10 Bab 10 Teror bermula11 Bab 11 Teror12 Bab 12 Bang Cen13 Bab 13 Teror wanita penghuni apartemen14 Bab 14 Di balik tabir15 Bab 15 Psikopat16 Bab 16 Pemilik apartemen baru17 Bab 17 Apartemen baru18 Bab 18 Pemakaman Aidil19 Bab 19 Live streaming horor20 Bab 20 Desi21 Bab 21 Teror yg dialami Oma22 Bab 22 Keanehan23 Bab 23 Cerita Koh Rudi24 Bab 24 Satria diculik25 Bab 25 Pengakuan Raja26 Bab 26 Bang Cen datang27 Bab 27 Akhir tragedi28 Bab 28 Memulai hidup baru29 Bab 29 Teman lama30 Bab 30 Menjenguk Ramon31 Bab 31 Tragedi di RSJ32 Bab 32 Tim pemburu Hantu33 Bab 33 Selamat tinggal34 Bab 34 Tempat kerja baru35 Bab 35 Misteri kematian Antonio36 Bab 36 Petunjuk baru37 Bab 37 Siapakah, Lee 38 Bab 38 Kehidupan Lee39 Bab 39 Rumah Baru Daniel40 Bab 40 Penculikan Yonna41 Bab 41 Cermin Aneh42 Bab 42 Dalam cermin43 Bab 43 Papa44 Bab 44 Home45 Bab 45 Gangguan di kamar baru46 Bab 46 Rencana liburan47 Bab 47 Tetangga48 Bab 48 Teror ular49 Bab 49 Ratu ular50 Bab 50 I still love you51 Bab 51 Jalan jalan52 Bab 52 Haris53 Bab 53 Sarang kuntilanak54 Bab 54 Pulang55 Bab 55 Dunia sebelah56 Bab 56 Kebersamaan57 Bab 57 Hari pertama kerja58 Bab 58 Musuh lama59 Bab 59 Hotel60 Bab 60 Serangan lagi61 Bab 61 Lee62 Bab 62 Papaku mantan gengster63 Bab 63 Bunuh diri64 Bab 64 Gladis65 Bab 65 Salah paham66 Bab 66 Bukan manusia67 Bab 67 Teror di rumah68 Bab 68 Nasib Rizal69 Bab 69 Aku dilamar70 Bab 70 Bulan madu