Broken Heart
ika dirinya tidak hadir, kemungkinan besar Indira akan mengacaukan hidupnya, den
iri oleh banyak tamu konglomerat, selain teman kampus, Indira juga mengundang banyak tamu lainnya. Terpancar
a tertidur saat memikirkan pesta sahabatnya itu. "Sial, kenapa di saat begini jalanan macet sih!
n!! Ti
rambutnya yang di gerai, dirinya tak sempat bermakeup. "Terserah deh yang penting Aku datang," ucap El cuek. Ia melangkah pergi menuju aula hotel. Kedatangan El membuat semua mata menatap dirinya, me
a orang di sini, Hhahaha!!" ejek dua wanita tersebut. "Jelas s aja kalian tidak melihat, kalian kan buta!!" balas El sembari membersihkan bajunya. Dua wanita itu pun terdiam, seraya tak meny
ucapnya, El sempat terdiam karena dirinya melihat pria itu menatap ke arahnya. El mengalihkan pandangnya dan berjalan cuek melewati dua sejoli itu. "Sayang bisa kita pergi dari sini, kamu lihat! ada penggangu kecil
i' ba
sebenarnya dia bisa melihat Nick dari pantulan di cermin. Nick merasa tertantang dengan sikap El padanya, jika para wanita begitu mengidolakannya, mengapa gadis di depannya begitu acuh. Nick masih melancarkan aksinya menjamah bagian inci tubuh wanita yang berada di pelukannya tanpa memperd
n teman lainnya. "El sini," Indira melambaikan tangannya ke arah El. Elysia pun mendekat. "Lo ngundang gembel dari mana sih, In? Kalau gw j
yang di pakai, temenan mereka pada nggak sehat, El! mereka freak!!"Jelas indira, Elysia hanya tersenyum melihat sahabatnya selalu membela dirinya. "Santai aja kali, In! Aku nggak mempermasalahkan ucapan mereka, kok! mun
gin saat ini sudah berwarna tomat rebus akibat bagaimana gadis itu menahan tawanya. Candaan garing namun terdengar lucu oleh keduanya, begitulah pertemanan Elysia dengan Indira. Mereka sudah bert
anyian selamat ulang tahun degan tepuk tangan meriah terdengar di penjuru Aula. Sedangkan El, dia melihat dari arah yang tidak beg
ingga pusing pun ia rasakan. El merasa pandangannya mulai terasa berat, di tambah dengan rasa pusing yang menjalar di kepalanya, belum lagi, ia mersakan seluruh tubuh terasa panas. Ada rasa
si yang belum pernah dia rasakan. El mengigit bibir bawahnya seraya meredam desahan
ng tertutup rapat, El menuju pintu Lift dan berusaha agar tetap t