The Secret Of Love
elas XII yang selalu
ulang tahun Alea bersama sahabatnya. Gadis itu menemui ma
ungnya. Wanita itu tampak terkejut dan hampir menjatuhka
maminya kesal. "Kalau sampai mami ja
boleh bilang seperti itu." Liana berkata lir
bersama Rifa. "Boleh ya, Mi?" Pinta Liana memohon. Besar harap
ajan. Sambil beberapa kali mencicipi makanan itu untuk memastik
tahun Alea, M
erlihat maminya mondar
i bahan keramik berwarna putih. Di sisi luarnya terdapat s
dia yang m
maminya selesai memasak masakann
Semangkuk sup ayam sudah tersaji dengan sempurna di atas meja. Aromanya
ya enak
dulu, gih! Mami enggak mau dengar lagi di sekolah kamu pingsan gara-gara maag kamu kambuh. Padahal mami sudah dengan rutin buatin kamu s
uk keberapa kalinya penyakit maggnya kambuh
ajarlah sakit. Kalau enggak
a Cla
ik mobil. Padahal jelas-jelas di rumah ada mang Oji yang selalu siap se
sendiri jika sudah beru
arah mamanya yang tenga
edikit pun niat untuk meno
minta izi
obilnya, menatap ke arah putrinya sekilas
bilang. Liana mau pergi ke acara pesta ulang tahun
tegas. Dia kembali fokus menyeti
alui kaca mobil yang ada di sampingnya. "Ke sini enggak boleh, ke sana
ama Liana?" Gadis itu memberanikan diri bertanya
. "Mami cuma tidak ingin terjadi h
ah. Sudah cukup selama ini dia selalu nurut
boleh ke
leh pergi
h jajan semb
aminya untuk Liana. Tapi dari sekian banyak poin. Tig
aja uang jajannya akan dipotong se
itu demi kebaikan kamu, lho! Ma
Kesalnya sambil membuka pintu mobil. Gadis itu langsu
melambaikan tangan ke arah putriny
ut Rifa, sahabat
sekolahnya. Jangan lupa
p, T
ngar percakapan dua manusia itu yang hanya b
t, ingat! Engak boleh jajan sembarangan." Sahut Jesika bersama anggotanya Sheryl dan Sasha. Mer
menghalangkan kakinya di depan Liana hingga membuatnya terjatuh. Hingga akhir
entah sejak kapan sudah berdiri di belakangnya. Dia menepuk pundak sahab
tertuju pada sebuah meja yang berada di barisan pertama paling pojok. "Belum berangkat," g
jenis musik yang harus Liana dengarka
ila sayang. Kataka
lagu yang dipopulerkan oleh artis cantik Indonesia - Prilly L
sa. Tepatnya pada masa orientasi siswa hari ke dua. Dia dengan terang-terangan mengakui pe
Liana bahkan hampir tidak pernah melihat dia bersosialisasi
Kelas XII Akuntansi 3, mereka mengambil jurusan yang sama dalam bidang keuangan. Hal itu bukan tanpa alasan mengingat Li
jelas dan tak butuh logika. Dia akan teta
ikinya. Namun, sejak dulu cintanya belum atau memang tidak berbalas. Liana han
kesal. "Bisa engga
li, Li? Gu
ya, Pok?" (Panggilan kesayan
da rencana nih biar kali
berpikir. Tak lama kemudia
a dan langsung membisikkan s
membuat seluruh murid yang ad
sam