Ternyata, Bersamamu
ainkan ponselku. Niatnya ingin mengirim pesan kepada 3 orang temanku
d Ge
: Maaf ya
o need to sorry. Masih
ist :
eh, udah by
Mencium aro
: Jadian
: Heh, apa
Itu lah, n
Iya, iya.
a nggak maksud buat
sa :
s, terus aja, Ez.
Hahaha, amp
tal, Ezlyn. Ada salam
aku cantik, makanya ba
Idih, iy
: Iya, sa
yn mah, semuanya
perasaannya nggak p
t : Nah
eah, its sad
pi kayaknya baka
l : AMPUNN
Wahhh, s
ok kita baru
percaya Chrystal!!
tiba-tiba Mama mengetuk pintu dan aku ber
entar, ada yang
*
? APA?
rteriak hanya untuk memastikan. Apakah mereka akan mengulang perkat
a mau menjo
an yang tiba-tiba mereka buat. Keputusan yang sangat-sangat tidak masuk akal
jodoh-jodohin kayak begini. Emang ini m
a!" Mama m
nya siapapun itu
mau, di kasih jodoh nggak
ja, jodoh itu masih
atu sama lain dengan tatapan menahan s
masih lama. Aku nggak mau mikir yang aneh-a
nangan aja sayang." Mama
ehati gimana? Kan sama aja b
ehanku membuatnya sangat pusing. Tentu saja, s
amu harus nurut sam
dengan wajah memelas, seakan
i, "ikutin aja dulu, ya? Kamu nggak tau kede
utuskan untuk menghentakkan kaki kesal kembali ke kamar. Tida
RAK
ak bisa di bendung lagi. Di saat aku sedang tenang-tenangnya, tiba-tib
, mereka jadi mau mematahkan hal tersebut. Hah
eman-temanku, aku terlanjur tidak mood untuk membalasnya. Jadi aku m
a bukan kak Leo aja? Dia yang lebih tua, malah aku
jar di Starling International University, tapi beberapa bulan kemudian ia pindah ke University of Toronto dan me
man-temannya. SMP dan SMA kami menjadi satu, maka dari itu aku sering bertemu dengannya dulu. Ka
agi. Pasalnya, mendengar ada yang menyukaiku saja
ebih baik aku kembali tidur, dan berharap M
*
mu sesekali nurut sama
ngingat omongan Mama dan Papa kemarin. Ternya
rystal dan juga Aksa tengah memand
, "Kalian nggak ada kerjaan l
kesekian kalinya, kamu kenap
an kamu cuek tau!
t untuk memberitahu mereka tentang hal ini. Pasti aku akan dil
as, jangan keluyuran!" Kata P
a materi daritadi tidak ada yang masuk di otakku, y
a seseorang tiba-tiba, saat kami men
t Chrystal sambil bergese
pel terus, nggak pernah lepa
iend. Yoi nggak, guys?" Chryst
dua kecuali aku yang hanya as
lihatku yang sangat lemas. "Eh,
dia, kak!" Aksa menepuk-n
eh sekilas,
Aiden mengulurkan ta
dengan Winner
hryst
aku ikut bersalaman d
tersentak mendengar teriakan Winner, cukup kenca
nal aku?" Ta
kamu adikny
Iya, kok
dik kelas
mpai teman sekelasku saja sering memintaku untuk menitipkan sala
ar? Masih di Toronto
gambil spesialis disana. Jadi be
h berantem sama sekolah sebe
meringis dan mengibas tanganku. "Haha, nggak
iya sih, tapi nggak enak aja kal
tai aja
TRI
tirahat b
rahat bareng
Yokk
dugaan bahwa Chrystal di belakangku, saa
u sambil menyuruhnya u
uluan
sih mau nunggu teman," ya, yang
gin, beda dari yang kemarin. Mungkin dia sedang ti
k Gerald lagi nih,"
ngan malas dan langsung menariknya