icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Penyembuh Luka

Bab 2 Haruskah (1)

Jumlah Kata:1755    |    Dirilis Pada: 19/02/2022

ika ia baru tiba dari perjalanan bisnis di luar kota atau luar negeri. Sarah tidak duduk

di sana milik Diko. "Jangan turun sebelum saya pastikan di d

Sarah tak

il ke garasi yang ada dua motor besar mewah, dan satu mo

setelah kakinya melangkah masuk ke dalam sana. Tak tahu akan seperti apa nasibnya nanti. Ponsel Sarah berbunyi, na

jawab

as

l ke dalam tasnya, ia turun. Satpam berama Eko - Sarah membaca dari

yang mengantar hingga ke dalam. Dekorasi rumah khas orang berduit tampak nyata di depan matanya. Ia ta

t saya butuh, kamu harus siap. Untuk-urusan-apa pun." Tatapan tajam menusuk netra Sarah yang hanya bisa menjawab de

ya ruang cuci baju. Itu dapur, itu pintu tembus ke garasi. Kamar tamu di bawah satu, ruang

Sarah tak peduli. Ia mengabaikan ucapan Diko. Sarah juga tak tertarik

ndiri. Saya tidak memakai jasa pembantu. Hanya P

a tau, Diko tak akan memberikan kemudahan baginya untuk menjalani hari-hari

butuhan makanan untuk satu minggu sekaligus. Aku lihat kamu p

k gentar, ia menatap pria yang suda

. Diko berjalan mendekat. Memegang rahang Sarah dengan keras. Menatap leka

epaskan cengkraman di wajah itu dengan kasar, ia berjalan ke sofa mewah berbahan beludru

n ganti baju lebih dulu sebelum kembali ke dapur untuk memasak nasi. Koper mereka sudah di bawa Eko sejak tadi, satpam itu juga

emas di pinggir ranjang. Ia m

tiba waktunya, kamu bisa pergi sejauh

*

n enak sekali. Biasa saja. Ia tak tahu apa kesukaan Diko perihal makanan, ia memasak sesuai apa yang akan ia makan. Malas ribet, ia memasak

a pria itu terdengar dari arah luar, ia tak sendiri, ada dua temannya yang tak dikenal Sarah. Wanita it

dua sabahatku. Mahes dan Kyle

Diko seperti tak sebelumnya yang tampak ding

Ab--" Kyle belum sempat melanjutkan ucapanny

g paling pantas gue injak-injak setelah keset di de

o!" tuk

kemarin, pesawat kita delay, huj

udah geser isi kepalanya." Diko berjalan santai ke arah meja makan. Menatap dua piring nasi goreng yang tersaji di atas mej

gan telunjuk mengarah pada wajah Sarah, Diko berjalan cue

bel," ucap Mahes sesaat sebelum berjala

hkan mengangkat kedua tangannya ke atas. Tandanya, memang Sarah hany

baru dua puluh empat jam ia menjadi istri Diko, sudah mendapat hinaan sebesar itu. Tangan Sarah meremas sendok yang ia peg

ke arah Sarah yang pulas tertidur. Diko teringat kejadian semalam, bagaimana ia begitu kasar merenggut tubuh dan jiwa istrinya. Namun, kini mendadak ia men

i tubuh Sarah dengan piyama tidurnya. Wanita itu terkejut,

ang sudah melucuti apa yang ada di tubuh

ruh orang usir Ibu kamu dari

wa-bawa Ibu?!" nada bicar

ak sabar. Ia sudah begitu menginginkan. Sarah

fsu dan pembantumu." tanya Sarah datar.

stri dan wanita yang berharga. Sama sekali ti-dak. Abel tetap yang aku cinta. Kamu nggak akan bisa minta aku apalagi memohon supaya akh jatuh ci

ikuti semua kemauanku. Sampah." Kalimat itu seringan kapas d

ajari wanita ini bersikap." L

ak Sarah. Senyum sinis ter

Ia berjalan, membuka pintu dengan dua orang pria b

mau kalian rekam.

ah ucapkan pada Diko. Sarah meronta, ia menolak, tetapi, tang

rah dengan begitu merendahkan. Teriakan Sarah begitu kencang. Diko mengambil dasi miliknya. Ia menutup mulut Sarah deng

tap Diko. "Panggil J

ompak. Tak lama, datang pria

cicipi istri kamu

. Saya duduk di sini." Diko duduk santai. Menatap Sarah yang turun dari ranjang, mencoba kabu

ya. Yakin?" Juan menatap dengan se

hentikan menjadi icon perusaha

bai

tut di kaki Diko, memohon untuk melepaskannya. Ta

i ini, Diko?" ta

ak lagi merasa menginginkan tubuh istri

hancur." jawabnya den

tubuhnya. Dua penjaga tadi akhirnya diminta Diko kelua

juga lirih. Juan sudah menggerayangi tubuh wanita itu. Sehebat apa pun ia meronta, menolak, bahkan menjerit. Diko tak peduli, ia terus

yang seperti hilang kesadaran. Kedua matanya terbuka dengan air mata mengalir seras membasai wajahnya. Mena

sam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Terenggut2 Bab 2 Haruskah (1)3 Bab 3 Mengugurkan Kandungan4 Bab 4 Pergi5 Bab 5 Fakta lain6 Bab 6 Home7 Bab 7 Stunning8 Bab 8 Genggaman erat9 Bab 9 Menantu sialan10 Bab 10 Terinjak11 Bab 11 Nyawa12 Bab 12 Sarah bangun13 Bab 13 Berjanji14 Bab 14 Sikap berbeda15 Bab 15 Like a rose16 Bab 16 Meet him again17 Bab 17 Sweet talk18 Bab 18 Russelo19 Bab 19 Dinner20 Bab 20 Licik21 Bab 21 Realita22 Bab 22 Bukan tahanan23 Bab 23 Senyuman Sarah24 Bab 24 Rencana Sarah25 Bab 25 Merebutmu26 Bab 26 Sentuhan lembut27 Bab 27 Dia siapa 28 Bab 28 Perasaan lain29 Bab 29 Malam bersama30 Bab 30 Bertemu Riska31 Bab 31 Bantu Aku32 Bab 32 Kamu istriku33 Bab 33 Sarah berbeda34 Bab 34 CEO cantik35 Bab 35 Mulai tumbuh36 Bab 36 Fakta37 Bab 37 Mematangkan rencana38 Bab 38 Sisi gelap Anita39 Bab 39 Menguatkan40 Bab 40 Bukan kenangan41 Bab 41 Fakta tersembunyi42 Bab 42 Beautiful night43 Bab 43 Bentuk perhatian44 Bab 44 Kamu ke mana45 Bab 45 Penyelidikan46 Bab 46 Pisah rumah47 Bab 47 Benteng pertahanan48 Bab 48 Peringatan49 Bab 49 Anita kabur50 Bab 50 Diko tertangkap51 Bab 51 Terbongkar52 Bab 52 Tak menyangka53 Bab 53 Kabar buruk54 Bab 54 Melabrak55 Bab 55 Menghilang56 Bab 56 Menyerah57 Bab 57 Sarah kabur58 Bab 58 Ancaman59 Bab 59 Visum60 Bab 60 Takdir61 Bab 61 Kembalinya Diko62 Bab 62 Selamat Tinggal63 Bab 63 Axelio64 Bab 64 Kembali (1) 65 Bab 65 Kembali (2)66 Bab 66 Lahirnya Ivana67 Bab 67 Panggilan hati68 Bab 68 Bertemu Theodore69 Bab 69 Anggota keluarga baru 70 Bab 70 Takut terulang 71 Bab 71 Hinaan 72 Bab 72 Axelio kecelakaan73 Bab 73 Kesalahan fatal 74 Bab 74 Satu pengorbanan lain75 Bab 75 Kunjungan76 Bab 76 Luka bisa sembuh77 Bab 77 Berhenti berharap 78 Bab 78 Cari aku, Theo 79 Bab 79 Sosok yang baru 80 Bab 80 Ungkapan hati81 Bab 81 Hati merekah82 Bab 82 Hadiah untuk Sarah83 Bab 83 Bertemu dengannya84 Bab 84 Keputusan hati85 Bab 85 Omelan Sarah86 Bab 86 Ketulusan cinta