icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
My Husband is My Cousin

My Husband is My Cousin

Penulis: Dianfafa
icon

Bab 1 Syarat Kakek

Jumlah Kata:1397    |    Dirilis Pada: 05/01/2022

melanjutkan sekolahnya di luar kota ditentang keras oleh kedua oran

bil menahan amarahnya. Bukan karena tidak sayang, tapi sebagai orang tua mana tega seorang pa

pondok bukan di kost-an," rayu Hasna bergelanjut manja ke mama sambil menatapnya. Sama seperti papa, mamanya pun m

u Kak Husein yang menemani. Kalau begitu terus, kapan Hasna bisa maju Pa Ma? Sekali ini saja b

uar kota," tegas sang Papa membuat Hasna diam tanpa bisa menjawab apa yang dikatakan papanya. Sebenarnya ada benarnya juga papa melarangnya untuk melanjutkan kuliahnya di luar kota.

bersiap beranjak dari sofa pun menatap papanya dengan kesa

anak dan cucunya. Beranjak keluar kamar, kemudian ikut bergabung mengobrol di ruang tengah

uar kota, Kek. Tapi Papa sama Mama tidak setuju," ucap Hasna terlihat sedih. Kakek hanya manggut-man

ramono mau mengajukan protes tapi tidak dengan Hasna yang langsung mema

" tanyanya dengan senyum tersungging di bibirnya. Kakek Bra

Kakek kemudian, membuat Hasna

ntornya di meja kemudian duduk di samping mamanya sambil menarik dasinya ke bawah. Begitu j

keinginan untuk melanjutkan kuliahnya di luar kota. Ucapan pap

ada kok universitas yang sesuai dengan jurusan yang kamu inginkan," uc

" tanya Husain yang penasaran dengan kata-k

terdengar tidak rela kalau Hasna melanjutkan kuliah di luar kota, karena bagaimana pun ju

wajah agak terkejut, menatap wajah sang Kak Kak

ihatan bingung. Namun tak lama Hasna terlihat tenang, berusaha menyakinka

capkan Hasna. Kakek Bramantyo segera merogoh telepon selularnya yang ada di dalam saku. Kemudian menghubungi seseorang, "Nanti malam aja

ada yang ganggu," ucapnya kepada Fatma mamanya Hasna. Kemudian beranjak berdiri, sebelum kakek melangkah

i juga kamu tahu," ucapnya kakeknya kemudi

a menjelaskan apa maksud dari perkataan kakeknya tadi. Terutama Hasna yang masih terlihat bingung dengan syarat yang d

uk memasak makanan yang akan dihidangkan nanti malam. Tidak hanya Hasna, ke

akek yang baru saja mendudukkan dirinya di kursi ruang tengah. Membuat si empun

juga mengatakan siapa yang diundang ke rumah malam ini. Mama Fatma sibuk menata makanan di me

Hasan dan Husein. Sedangkan kantor pusat kendalinya ada di bawah papa Pramono. Mamanya selain sibuk mengu

tuk seseorang dari luar. Melalui isyarat matanya, Kakek Bramantyo meminta Hasna untuk sege

n juga memeluk serta mencium tangan bibi Fatimah. Tapi keceriaan itu tidak berlangsung lama, saat mata Hasna bersitatap dengan s

tapi begitu tahu siapa tamunya, mamanya langsung tersenyum sumringah, "Masyaallah, Mbak

pelukkan satu sama lain. Bahkan kedua kakak Hasna langsung bercengkrama dengan saudara sepupunya, Syauqi. Dan, inilah yang bikin Hasna tidak suka. Kalau k

h lapar dari tadi." Ucapan Hasna seketika membuat yang lainnya tersenyum geli karena melihat bibir Hasna yang

a. Ada ayam goreng, tempe, tahu, sayur lodeh, sayur asem, sop, kering tempe, sambal tera

keknya, begitu semua keluarganya duduk di ruang tengah, "Kek, sebenarnya syaratnya apa sih kalau

qi yang duduk di sofa paling pojok bersama Hasan dan Husein.

lah masih Kek, dan rencananya mau buka ca

membuat Syauqi dan juga lainnya terkejut. Tapi tidak dengan pam

ek dengan geram karena melihat Syauqi y

etelah tersadar dari lamunannya. Membuat ka

h siap kan me

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka