icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Look Me, My Hero!

Look Me, My Hero!

icon

Bab 1 Pelecehan

Jumlah Kata:1331    |    Dirilis Pada: 13/01/2022

sod

uk

ya dikerumuni lima berandalan berbadan tinggi besar serta bau alkohol yang menyengat.

jalan tadi terlihat sudah lemah tidak berdaya, bahkan wajah juga tubuhnya penuh memar akib

percuma, dirinya hanya seorang wanita melawan lima berandala

alam hati dirinya berdoa semoga saja tuhan kirimkan malaikat untuk menolongnya atau ad

but di tengah rasa sakitnya tapi sepertinya orang-orang yang

is itu layangkan, hingga satu diantara mereka kembali melayangkan t

hati, menjerit meminta tolong juga

ada Mama juga Papa atas sikapku yang selalu membuat mereka kesal bahkan marah, jika aku harus berakhir dengan lima manusia laknat ini lebih

nnya sudah kebas sejak tadi terus mendapatkan kekerasan dari kelima pemuda tersebut. Salah satu diantara mereka mencoba menarik paksa

l mencoba menciumnya secara paksa. Namun sebelum semua keinginan pemuda berandal tersebut terlaksana sebuah

hat ada orang yang mencoba m

, hah?" hardiknya sambil berkacak pinggang dan mel

ti sekarang." Nada yang terdengar santai juga meremehkan keluar dari mulut p

na disebut sebagai sampah masyarakat. Tanpa banyak berkata lagi kel

erandalan tadi tumbang satu persatu karena efek mabuk berat dan juga

menghubungi pihak berwajib, selang tiga puluh menit k

gemetar ketakutan, saat tangannya menyentuh tangan si gadis untuk diajak kerumah sakit terdekat dirin

ooonnggg siapapun disana tolong

ba menenangkan, perlahan wajah gadis itu mendongak melihat wajah penolongnya. Mata mereka bertemu sedikit lama mata coklat gadis t

a sambil menggendong tubuh mengenaskan gadis tersebut terdapat le

r seperti ini,' gumam pria tersebut membopong tubuh tak be

dak tahu, dan aku juga tidak mengenal wanita ini. Tapi beruntung kita tadi lewat sana dan mendengar teriakannya, jika tidak entah bag

ka sampai di rumah sakit, Erick turun membukakan pintu

sih ada urusan. Mereka menyerahkan kelanjutan kabar gad

*

an ponselnya yang berdering, kabar yang disampa

ak?" teriak Ella saat dirinya dihubungi piha

lintas, difikirkan Ella saat ini adalah keponakannya yang sudah dia anggap seperti putri sendiri. Enta

informasi mencari tahu tempat Jesica dirawat. Setelah mend

u. Ella berjalan mendekati tubuh Jesica yang terlihat babak belur, bulir beni

da di wajah cantik keponakannya. Memandang goresan luka di beberapa bagian, dirinya sunggu

iar bagaimanapun Ella tidak ingin kakaknya yang berada d

Ella berdecak kesal pada kakaknya yang sul

jika di hitung waktu saat ini di Indonesia pasti tengah hari mengi

git bibirnya gugup, bingung harus darimana dirinya mulai b

nya mengawali percakapan. "Ada apa Ella? Apa terjadi sesuatu dengan putriku?" tanya kakakny

menjelaskannya ditelepon, lebih baik Kakak juga Kakak ipar kesini untu

sofa yang tersedia di ruangan tersebut. Namun baru saja Ella

a berteriak histeris sambil menarik rambutnya. Ella yang panik memncet tombol merah disisi ranjang Je

ap pada Ella selaku wali dari pasien. "Saya rasa Nona menga

elum tahu informasi apapun." Ella mengorek

orban jika tidak ada orang yang menolongnya," tutur sang dokter membuat Ella menutup mulutnya menggunakan kedua tangan,

g harus kita l

ih lanjut tindakan apa yang harus kita ambil," ujar dokter muda tersebu

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka