icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penyembuh Luka

Bab 6 Home

Jumlah Kata:1177    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

yatanya itu hanya ilusi di kepalanya saja. Ia kembali dari klinik, masuk ke dalam rumah yang dingin

dan buah juga tampak segar. Wanita itu menguncir tinggi rambutnya, memperlihatkan leher mulusn

kan mencuci sayuran, lalu beralih membuka bungkusan daging

di telinga Sarah, tak ada sikap dingin seperti biasanya.

Sarah tak diam. Ia melepaskan kedua tangan Diko, berbalik badan lalu menampar w

h bersuara. Diko marah, namun, ia

tak memerdulikan Diko yang me

nya memegang uang. Nasi juga sudah ia masak, laki-laki itu masih setia berdiri di dapur, terus melihat Sarah memasak. Hingga ma

umah. Mengabaikan Diko lagi. Pria itu mengurusi makan dirinya sendiri masih sambil m

tiga

an tak menyapa Sarah saat menantunya membukakan pin

a. Jangan mentang-mentang istri CEO maunya enak-enakkan!" suara itu melengking tinggi. Sarah d

o dan Anita duduk di ruang TV. "Apa Kakak

i sini. Mama kenapa nggak bilang. Diko cinta sama Abel, Ma! Mama kenapa tega boho

jangan keras-keras ngomon

asa sedihnya ke Anita. Sarah mengintip, m

al? ucap Sar

arah, Ma, tidak-akan-pernah-bisa." Begitu pelan kata-kata itu di ucapkan Diko, Sarah tak bisa mendengarnya. Ia

*

AN

rasa panas seketika, Sarah mengigit bibirnya, terasa perih, ia segera merapikan pecahan mang

s membersihkan. Anita beranjak, mengambil panci berisi sop sayuran dan bakso ya

k. Ia tak menangis, hatinya seolah sudah siap dengan semua kebencian. Terdengar suara pagar terbuka, tak lama tert

u. Sarah mengangguk. Ia beranjak, berjalan ke kamar mandi di lantai bawah, men

bahkan panas. Sarah mengeringkan dengan handuk. Ia lalu ber

upa nawarin, makan," ucap Sarah

onya baru mau makan? Tapi sayurnya...

k, udah saya repotin beresin ini." Sara

au butuh apa-apa," ujarny

ngah jam kemudian, meja makan dan area dapur sudah bersih, Sarah bisa menikmati makanannya seorang diri. Ia melihat sekeliling, teringat

bahkan, Diko mengancam akan membahayakan nyawa ibunya jika ia sekali saja berhasil menghubu

Sarah. Dengan perlahan, ia membuka pintu, terlihat Sarah sudah terlelap, tubuhnya terlihat kurus saat posisi tidur merin

tubuh Sarah lainnya. Baju tidur yang di kenakan Sarah seperti daster, namun tak bercorak, hanya daster polos

justru diam membatu tak bereaksi setiap kali Diko menyentuhnya, tak terdengar desahan, apalagi bibir Sarah yang

l-mukul pelan wajah Sarah, hingga wanita itu terbangun dan terke

ia harus apa. Ia mundur perlahan, berusaha menjauh,

Heh?!" Pel

... a-aku,"

emastikan kamu siap untuk layanin

ng tampar aku." Gumamnya. Sarah diam, terasa nyeri. Diko memerintakan ia untuk

cing, satu hal yang Diko sadari untuk pertama kali saat Sarah melakukan hal itu dengan begitu pelan. Diko, menyukai lekukan tubuh Sarah,

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terenggut2 Bab 2 Haruskah (1)3 Bab 3 Mengugurkan Kandungan4 Bab 4 Pergi5 Bab 5 Fakta lain6 Bab 6 Home7 Bab 7 Stunning8 Bab 8 Genggaman erat9 Bab 9 Menantu sialan10 Bab 10 Terinjak11 Bab 11 Nyawa12 Bab 12 Sarah bangun13 Bab 13 Berjanji14 Bab 14 Sikap berbeda15 Bab 15 Like a rose16 Bab 16 Meet him again17 Bab 17 Sweet talk18 Bab 18 Russelo19 Bab 19 Dinner20 Bab 20 Licik21 Bab 21 Realita22 Bab 22 Bukan tahanan23 Bab 23 Senyuman Sarah24 Bab 24 Rencana Sarah25 Bab 25 Merebutmu26 Bab 26 Sentuhan lembut27 Bab 27 Dia siapa 28 Bab 28 Perasaan lain29 Bab 29 Malam bersama30 Bab 30 Bertemu Riska31 Bab 31 Bantu Aku32 Bab 32 Kamu istriku33 Bab 33 Sarah berbeda34 Bab 34 CEO cantik35 Bab 35 Mulai tumbuh36 Bab 36 Fakta37 Bab 37 Mematangkan rencana38 Bab 38 Sisi gelap Anita39 Bab 39 Menguatkan40 Bab 40 Bukan kenangan41 Bab 41 Fakta tersembunyi42 Bab 42 Beautiful night43 Bab 43 Bentuk perhatian44 Bab 44 Kamu ke mana45 Bab 45 Penyelidikan46 Bab 46 Pisah rumah47 Bab 47 Benteng pertahanan48 Bab 48 Peringatan49 Bab 49 Anita kabur50 Bab 50 Diko tertangkap51 Bab 51 Terbongkar52 Bab 52 Tak menyangka53 Bab 53 Kabar buruk54 Bab 54 Melabrak55 Bab 55 Menghilang56 Bab 56 Menyerah57 Bab 57 Sarah kabur58 Bab 58 Ancaman59 Bab 59 Visum60 Bab 60 Takdir61 Bab 61 Kembalinya Diko62 Bab 62 Selamat Tinggal63 Bab 63 Axelio64 Bab 64 Kembali (1) 65 Bab 65 Kembali (2)66 Bab 66 Lahirnya Ivana67 Bab 67 Panggilan hati68 Bab 68 Bertemu Theodore69 Bab 69 Anggota keluarga baru 70 Bab 70 Takut terulang 71 Bab 71 Hinaan 72 Bab 72 Axelio kecelakaan73 Bab 73 Kesalahan fatal 74 Bab 74 Satu pengorbanan lain75 Bab 75 Kunjungan76 Bab 76 Luka bisa sembuh77 Bab 77 Berhenti berharap 78 Bab 78 Cari aku, Theo 79 Bab 79 Sosok yang baru 80 Bab 80 Ungkapan hati81 Bab 81 Hati merekah82 Bab 82 Hadiah untuk Sarah83 Bab 83 Bertemu dengannya84 Bab 84 Keputusan hati85 Bab 85 Omelan Sarah86 Bab 86 Ketulusan cinta