Pernikahan Ke Dua
, dia menutupi tubuhnya dengan jas mantan suamin
kalian!" Kevin memarahkan siapa saja yang menata
eka hanya berdua di dalam sana. Keheningan p
dengan yang Kevin lak
s rujuk. Aku udah menyimpan benih di rahim
ini, Kevin bahkan tidak mau menyentuh. Jangankan men
bung untuk benih di ra
aku, kan?" Dea
tukannya." Kevin tak menyangka sangkar Dea sanga
mu pulang!" D
n tak yakin, dia tetap kukuh akan
enurut saja, dia hanya benci dengan keadaan seperti
ea duduk samping Kevin yang fokus menyetir. Du
ini. Jika bisa dia memilih, sudah cukup rasa sakit dibuang se
anjang jalan, akhirnya buka suara saat su
rasa bersalah. Dia malah turun untu
ia memang dingin dari dulu, tapi apa dia
. Pria itu malah berjalan samping Dea seolah menjadi suaminya. "Sebenarnya apa yang
a ru
yang salah. Dan kenapa pula Kevin terlihat brensek sekarang. Dea benar-benar sangat muak b
tih, ini semua gara-gara Kevin, ternyata sakit setelah berhubungan badan,
kita gak ada sosok ayah di sampingnya." Kevin terus meneru
mulut Dea, ia ingin sekali membantai Kevin, menggantungn
mu, Dea." Kevin sama sekali tida
dia pikir menyatukan perasaan lagi itu mudah. Belum lagi pertanyaan orang sekitar, terutama keluarga Kevin. Melihat s
Dia belum menjawab apapun. Dia menekan ko
intu dengan kakiny
al jangan semena-menanya. Dea langsung masuk kamar mandi membersihkan dirinya, dia merasa najis karena disentu
-lihat apartemen Dea, ternyata cukup kecil. Ha
n dengan kamar utama rumahnya. Mengingat anak Dea, dimana bayi itu. Tidak ada suara bayi terd
dinya berpikir mantan suaminya su
putusan kamu." Kevin kukuh sekali ingi
gga
gimana?" mereka mul
peduli." Dea berumpama, tau sih
erti ini. Emang kenapa kalau bukan anaknya, gimana mau jadi
miliki tanggung jawab ka
apan kita bisa
kukuh dengan keinginannya, begitu pula dengan Dea.
lalu menolak, Kevin menggertak Dea
asih bisa lah dia tahan. "Lepaskan tangan kamu, Mas. Aku bisa laporkan kam
mu sekarang." Kevin mendoron
mulai takut dengan Kevin, sekujur merinding, kalah-
an susah payah Dea menelan saliva, dia tak bisa memb
ta udah cerai, untuk a
ea ketakutan, bahkan tanpa sadar mata berlina
ampai bergemetar, dia harus apa menyelamatkan dari Kevin. Tidak pern
" Dea sekaran
vin mengerang, dia sudah seperti
gap, Dea terpaksa menerima rujukan d