icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

HOPE

Bab 2 Chapter 2 : Sesuatu Yang Memanggil

Jumlah Kata:1102    |    Dirilis Pada: 28/01/2022

i

udah hampir setengah jam, dia diam dalam posisi yang sama. Akhirnya, dia menoleh ke arah ka

asi go

muncul di hadapan ku, menyodor

ucap ku sambil men

epala itu tersenyum, lalu berlalu menuju dapur bergabung dengan pekerja yang lain di tempat makan dip

, s

a-sama satu kelas MKU alias Mata Kuliah Umum. Dia dan Arya merupakan teman ku satu satunya, yang juga teman kam

jurus jitu nya untuk mendekati cewek itu dan

Aku menjawab sambil mulai menyibukkan nas

" balas Arya mencibir, lalu mengambil seraup kerupuk udang dan mengangkat

anggapi, nggak terlalu b

, aku juga kerja paruh waktu di salah satu redaksi koran untuk menulis artikel. Lumayan, hasil tulisan ku beberapa

aku punya banyak waktu buat jalan-jalan sesuka hatiku. Tapi, pastinya aku juga serius dengan apa yang sedang aku punya yaitu ke

aku yakin adalah orang Jawa tulen dari logat bicara mereka berjalan m

i aku dan

n sana membuat wajah gadis i

ku suka rambutnya yang diikat kebelakang kepala

nya pelan lengan tangan kanannya yang tid

alan malu semalu malunya!. Dari tadi aku sibuk menatap laptop dan berusaha fokus menulis. Bersamaan dengan itu ju

pakai celana pendek, menghasilkan satu pertanyaan tidak penting dalam ot

ekarang sudah di jeburin ke dasar laut gara gara pemikiran ku ba

khirnya, dia menginjak pasir, dan tebak apa yang aku lakuk

at kelakuan ku yang sudah seperti penguntit. Tapi, rupanya teman teman

perti terhipnotis, aku memperhatikan pergerakan gadis itu sampai akhirnya dia berdiri diam

k gelap. Untung lampu flash nya cukup membantu. Jadi, video rekaman itu tidak gelap-gelap banget. Aku

ikan punggung gadis itu. Tubuh mungilnya seperti bersatu dengan apa yang ada disana

membuat air menenggelamkan kakinya sampai sebatas paha. Lalu,

dangan itu. Akhirnya, gadis di ke

uuu

mpat ke

ubuhnya tersentak keatas. Beberapa detik kemudian, tubuh gadis itu sudah tidak ada lagi dipermukaan air. Apakah dia bunuh dir

kemana ka

ku merasa dia masih berada di tempat makan itu, tidak berenc

u bisa cepat sampai ke dekat air dengan bertelanjang kaki. Aku bahkan lupa kapan tepatnya melepaskan sandal jepit swalow yan

lu, saat aku dan Andin ada di Bali, pagi buta menyusuri Pantai Lovin

i adalah liburan pertama kali bagi aku dan Andin setelah kejadian enam bulan lalu menyita pikiran Andin. Kecelakaan yang ia alami membuat dia semakin terpuruk. Aku pikir, soal Rendy yang pergi tiba-tiba sudah cukup

aku merasa mati saat itu juga, saat tiba-

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka