Santet Pengantin
atangi dan mencium kedua belah pipinya bergantian. Pemuda tamp
bisa membuatnya melupakan lukanya di masa lalu. Setiap kali rasa marah itu
ue nanyain elu tuh, katanya mana calon mantu emak kok udah lama nggak pernah main ke sini lagi? Sampai-sampai emak gue ngira gue ma
ahabat kecilnya itu hanya tersen
koknya semua deh. Gue nggak kemana-mana cuma memang setelah pe
lah 2 tahun berlalu, gue mutusin buat ngebales dendam adik dan mama
karan dendam itu, Ras. Dendam itu nggak ada artinya, jadi gue minta sama elu urungin nia
t hingga akhirnya dia menggelengkan kepalanya sebagai tanda dia m
memeluk dalam diam, dia memeluk Rasti dengan sangat lembut dan erat seakan ingi
kehilangan nyawa gue demi elu, gue rela karena sayang gue bukan kale
makin menyurukkan kepalanya di dada bidang pemuda beralis teba
mua beban yang selama ini menghimpit tetapi begitu ingatannya kembali kepada mama dan Sasti dengan secepat kilat dia
lu. Gue ada di sini buat elu, cuma b
Rasti bisa benar-benar tenang. Dia pun melepaskan pelukan Andra dan mengusap ai
uk di luar, gue lapar,"
ain nggak pernah tahu gimana
arahnya Andra pun segera mengajak Rasti ke tempat makan
pat terdiam sejenak, dia ingat dulu umereka sering duduk di
kan? Tempat kita sering mampir tiap pulang sek
ra lu udah lupa karena udah nggak pernah jalan bareng sama gue l
duduk di sini, makan atau cuma minum es berdua. Kenangan yang indah,
ke dalam kemudian memesankan es teler dan bakso super ndower level 15 kesukaan Ra
a masih ingat segala tentang dirinya hi
a terbahak-bahak, dia bisa menebak kalau Rasti pasti sangat
tu, nanti keburu dingin nggak enak. Gue juga mau makan, cacing di per
. Makasih banyak ya, Ndra,"
aja sambil terus menyuap makanan ke dalam mulutnya dan kembali memesan seman
tersenyum sambil menggeleng-gelengkan kepalanya sambil sesekali mem
jalan di taman kota, walau pun sudah larut malam tetapi taman kot
ikut sakit kalau elu sedih sampai nangis kaya gitu tadi. Kalau elu ada masalah, tel
n buat gue, Ndra tapi itu juga kalau elu mau nol
sti melanjutkan perkataannya, Andra ingi
n tunangannya. Setelah itu terserah, mau elu apain dia gue nggak perduli," suruh Rasti sam
u pengen dia menderita, ada apa di antara kalian? Bisa nggak elu jelasin ke gue."
a, hanya menyerahkan ponselnya. Di dalam ponsel itu ada sebuah artikel tent
ak kebingungan dengan artikel yang tengah dibacanya itu, kemudia
eberapa tahun lalu, dan mama ... mama juga akhirnya masuk rumah sakit jiwa yang sama beberapa minggu setelah kematian Sasti, dan foto gadis yang gue tunjukkin tadi adalah anak dari perempuan yang
ang dialami Sasti hanya terdiam, dia merasa bimbang antar menerima p
agaimana awal mula Sasti diterima sebagai sekretaris magang di KL Group hingga akh
n minta lebih dari elu, Ndra, gue cuma minta supaya elu pisahin gadis itu dari tunangannya dan urusan berikutnya biar gue
lu celaka. Kasihan papa elu, sekarang tinggal elu satu-satunya harapan buat bantuin dia
baginya syarat yang diajukan Andra kepadanya itu adalah hal kecil, kar
. Ya udah, sekarang kita pulang y
uju ke mobil masing-masing karena mer
l Rasti dari belakang untuk memastika
nar-benar masuk ke dalam rumahnya, untuk memastika
mbayangkan bahwa sebentar lagi rencana balas dendamnya akan
u Citra ... akan kupastikan kalau kau dan seluruh keluarga
kisah la
jangan samp
*