Terpaksa Dimadu
Oh, bukan hanya rumah tetapi beberapa kavling tanah yang kami miliki semuanya akan diubah kepemilika
saja yang aku minta. Selebihnya Mas Arman sendiri berinisiatif memberikannya p
kan semuanya padaku?" t
mengangg
kalau Mas sudah menikah dengannya past
amu itu bagaikan umpan. Masih sedikit dibandingkan
h, darimana pikiran semacam itu berasal
jika menikah dengan Mila. Kenapa tida
Kenapa
ah mau menikah dengannya?" tanyaku berusa
membuat emosiku kembali naik. Namun, aku
r-ngejar mas. Terus Bapak dan Ibu selalu menekan agar mas mau menikah l
u? Bukankah kamu bosan denganku? Aku yang sekarang sudah tak menarik lagi di matamu dan dirimu tegiu
h nanti. Mas akan lebih sa
mengerutka
ibu supaya bisa merestui kita. Selain itu, waktu kuliah dari sekian lelaki aku yang b
diri bagaiman
di masa lalu. Lantas, perjuangannya dahulu apa benar-benar cinta padaku atau h
, kami berusaha menyelesaikan u
. Selain itu, memang sejak kecil anakku itu tak dekat dengan neneknya. Begitupun ibu mertuaku, tak sedikitpun mau untu
ta-cerita soal balik nama ini ya k
tanahnya dari mereka tapi kepemilikan atas nama mas. Jadi te
an aku, Mas. Sejak dirimu tak dapat mengambil kepu
bersikap manis padamu
a surat kepemilikan tanah dan rumah yang kami tem
rman pasti sayang banget sama istrinya," ujar Pak Andri, no
dengarnya. Aku pun lebih memilih
Nanti kalau sudah selesai akan kami kabari
misi dulu," ujar Mas Arman sambil bangkit dari duduknya
a mereka akan mengira rumah tangga kami sedang baik-baik saja. Bukan hanya orang
rumah. Ketika batu duduk di sofa, tiba-tiba saja ponselku
m, Bu," sapaku
ana, Rin? Tadi Ibu ke rumah ga
sebentar, Bu. Ada
sudah di rum
Ada apa, y
siap-siap dari sekarang mau kapan lagi? Ibu gak mau, ya nanti kalau sampai kurang-kurang." Menda
mangat. Beda sekali waktu persiapan pernikahanku dulu. S
" jawabku
di rumah," ucapnya se
un, demi Haidar dan rencana yang telah ak
an Arman dan Mila," ujar Ibu ketik
g yang ada di amplop it
ta," jawab Ibu seperti t
pa aja ya, B
muanya," jawa
a-
minta sama Arm
erut mendeng
yang enak. Berkorbanlah sedikit, gak
u sudah bergerak terlebih dahulu. Bisa-bisa, aset suamiku yang merup
gadaikan tanah terakhir yang tersisa. Gak apalah de
rannya sama seperti Mas Arman. Menabur umpan y
ng ikan. Jadi penasaran sekaya apa perempuan itu sampai Ba
sam