icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diri Seorang Wanita

Bab 5 Apakah Kamu Keberatan

Jumlah Kata:1103    |    Dirilis Pada: 01/12/2021

an datang," ujar Nyonya

ngin. Ia tidak pernah akur dengan ibu tirinya itu dan tidak

ki tamu," tegur Tua

gadis muda yang berlar

a begitu mirip dengan Nyonya Besar. Beg

ulang dari sekolah dan langsung berla

tanya Nyonya Besar sambil me

di samping sang ibu, Lul

liki tamu? Setidaknya ucapkan salam. Tunjukka

sekolah internasional ternama di kota, menatap ke arah Jenna. Tent

ngan sebutan kakak ipar!" tegur Leonel da

menikah," jawa

egas Leonel tanpa menatap Jen

uk dalam dan tidak ber

rencana akan menikah?"

," jawab Le

pernikahan di mana? Lalu, akan berbulan

du. Apakah kamu keberatan, Jenna?" tan

p pria itu, jantungnya berdebar kencang, ada perasaan hangat dan bahagia. Jenna tidur perlu pesta meri

ya tanda setuju dan tida

a Yura mengatur pernikahan sederhana, segera

h memasuki usia menikah dan selalu harus menghadiri acara perjodohan yang membosankan. Setidaknya, setelah menikah, Leo tid

gu dan tanpa tuntutan seperti ini. Ja

Nyonya Besar Kim sambil men

iriku dan akan memahami, serta memaklumi semua tinda

ya itu, mengapa perkataan

ng pasti, kehadirannya tidak disambut oleh semua anggota keluarga. Hanya Tuan Be

*

ngunjungi panti jompo Kasih, untu

nenek tersenyum lebar saat Jenna menyampaikan tentang rencana p

kamu b

u, Ne

ur kamu bertemu den

t mempercayainya dan nenek

uh perut bagi

ik lengan Jenna dan memeluk cucu satu-satunya itu. Cucu da

ntung Keluarga Kim. Leonel Kim berdiri di sudut ruangan dan sibuk dengan ponsel pintarn

manggil calon su

k dan berjalan

enek mem

ku kirim sur

nselnya ke saku celana dan melangkah mendeka

tanya Leonel yang tidak mema

u dan hanya itu." Jenna menjelaskan, tetapi tidak melanjutkan kata beri

nekmu, aku akan menjaga

n ucapan Leonel k

enyum dan menga

g berbakti. Nenek sudah dapat merasa tenang, ada seseorang yang menjag

ncari cara agar kita dapat tinggal bersama, seperti dulu. Dan Nenek,

air mata. Sedangkan, sang calon suami sudah berpindah ke su

pada sang asisten untuk mendorong ku

elama aku masih hidup, aku akan menjamin semua hak

enyampaikan perkataan Tuan B

atakan, ter

engan sang nenek. Setelah itu

kapel sederhana kota ini. Hanya keluarga inti ya

*

ng sederhana membalut t

ang itu dan menyerahkan sebuah bu

ya. Ya, usianya lebih tua tiga tahun dari Leonel Kim. Beruntung, pria itu tidak mempermasalahkan hal terseb

altar. Tidak memiliki ayah ataupun saudara, membuat Tuan

h di tangannya. Kursi roda Tuan Besar Kim didorong o

dengan balutan tuksedo h

yang juga duduk di kursi roda dan

uduk di barisan depan, menunjuk

ah dan anak itu, kembali terbang ke negara

dan beberapa sta

ya

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Hamil2 Bab 2 Sekretaris Hantu3 Bab 3 Penghargaan4 Bab 4 Menuju Gerbang Neraka5 Bab 5 Apakah Kamu Keberatan 6 Bab 6 Suaminya7 Bab 7 Tidak Tahu Harus Bereaksi Seperti Apa8 Bab 8 Ingat Alasan Kita Menikah9 Bab 9 Mengunjungi Nenek10 Bab 10 Arti Dari Kata Sopan Santun11 Bab 11 Menjenguk Tuan Besar Kim12 Bab 12 Status Sosial yang Berbeda Jauh13 Bab 13 Hanya Tanggung Jawab14 Bab 14 Bukan Panti Sosial15 Bab 15 Perlakuan Buruk16 Bab 16 Gunakan Otakmu! 17 Bab 17 Tidak Lagi Merasa Cemburu18 Bab 18 Masalah Langsung Menghampiri19 Bab 19 Belajar Untuk Tidak Peduli20 Bab 20 Penyesalan21 Bab 21 Bersedia Menderita22 Bab 22 Sandiwara23 Bab 23 Yang Seharusnya Dilakukan Oleh Keluarga24 Bab 24 Tidak Bahagia25 Bab 25 Mereka Tidak Akan Peduli26 Bab 26 Sungguh Malang27 Bab 27 Kalian Salah28 Bab 28 Separuh Jiwa Turut Terhempas29 Bab 29 Menyusul Putranya30 Bab 30 Di Ujung Keputusasaan31 Bab 31 Beri Aku Kekuasaan32 Bab 32 Aku Ingin Hidup33 Bab 33 Harus Peduli34 Bab 34 Separuh Jiwa Tertinggal35 Bab 35 Duka Cita36 Bab 36 Syarat37 Bab 37 Tuan Rumah38 Bab 38 Kita Adalah Suami Istri39 Bab 39 Kehidupan Pernikahan40 Bab 40 Menggunakan Kesempatan Sebaik-baiknya41 Bab 41 Apakah Rasanya Masih Sama 42 Bab 42 Muak43 Bab 43 Amat Sangat Terlambat44 Bab 44 Tidak Berlebihan45 Bab 45 Aku Tidak Beruntung46 Bab 46 Tidak Merasa Curiga47 Bab 47 Kebetulan48 Bab 48 Pilih49 Bab 49 Bertindak Lebih Bijaksana50 Bab 50 Hari H51 Bab 51 Tersulut52 Bab 52 Mengharapkan Kematian53 Bab 53 Rasa Bersalah54 Bab 54 Kembali Terpuruk55 Bab 55 Tidak Lagi Ada Harapan56 Bab 56 Dia Gila57 Bab 57 Buta Adalah Bayaran58 Bab 58 Tidak Bisa, Bukan Tidak Mau59 Bab 59 Ini Gila! 60 Bab 60 Hanya Mereka Berdua61 Bab 61 Mencoba Untuk Memperbaiki62 Bab 62 Bukan Salahmu63 Bab 63 Keajaiban64 Bab 64 Bodoh65 Bab 65 Bukankah Itu Sempurna 66 Bab 66 Berlutut67 Bab 67 Hal Buruk68 Bab 68 Sekali Ini Saja69 Bab 69 Cukup Sampai Di Sini70 Bab 70 END