icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Pacarku Seorang Buronan

Bab 2 Sudibyo's Family

Jumlah Kata:1131    |    Dirilis Pada: 27/01/2022

is modern itu dilengkapi kingbed, televisi, dan bahkan wine. Dua gelas wine menyisaka

juga highheels tampak berserakan di lantai berkarpet. Namu

adapan dengan tempat tidur terbuka. S

alu jelas, hanya siluetnya yang nampak. Tapi, ketika pintu

ukanya yang sangat mulus nan flawless itu. Umurnya diperkirakan tidak lebih tua dari Oliv, tapi tidak j

us putih. Pria paruh baya yang hanya mengenakan pakaian dalam itu sedari tadi sudah tidak sabar menunggu

n senyum penuh kharismatiknya. Yang ada hanya

Itu hanya suara dari smartphone dimana pemiliknya terlalu asyik mengobrol hingga dibiarkan begitu saja. A

uk di hadapan wanita berjemari gemuk itu. Sebenarnya dia itu jengah melihat tingkah temannya ini

a tas branded-nya. "Ah, Oliv yang menelepon," tambahnya dengan suara agak keras se

ng itu tersenyum tipis, namun langsung

duduk paling ujung disamb

angat dan menyegarkan. Sesungguhnya ia ingin terli

n di wajah mereka. Bukan pula hanya dari hiasan menumpuk di telinga, leher, pergelangan tanga

ma. Iya. Habis ini Mama langsung pulang, kok.

h, tapi ya sudahlah. Oliv juga tidak akan marah. Dia pasti mengerti kalau Mama-nya ini sibuk. Ma

an ya?" Wanita itu kembali mengobrol

merah ikal menyodorkan

an ya. Duitnya kan banyak,' benak wanita itu seraya memandangi jemari ka

i mungkin. Dia harus menunjukkan kalau uang bukanlah masalah. Kare

mpus, pasti jatuhnya ke Na, deh," seru Nara berusaha meyakinkan kakak satu-

dalah impiannya yang tersudutkan. Terkalahkan oleh impiannya menjadi selebriti yang lebih

panjang dari Seoul, Kakak mau la

ngerti akan pertanyaan menggantung ad

bing, lah." Nara melirik ke arah sisi kanannya, lantas menjauhkan wajah ke arah kir

ahun besok. Tapi, hari ini kado dari Kakak p

suara apa-apa. Itu karena dia sedang b

in bisik-bisik?" protes N

anya dengan gerakan bi

N

Kak

v. Entah kenapa perasaan tidak enak menyelimuti benaknya. Nam

sahabat terdekat Nara. Kebayang betapa marahnya Nadia jikalau sahabat terdekatnya

iv. Kakak is

setelah Oliv berpamitan lantas

percaya. Bisa-bisa ganggu dia ku

Ibu Ma

Kembali akan puas dirinya memandangi langit cerah sece

adi mendung kecewa kalau Oliv melihat a

but panjang lurus sebahu itu menyo

sekitar Nadia, melainkan sebuah toko des

k, ah.Gue lebih suka ga

a mendekap gaun itu lebih erat,

yang gue chat saban hari pas dia mau bera

? Yakin udah sampai

a Mama," jawab Nadia enteng

akai gaun apa aja cocok kali." Nara

s menatap sahabatnya. "Emangnya ma

dipan mata saat memamerkan black card sang kakak. Nara menerima itu sebelum Oliv berangkat kare

andang, lalu tawa itu keluar dar

elebriti, sementara Nadia merasa beruntung memiliki sahabat yang kakakn

ambu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka