Kesempatan Kedua
t gadis dua puluh sembilan tahun itu mengge
Singapura sejak satu bulan lalu mulai mengerjapkan matanya. Menyesua
n sang ayah yang sering sakit-sakitan se
ktavia seraya menyibak selimut dan melipatnya sebel
ayah yang mungkin telah menunggunya. Dan benar saja, dia
iap pagi. Sikap pria paruh baya itu membuat Oktavia yang biasa dipanggil Tata, menjadi enggan menolak setiap perminta
yah dari belakang. Kegiatan rutin saat pagi sebelum ia b
ik sesaat dan kembali berkutat dengan bacaannya. "Kamu ra
awab Oktavia seraya mengambil tempat duduk kosong di sebelah ayahnya. "Ibu
akmu akan datang bersama anak da
a sebelum memasukkan nasi satu sen
ingin menginap di sini," tambah Bam
urna. Ia menelan nasi goreng di
ahagiaan terukir jelas
ngkah anak bungsunya yang sam
emberi cucu untuk Ayah?
tnya berpikir keras untuk memberikan alasan. Selama ini bukannya tak ada pria yang melamar atau meny
panggil
punya pikiran ke sana. Tata masih mau menikmat
pan?" desa
orang yang tepat pastin
ik dan paling bagus menurut Aya
da peraturan di perusahaan tidak memperbolehkan ada hu
a menghapus peraturan itu kalau kamu mau me
tur ke mana-mana. Pembahasan tentang kekasih, suami, dan juga cucu adalah hal sensitif yang
h sudah merestui loh. Begitu juga dengan
mau, Yah," t
Kamu akan bahagia jika bersamanya, Tata
enaruh perasaan lebih pada Mas Haykal. Tata nggak m
kan cinta, Tata. Lihat, Ayah dan Ibu! Kam
ntakan hanya karena tidak ada perasaan saling mencinta
au kamu tidak mau, Ayah tidak bisa memaksa. Tapi ingat! Ayah dan Ibu sudah semakin tua. Kami hanya ingin me
enatap sendu punggung Bam
ut tidak terkira gitu!" cetus Keisha yang heran menatap wajah sahab
amun dan tak bersemangat sama sekali. Tak hanya itu, ia merasa sangat b
ha seraya memukul punggu
kalau mukul! Sakit tahu?" Oktavia meloto
mun mulu, sih! Bikin Gu
apa? Sama bos ganteng Lo itu? Iya?" tanya Alena beruntun bak kereta
afas kasar. "Sama Ayah.
eliau mendesak Lo nikah lagi,
a meng
amun, wanita yang baru saja menikah itu menggeleng pelan.
ma mendesak nikah 'kan? Bukann
Gue untuk segera menikah dan pilihannya
k ke arah Alena
al
li. Kalian tahu 'kan, kalau Ayah Gue akhir-akhir ini sering sakit? Beliau minta Gue
Lo dulu! Mungkin Om lagi b
al memang kandid
rah Keisha yang mu
ersis sama perkataan ay
Alena menggeleng sebagai isyarat
eh, Ta. Gimana?" bujuk Alena. Dia be
anti kita nemuin solusinya setelah pikira
tnya yang baru saja menikah ini palin
ok. Tenang aja.
malem," sahut Oktavia kemudian setela
lena dan Keis
seratus enam puluh delapan senti itu, memilih memakai high hells lima senti untuk membalut kedua kak
memastikan tidak ada cela, Oktavia segera keluar dari kamar
enam tahun yang berlari ke ar
engket kepadanya dan paras Revi mirip seperti dirinya sewaktu kecil. Maka tidak heran jika
nggi dengan Revi yang
emas dan mengeratkan pelukannya. Revi terkikik dan tertawa kenc
t," seru Revi, antusias seraya menar
avia dan Revi. Tak terkecuali Haykal yang menatap t
ma Papi mau ada urusan di luar sebentar," buju
Papi. Apalagi saat dirinya mendapati tatapan Haykal yang tid
am Revi tak
Revaldo cepat sambil menun
pinya Revi?" ta
enapa juga dia harus gugup dib
aykal antusias, tapi
hat tatapan anggota keluarganya yang sulit diartika
an kamu akan mewujud
mbung