icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Balasan Setimpal Untuk Suami & Selingkuhannya

Bab 4 Keputusan Punda

Jumlah Kata:1140    |    Dirilis Pada: 31/01/2022

Aku dan Dialin saling menatap

idak enak hati dibuatnya. Namun, aku juga ti

! T

ialin kembali bersikap seperti biasa. Syukur

ganku. Ia membawa nampan di tangannya. Di nampan it

eranjak dari sisiku. Per

antau perkembangan Ibu. Oh, iya, nanti setelah Ibu sarapan,

, Sus?" tanya Dialin d

arapan, akan ada perawat yang datang ke sini. Membawa anak Ibu untuk segera diberi Asi.

, Su

saya permi

nya. Aku menatap Dialin, ekspresi

adi merasa bersalah desak-desak lu tadi.

ng, terganti oleh senyumannya yang manis. Itulah yang aku suka dari

ih. Dialin mengangguk sambil tersenyum. D

Punda yang jagai

banyak padanya. Mungkin, dia akan senang kalau aku lama-lama di ruma

ucapku me

aksa dong nyokap gua di rumah sendiri

senang lu datang kemari. L

sih, Zu. Gua udah i

e," godaku tertawa renyah. Dialin terliha

Zu. Bisa aja

an segera merid. Sejauh ini lu pernah

ir sejenak sebelum m

nan biasa aja kok. Nggak ada yang aneh-aneh. Sela

memiliki kepribadian yang berbanding terbalik. Tak banyak yang aku dengar

ia jarang membahas masalah p

ntang Punda. Apakah di situ letak kesalahanku? Sehingga membuat

menjalin hubungan setelah Lisa ja

u yaki

*

kembali terbaring sendiria

ersyukur. Dia menemani kesepian ini sejak pagi sampai petang ini. Bahkan Dialin j

um muncul sejak dia pergi. Baginya urusan kerja lebih penti

mprioritaskan aku. Bukan

ggut semuanya dariku. Saat aku melihat pengkhianatan it

an ada Aku dan Dialin saja. Akan tetapi, aku akan bers

n cepat

*

jutkan oleh kehadiran Pun

an yang dikenakan Lisa. Kemeja yang kancingnya terbuka pada bag

ilannya. Sudah bisa aku pastikan dia

ersandiwara. Benar-benar licik. Jika bukan karena aku juga

habis lembur bahas kerjaan. Eh, gua ketiduran. Sampai nggak

ee

elihat sendiri semuanya. Dia bukan tertidur lelap, tetap

, Lis. Gua

an tidak tahu aku merintih kesakitan, karena kau sedang ber

utuskan agar Lisa ti

ik, kata-kata Punda me

umah kita, Mas?” t

kir itu lebih baik.

agi cinta denganku. Sekarang ju

nggak mau merepo

u mengatakan itu ha

au menyela, Zu. Gua

ya Lisa mengatakan itu. Apakah semua

” Aku mengusir Lisa secara halus. Soaln

eluar dulu,” ucap Li

an pantatnya jelas menggoda. Bahkan, mata Punda ikut meliri

tanya Punda sete

ini. Rasa benciku semaki

ti apa kata orang? Apa kata

emikirkan perk

memasukkan orang

, kamu menganggap

as. Aku tidak sudi dan tidak

Semua juga demi kebaikanmu. Setuju nggak s

penekanan. Kemudian dia segera membalikka

in lebar terkoyak. Aku tidak bisa me

nyata mereka datang hanya

, semua ini adalah jalanku. Aku berharap bisa mempe

segera pulih dan membalaskan semua sakit ini. Besok,

enjadi kelam, dikuas

mbung

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka