Look Me, My Hero!
sod
uk
ya dikerumuni lima berandalan berbadan tinggi besar serta bau alkohol yang menyengat.
jalan tadi terlihat sudah lemah tidak berdaya, bahkan wajah juga tubuhnya penuh memar akib
percuma, dirinya hanya seorang wanita melawan lima berandala
alam hati dirinya berdoa semoga saja tuhan kirimkan malaikat untuk menolongnya atau ad
but di tengah rasa sakitnya tapi sepertinya orang-orang yang
is itu layangkan, hingga satu diantara mereka kembali melayangkan t
hati, menjerit meminta tolong juga
ada Mama juga Papa atas sikapku yang selalu membuat mereka kesal bahkan marah, jika aku harus berakhir dengan lima manusia laknat ini lebih
nnya sudah kebas sejak tadi terus mendapatkan kekerasan dari kelima pemuda tersebut. Salah satu diantara mereka mencoba menarik paksa
l mencoba menciumnya secara paksa. Namun sebelum semua keinginan pemuda berandal tersebut terlaksana sebuah
hat ada orang yang mencoba m
, hah?" hardiknya sambil berkacak pinggang dan mel
ti sekarang." Nada yang terdengar santai juga meremehkan keluar dari mulut p
na disebut sebagai sampah masyarakat. Tanpa banyak berkata lagi kel
erandalan tadi tumbang satu persatu karena efek mabuk berat dan juga
menghubungi pihak berwajib, selang tiga puluh menit k
gemetar ketakutan, saat tangannya menyentuh tangan si gadis untuk diajak kerumah sakit terdekat dirin
ooonnggg siapapun disana tolong
ba menenangkan, perlahan wajah gadis itu mendongak melihat wajah penolongnya. Mata mereka bertemu sedikit lama mata coklat gadis t
a sambil menggendong tubuh mengenaskan gadis tersebut terdapat le
r seperti ini,' gumam pria tersebut membopong tubuh tak be
dak tahu, dan aku juga tidak mengenal wanita ini. Tapi beruntung kita tadi lewat sana dan mendengar teriakannya, jika tidak entah bag
ka sampai di rumah sakit, Erick turun membukakan pintu
sih ada urusan. Mereka menyerahkan kelanjutan kabar gad
*
an ponselnya yang berdering, kabar yang disampa
ak?" teriak Ella saat dirinya dihubungi piha
lintas, difikirkan Ella saat ini adalah keponakannya yang sudah dia anggap seperti putri sendiri. Enta
informasi mencari tahu tempat Jesica dirawat. Setelah mend
u. Ella berjalan mendekati tubuh Jesica yang terlihat babak belur, bulir beni
da di wajah cantik keponakannya. Memandang goresan luka di beberapa bagian, dirinya sunggu
iar bagaimanapun Ella tidak ingin kakaknya yang berada d
Ella berdecak kesal pada kakaknya yang sul
jika di hitung waktu saat ini di Indonesia pasti tengah hari mengi
git bibirnya gugup, bingung harus darimana dirinya mulai b
nya mengawali percakapan. "Ada apa Ella? Apa terjadi sesuatu dengan putriku?" tanya kakakny
menjelaskannya ditelepon, lebih baik Kakak juga Kakak ipar kesini untu
sofa yang tersedia di ruangan tersebut. Namun baru saja Ella
a berteriak histeris sambil menarik rambutnya. Ella yang panik memncet tombol merah disisi ranjang Je
ap pada Ella selaku wali dari pasien. "Saya rasa Nona menga
elum tahu informasi apapun." Ella mengorek
orban jika tidak ada orang yang menolongnya," tutur sang dokter membuat Ella menutup mulutnya menggunakan kedua tangan,
g harus kita l
ih lanjut tindakan apa yang harus kita ambil," ujar dokter muda tersebu