LAST MARRIAGE
sahabat WO nya. Meski semakin hari calon suaminya semakin sibuk,
Pukul sepuluh pagi kala butik baru saja buka, Hanin tiba dengan antusiasnya. Intan yang belum sampai
awinnya, kepagian ini kamu kesini,
sabar mau coba gau
an Salma yang telah duduk manis
uga nih sama ni bocah ya kan M
emaren malah," jawa
aku udah excited banget kayak gini dan
yang khusus di pesan Hanin memang terlihat sederhana namun penuh dengan kemewahan d
ntik banget," u
nang wedding of the
engen cepet-cepet tan
lon suaminya. Pesan itu berkata bahwa ia tidak bisa menemani Hanin untuk fitting baju
tan yang menyadari peru
isa dateng buat fitting katanya a
n sematang mungkin. Pernikahan yang akan di gelar dalam hitungan bulan itu membuat Hanin sediki
amat kantornya aja apa giman
ti sekalian ada yang mau di obrolin,"
mengusap bahu Hanin. Ia mencoba
makan yuk,"
yang enak deket sini, cus
memperlihatkan raut kecewa diwajahnya, namun tak membuat sahabat-sahabatnya me
erjalan beriringan. Tawa kini terpancar dari wajah Hanin
ku sih mending milih ya
atanya. Dilihatnya Putra yang tengah asyik mengobrol dengan seorang wanita bersetelan kantoran. Mereka tampak a
tuasi tersebut memilih untuk memba
ke mobil dulu y
mengguyur kota. Dikarenakan letak parkiran yang lumayan jauh dari
em payung dulu ke pelaya
ja disini aku oke kok," ja
Bahkan Hanin selalu berhati-hati saat mengenal lelaki karena tidak ingin patah hati lagi. Tetapi semuanya kini bak hanya menjadi formalitas perasaannya saja.
cuman nyakitin kamu sendiri," uc
li ia menatap ke arah Putra untuk memastikan
ing?" ketik Hani
a sebuah pesan di ponselnya. Tak bersel
itting nya udah beres belum?
, jangan lupa makan I love you," ketik Hanin di
juga, love you
a tengah tersenyum dan meletakkan kembali ponselnya di sebelah tangannya. Entah apa yan
uju mobil Intan. Di tengah hujan deras Salma yang meneriaki Hanin langsung menyusu
u kemana?" Salma berhasi
ang," jawab Hanin menangis t
g sekarang ya," uca
mencoba memeluk Hanin agar mamp
n Ttti
segera menyuruh Salma dan Hanin masuk ke dalam mobil. Dengan
gak?" tanya
gue dulu buat ganti bajuny
ya mereka akan menenangkan Hanin agar keluarganya di rumah t
elakang. Sesekali Intan melirik untuk memastikan keadaan sahabat mereka itu. S
ke rumah sakit
ni, nanti gue coba telpon o
Salma. Salma dan Intan meninggalkannya untuk beristirahat. Mereka menu
anya Adi yang tiba-tiba
biarin aja,"
na lagi coba, Hanin udah cakep, pinter, solehah ku
nten begitu,"
ti ada ragu, nggak percaya dan pasti bimba
ari sekarang, sebelum ntar nyese
dia, terus Hanin kan orangnya lemah dalam hal perasaan, udah
-masing. Memikirkab bagaimana mas
ri kode pada Salma d
tanya Sa
g ketunda gara-gara kamu si
a paham apa maksud ajakanya. Intan yang me
nget udah gue disini," ucapnya se