Tokoh Pengganti
m ini. Tak lupa jika ini adalah malam perta
Lilin aroma yang memang sudah terpasang memberi keharuman yang semakin membuat
mat sakral yang telah menggema tadi pagi mempersunting diriny
apatkan suami juga yang pasti hartanya tak mudah habis. Bagaimana bisa
Hani bersikap ramah kepada Kenan
kamu yang sudah menungguku untuk be
untuk memuaskan suaminya sekilas. Menggunakan wewangian yang akan
lah tanding jika pria tua ini juga akan menikmatinya. Meski Hani ma
sedari tadi, Hani. Padahal aku sudah menerimam
nujukkan tubuhnya yang mulus ini sedikit saja,
kan aksi kebolehannya. Kenan memang pria yang sangat polos menur
a tinggi Tuan Kenan. Tentunya aku
an sekarang saja? Dari
yang ada ketika siang tadi. Hani yang ketus dan tak tersent
kan keramahannya pada Kenan. Memberi ribuan racun untuk memikat hati sang
Melayani sang suami secara totalitas. Meski hatinya masih belum terju
ah hendal dengan caramu?" tanya Hani percaya
laian yang Kenan beri kepada Hani dalam rangka pengaguman atas i
ani berikan sambil kembali membelai sang suami manja.
ut oleh Kenan seketika. Kesuciannya yang juga telah dinikmati
ermain istriku. Bagaimana bi
yang tak mungkin untuk
uas ini untuk menikmati semuanya jika hubung
is itu terlalu polos ji
kepuasan tersendiri untuknya. Seperti menang undian lotre yang sudah di
ampan sekarang. Tak kalah tampan dengan ke
mpurnakan satu sama lain. Hani tak terganggu
ut dalam tidur mereka. Saling mengadu mim
yamanan dan memberinya kesunyian yang memang sangat Ha
sudah halal sekarang. Apapun yang mereka lakukan juga tak akan menimbulkan dosa da
a hari sudah mulai pagi. Sinar matahari yang telah menyilaukan pen
alam selimut yang sama dan masih salin
ci muka. Mengenakan kembali pakaiannya dan langsung b
at nyenyak, Tuan Kenan?" sambut Hani
an wewangian yang lebih menyegarka
gar. Hani ingin menjad
yang masih sedikit basah setelah dirinya ke
Hani? Tidurku sanga
tu lag
tubuhnya menghadap Kenan yang mas
bal menyeluru
ntahlah Kenan mau berbicara apa saja setelah ini, Hani ha
ntara tangan yang satunya mengibas-kibaskan rambun
Kenan?" tanya kembali Han
ta itu suami istri dan aku tak m
enaik turunkan kedua alisnya. Senyumannya itu
minta dirinya untuk memanggil dengan sebutan
yang sangat bisa membuatnya ingin muntah. Sementara i
ng yang Hani rasakan mendengar permintaan Kenan
sungguh tak taha
gan terlalu banya
h waktu untuk
,"ujar Hani sangat lembut sambi