Love a Sweet Psycho
a seperti ini?" gerutu Arin akhirnya, dan merasa merinding saat melihat satu
tertegun, merinding hebat mendengar nada menyeramkan dan sangat dingin barusan, rasa-rasa
h pundak Hun yang terlihat sedikit bergetar, dan begitu ujung jarinya menyentuh bahu itu, Hun seperti
g luruh seketika, berganti seperti citra pertama yang ia tampi
ang ceria, sedang si Arin sedikit terengah, takut dengan yang ia lihat barusan. Atau memang ia hanya salah lihat? Salah deng
saat menyadari bahwa susu itu pemberian Hun, pria yang kini sudah tercap aneh di kepalanya. Na
i masa lalu-sebuah kisah yang sangat rumit untuk diceritakan, kini pasti akan semakin terasa mengerikan. Jadi, dia hanya menghela napas samar, di
figuran belaka, atau berganti menjadi seorang tokoh utama. Pastinya kehidupan monoton yang sudah sangat ia ci
*
ya menghela napas panjang sekali. Punggungnya yang entah mengapa hari ini sangat teras
i pintu rumah tadi, mengikuti langkah Arin, dan berakhir melompat ke kas
ng dipenuhi oleh sensasi kantuk, benar-benar kewalahan menghadapi Hun yang rasa-rasanya selalu tak b
teraturnya, terlelap tanpa sengaja. Kucingnya mengeong terus-terusan, tapi si m
lengan Arin, dan ikut tertidur, melupakan lapar yang sempat mendera perutnya, j
Arin yang selalu terasa sejuk itu. Sampai setengah jam kemudian, suara ketokan pintu a
angkan badannya mengikuti sang majikan. Arin cepat-cepat mendudukkan dirinya, dan mendesa
pihkan singkat rambut berantakan lepas tidurnya, dan la
a sampai di ruang utama, larinya berubah menjadi jalan, lantas semakin pelan hi
mengendarai sepeda ke rumah ini, dan terkejut sekali," ujar seseorang
selama ketiduran barusan, seperti langsung menguap ke udara. Ia menata
uku," ujarnya seraya menyodorkan satu piring berbentuk kotak panja
itu, belum lagi aromanya yang menari-nari di hidung Arin, juga jangan lupa
an perasaan yang sudah lebih memba
sila Arin kemudian, menunjuk
akukan sesuatu di rumah baruku. Masih banyak yang harus kulakukan,"
Pasti melelahkan sekali kalau melakukan semuanya sendirian," uja
akanya pindah dari kota. Sedang orangtuaku bekerja di luar negeri. Begitulah, aku
n ya kuenya, itu aku sendiri, lho, yang membuatnya
ihat hasil karya tangan Hun itu, kue yang berbentuk persegi panjang mengikuti pola piringnya, dengan ta
itu merasa lebih lega sekarang. Memang Arin ini sepertinya merasa terintimidasi jika berada
ju rumahnya seraya bersiul kecil. Suasana hatinya sedang agak baik, dan
ya Arin begitu kucing
buatan Hun itu sangat enak, dan ia merasa senang dengan keberadaan Hun sebagai tetangga
mengembang seperti itu, benih-benih sesua
e cont