ISTRIKU BOCAH NAKAL
orang Wanita yang sudah basah setela
ang masih tertidur pulas di atas sebu
i, liat saja untuk hari ini," g
s miliknya dan mengambil beb
dan berbalik dengan begitu semangat. Ia ak
di dekat kursi tersebut, dengan seseorang yang masih s
gum pada bulu matanya yang h
jadi Laki-laki," gumamnya seraya memutar
pstik tersebut, Yareta
dan mulai menempelkan lipsti
hhh
berhasil merontokkan bulu-bulu halus miliknya, "omegosh!" Ia
tersebut ke bibirnya yang sedikit berwarna gelap. Mungkin
a mengembangkan senyumnya sambil membuka s
ya sambil mencolek isi benda tersebut dengan jari
melihat warna apa yang ia oleska
awan lagi, Bebih...." Ke
elah ia selesai memakaikan
nnya dengan sedikit bis
isik sambil meniupkan udara alam
hh.
angkat sebelah tangannya untuk menghalangi
di wajah Yareta untuk m
aat senyumannya tidak mendap
ni sudah j
Serius? Oh..
nnya, William sudah kelimpungan, te
berlari ke arah kamar mandi tanp
rasa terhibur bisa me
ar!" gumamnya sambil te
njung keluar juga. Ia sudah merapikan beberapa pa
amar. Tapi, sang suami masi
hawatir. Kemudian ia memu
ik saja?" tanyanya sedikit berte
waban dari
., to
Bear! How
s
dan memutuskan untuk mendorong pintu
s terlebih dahulu se
aaaa
eger. Terutama ibu juga ayahnya yang tengah bersan
u-satunya barusan, mereka b
Apa ada sesuatu?" Mereka menge
.. buka
u.
membekap mulut Yareta men
unda! Tadi hanya ada
senyum men
a takut terjadi se
H
kami tunggu di ba
ya
m baru melepaskan bekapan tangannya, lalu melangkah santai
" gumamnya, dan
diam di dalam kamar tanpa
skan mengajak suaminya
ut William. Ia bagaikan bayangan yang terus
g?" Bunda Rose menatap mer
rasanya jadi penganten baru." timpal Aya
alian para orangtua untuk tidak bermesraan di hadapan kami
eh. Begitu juga d
seperti ini, sekarang? Bahkan,... kamu bisa melakukan
an kakinya, lalu melangk
a, Nak," ucap Bunda Rose
an kepalanya, lalu melangkah mengikuti kedua mer
areta yang sudah mula
imu!" Bunda Rose mengambil piring
nda
Nak. Begitulah sif
k pelan menanggap
imu!" ucap Bunda R
ia malah terkekeh meli
," jawabnya
an suaminya duduki, lalu membuka se
amun dengan tampang malas, tapi itu malah membuat dua orang ya
sendok yang Yareta pegang, "b
a udah gede! Gak perlu dilayani l
Sayang.
lagi di meja makan. Anak
hnya pada sang suami. Kemudian me
h
selalu membuyarkan
capnya, lalu memasukkan satu suapan kecil ke
ap sang menantu
lah... semoga kamu bisa tahan da
gi hanya mengan
nda
pada menantunya yang sedikit canggung untuk me
i i
ntu di rumah ini, tetapi ia sudah banyak mendapatka
agi mengerjainya menggu
ia masih bisa diam, menahan semua kekesalannya...
askan dirinya, bahwa harus se
tidak bisa ia pikirkan, namun istriny