icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

The Confidential : Love And Ravange

Bab 3 Misteri Sebuah Ruangan

Jumlah Kata:1400    |    Dirilis Pada: 07/12/2021

ar dan dingin menyentuh pundaknya. Jantung Keysia seakan berhenti berdetak, aliran darahnya seakan tersumbat,

ran buruk, dia bahkan sudah berpikir kalau kali ini

ntu penunggu ruangan ini, atau orang in

iap akan teriak sekencang-kencangnya untuk memanggil sang Ayah, toh di r

n dia sedikit memutar kepalanya untuk melihat t

langsung berteriak tanpa

ekencang-kencangnya sambil em

ambil terkekeh karena melihat waj

tikan tapi dia belum juga

dah sekali dijahili," jawab Bram ser

ja terkena serangan jantung karena ketakutan." Key

ustru Bram malah terkekeh s

lah tertawa." Keysi

a menahan tawa ketika melihat wajahmu yang lucu,"

di sini?" Keysia bertanya d

rjadi keoadamu, maka dari itu Ayah memastikan ke sini. Eh, tapi Ayah malah melihat kamu jalan mengendap-endap ke sini dengan menem

u anaknya sedang keta

n tergopoh-gopoh karena dia cemas

nya Shinta, wajah

u. Kita hanya sedang

nya sangat keterlal

di sini? Tadi kan kamu bilang ingin ke kam

ertanya, namun fokusnya beralih ketika dia melihat

am segera menyambar kunci tersebut begitu Shinta menunjukk

a terlihat sangat gugup seperti

itu hilang entah ke mana? Lalu itu ap

nya, tapi ... tadi malam aku baru saja mene

” tanya Shinta lagi, seperti layaknya seoran

ain itu banyak tikus sebesar kepalan tangan dan entah makhluk apalagi yang ada di dalam sana. Jadi aku

h selidik, hatinya sama sekali tidak perc

an sendiri apa sebenarnya yang dia sem

amu ke sini?” pertanyaan S

akan hal ini kepada ayah dan ibunya atau tidak. Tapi karena rasa pe

dengar suara perempuan menangis, menurut pendengaran

ngis?” seru Shinta dengan

gannya begitu sulit diartikan oleh Keysia. Tapi gad

kamu yakin, K

suaranya itu berasal dari dalam ruangan in

ntungkan kalimatnya dan berhasil

bulu kunduknya semakin meremang. Dia pik

Bram sengaja berkata mendayu-dayu

u di sini?" tanya Keysia dengan setengah berbisik agar hantunya tidak menden

," jawa

. Dia yakin bahwa hantu itu mungkin memang ada, tapi rasanya aneh jika di rumah ini ada hantu

caya, dia semakin terbelalak, "Di

," jawab Bram seenaknya sambil menunjuk ke arah Key

gat serius mendengarkannya," Keysia meng

masih percaya pada takhayul,"

s, Ayah!"

ak akan pernah menganggu jika kita jug

rasa, sedari tadi Ayah tidak mendengar suara apa

erdengar jika Ayah tertawa seperti itu karena suaran

m menuruti permintaan put

lalu, tidak ada suara apa pun selain suara rintik hujan yang sudah mulai mereda. Padahal Keysia berharap kalau suara tangis

mendengar apapun, iya

, “Iya, Ibu juga t

tidak berbohong, Ayah. Tadi sebelum ada Ayah dan Ibu, suara i

termasuk orang yang tidak terlalu pada

bohong atau hanya sekedar mengarang cerita. Dari tatapan matanya, Shinta bisa

n saja makan kue, lagipula kamu bilang ingin buang air kecil, kan?" Bram seperti

Ucapan Keysia segera

kuti diri sendiri," teg

stru seperti masih mengganjal dan banyak hal yan

k berbohong,” Keysi

ebih baik kita lanjutkan dulu acara tadi. Bi

m, "Jangan membuat aku marah. Baik kamu maupun Keysia tidak ada yang boleh masuk ke ruangan itu. Aku udah bilang kalau kamu jangan ing

rti itu justru membuat aku semakin pena

karena tidak pernah diberi penerangan, dan kunci ruangan itu pun

tau lambat dia akan mengungka

acara tersebut dengan memakan kue bersam

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka