icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Bukan Wanita Murahan

Bab 2 Lelaki Tampan

Jumlah Kata:1099    |    Dirilis Pada: 10/02/2022

yang tepat untuk menjawab perkataan lelaki itu. Aku ingin berpur

kan tubuhnya dan duduk di kursi. Ia terlihat salah tingkah dan merasa bersalah. Setelah ia duduk, aku baru meyad

tinku memuji

ngar aneh. Mungkin ia tidak terbiasa mengucapkan kata maaf. Aku pun membalasnya den

a tidak akan tertidu

annya tidak ingin duduk hanya merasa kur

tas ransel dengan memalingkan wajah ke arah anak SMP yang juga menatapku kesal. Dengan ce

n sibuk dengan ponsel di tangannya. Aku pun kembali memasang headset di telinga dan kembali melatunkan lagu-lagu

erminal dekat sekolahku. Dengan tangan masih

i terbebas dari

r jal

k mampu menutupi kalimat pedas dari para gadis yang masih buram masa depan itu

bali melaju. Ah mungkin itu adalah salah satu lirik dari lagu yang ku dengar. Aku kembali melangkah menuju s

hendak memasuki kelas IX C. Sudah seminggu s

eman baik selama di sekolah menengah atas ini. Ia

hwa Hendry adalah kekasihku. Namun mereka tidak tahu bahwa Hendry adalah salah satu dari sekian banyak hacker di dunia. Ia mengajariku banyak hal termasuk

k saja. Bagai

y dengan kedua bahu terangkat me

andangan pada sebuah bungku

anku. "Spesial buat kamu." Bungkusan tepat mengenai k

g bungkusan itu sebelum jatuh. Sedikit perih terasa pada keningku. Akibat benturan ketika

uatku bingung. Apa hubungannya dengan bungkusan cokelat ini? Sebelum kalimat

udah memiliki kebiasaan baru lagi. Penuh teka

belakangiku. Aku tersenyum lucu ketika melihat tingkahnya hari ini. Hendry yang cool

enyamakan langkah panjangnya. Ku pelintir tangannya menggunakan jari kecilku.

duduk di bangku kelas paling belakang yang merupakan tempat duduk favoritku. Netra H

nya seperti anak kecil yang memohon belas kasihan dari seorang ibu.

" ucapku di sela-sela tawa yang mam

Hendry mengulurkan tangannya tepat di

esal telah membuat Hendry seperti itu. Tidak ada sahutan darinya. Hal

. Ia menatap lekat wajahku. Entah apa arti tatapan itu. aku men

jelasnya seperti menggerutu. Hendry dengan tangan

kan lelaki perkasa masa memar sedikit doang kam

ulit mulus kamu ter

ernoda

us a

a?" Wajah Hendry dengan dahi be

pa dengan kata t

denga

engar kalimat ternoda saja su

u membuat bekas di ta

ni terus ada, Ly." Kini dahiku yang

sud

n bukti bahwa kamu bi

ke depan papan tulis. Satu persatu siswa siswi k

gguh memuakkan, Ly. Tapi kamu hebat, bisa menerima semuanya dengan sabar. Bahkan kamu sangat pandai untuk bersikap bodoh amat." Kali

Itulah hidup. Andai saja

idup bukan komputer." Lagi-lagi kepa

sku seraya merapikan kembali rambut yang

anya tertuju pada kantor kepala sek

aki

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka