TANDA MERAH DIBAJU SUAMIKU
inga, kubukak mata tak lupa juga kusibak
bil wudhu untuk sholat subuh. Sebelum itu, aku bangunkan Mas Dodi terlebih dahulu, karena kita sudah terbiasa shola
holat, aku segera mengenakan mukena
at aku beedoa agar dipermudah jalanku untuk membongkar semua perselingkuhan Mas Dodi denga
ur untuk memasak makanan hari ini. Dan sepert
rnya aku memutuskan untuk membuat mie goreng campur telur. Aku mulai me
ar nanti aku bisa menuntaskan misi ku hari ini untuk mengikuti Mas Dodi
ggung jawab penuh dirumah karena kebetulan dirumahku tidak ada pembant
mpati. Kulihat jam dinding ternyata sudah waktunya aku membangunkan Mas Dodi dari mimpi indahnya. Entah
u untuk membangunkannya. Hanya dengan kubawakan sepiring masakanku, lalu
t sayu. Aku mulai menyiapkan semua perlengkapan untuk Mas Dodi pergi ke kantor.
mu cepetan mandi sana nanti telat loh!" Aku membuyar
ya ini aku mau mandi." Mas Dod
lupa aku menghampirinya dan memberik
jawab Mas Dodi lembut, semba
anmu, aku tunggu di meja makan ya Mas.
aut Mas dodi
r kamar untuk menyiapkan sarapan
turun sih?" Anakku-Putri
" jawabku sambil menua
-Putri bilang seperti itu. Tidak biasanyadia mau berangkat bar
ada apa?" Aku bert
awa sepeda sendiri. Bolehkan aku berangkat bare
, tapi coba tanya dulu pada P
sambil memasukkan maka
duduk di kursi meja makan yang sudah kusiapkan. Da
gkat bicara,"Pa, hari ini aku berna
a, "tumben kamu mau bareng sama Papa, okey kalau mau bareng juga tidak apa-apa sih. Tapi cuman sampa
ra, "kamu tidak buru
a berangkat, sudah siang." Mas Dodi
um punggung tangan Mas Dodi sebagai
ium punggung tanganku. Lalu me
ngan lupa makan siang!" P
api harus tetap menjaga kesehatan. Karena ke
hatan dari gang, aku bergegas masuk kedalam untuk
amu Mas!" G
a tidak curiga jika aku membuntutinya sedari tadi. Tujuan
antor. Aku merasa curiga, sebenarnya dia mau kemana. Aku terus membuntutinya dari belaka
deng tangan suamiku dengan mesra, lalu mereka berjalan beriringan masuk kedalam rumah makan itu. Aku hanya meliha
uh cinta, kulihat mereka saling berciuman dan berpegangan tangan dengan mesra. Pad
a berdua, aku membungkam mulutku tak percay
s dibelakangku," ucapku sambil meng
as dodi tidak terlihat curiga padaku, seperti dia
enghubungi Mas dodi, aku akan berta
mor Mas Dodi lalu ku tekan tombol telepon. Ku tu
mataku masih tertuju pada mereka di pojok rumah makan. Kulihat Mas Dodi m
tingnya mau dimulai. Udah dulu
ncar dan cepat selesai ya!" Aku menutup telepon
ngan mudah kamu bohongi, tapi sekarang aku sudah tidak percaya lagi padamu.
n yang mengembang, diiringi dengan Luna yang menyua
andengan tangan. Sepertinya mereka mau keluar, segera ku tutupi wajahk
emudian diikuti Mas Dodi masuk kedalam mobil. Mas Dodi mulai melajukan mob
h menit, akhirnya mobil Mas Dodi belok ke sebuah penginap
jalan masuk beriringan sa
tahu apakah benar mereka akan menginap dis
kekamar yang sudah mereka pesan. Lalu, aku be
Aku menghampiri
bantu?" Resepsionis itu menja
ar atas nama Bapak Dodi hari ini?" Akup
Resepsionis meminta wa
ku termenung menunggu jaw
amar no seratus tiga puluh tujuh untuk tiga hari tiga ma
nutupinya agar dia tidak curiga padaku. "apa boleh saya diantarkan kek
an apa dengan Pak Dod
s Dodi sudah ada janji deng
nis itu mulai menuntunku menuju kamar no ser
etelah tiba di depan pintu kamar. Reseps
pintu, aku menguping apa yang m
Dodi memanggilnya-Luna dengan sebutan
sih sayang," jawab Luna dengan g
sabar, ayo!" Mas Dodi sepertinya
sudah tidak sab
ivitas layaknya suami istri yang sedang m
i? Lancar?" Aku memelankan suaraku a
lah di laporannya," jawab Mas dodi dengan napas terengah
napasnya begitu?" Aku
. Karena kebetulan komputer yang ada diruang meeting rusak, jadi h
u aku kekantor ya? Aku bawakan makan s
g yang ada di pintu. Aku melihat mereka sedang melakukan hal yang tidak haru
enapa kan?" Kalau gitu aku jalan se
kalau bantu aku kerja dikantor." Mas Dodi m
See you!" Aku memutuskan telepon begitu saja tanpa menunggu jawaba
mengintip ke
r sekarang!" Kulihat Mas Dodi me
uan itu-Luna merangkul pu
alau tidak pasti istriku akan curiga padaku." Mas Dodi menggenggam t
i balik pintu aku tertawa bahagia
u harus balik lagi kesini, karena aku masih menginginkamu" Luna meraba dada Mas Do
tkan yang tadi!" Mas Dodi bermain mata genit dengan Luna. Aku merasa iri dengan
an kearah pintu. Aku segera mencari tempat persem
betulan potnya berukuran besar jadi cuku
odi sudah jauh, aku sege
kan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Tak lupa aku juga mengik
disebuah perkantoran dimana itu adalah tempat dimana dia bekerja selama ini. Setelah Mas Dodi sudah m