icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Harga Diriku 10 Juta Per Malam

Bab 2 membangunkan Arabella

Jumlah Kata:1419    |    Dirilis Pada: 06/08/2025

atan yang asing memeluknya. Ia membuka mata perlahan, dan jantungnya serasa berhenti berdetak. Ia berada dalam pelukan seseorang. Arkan Stevanno Orlando. Lengan kek

ya, ia terlihat lebih damai, bahkan sedikit rapuh. Ingatan tentang apa yang terjadi semalam menyerbu benaknya, membuat pipinya memanas. Perasaan campur aduk antara jijik, malu, dan s

Arabella. Ia mengerutkan kening sejenak, seolah berusaha mengingat kejadian semalam. Kemudian, kesadaran penuh menghantamnya. Arkan segera melepaska

Arabella. Ada jeda hening yang canggung di antara mer

h kesunyian. Ia tidak menoleh ke arah Arabella. "Apa pun yang terjadi se

kannya pada kenyataan. Tentu saja, ini hanya transaksi. Tidak lebih. Ia mengangguk, meskip

ngangguk tipis. "

tinya. Tidak ada basa-basi, tidak ada pertanyaan pribadi. Hanya transaksi murni.

engetik, melakukan transfer. Arabella bisa mendengar suara ketukan keypad yang cepat. Beberapa detik kemudian,

kan di lantai-kemeja, celana panjang, dan pakaian dalamnya-dengan gerakan gesit dan rapi. Dalam sek

amar. Ia membuka pintu dan keluar, meninggalkannya begitu saja, sendirian di kam

elnya yang tergeletak di samping bantal. Notifikasi dari bank muncul di

.000.

luh jut

jumlah yang sangat besar. Lima puluh juta. Untuk satu malam. Otaknya berputar cepat. Dengan uang sebanyak ini, ia bisa membayar seb

a untuk pria ini, pria yang bahkan tidak meliriknya setelah semuanya selesai, pria yang hanya memandangnya sebagai

menatap pantulan dirinya. Matanya sedikit bengkak, sisa-sisa riasan semalam masih menempel di wajahnya. Ia menyalakan keran, membiarkan a

ya, lalu kembali ke kamar. Waktu sudah menunjukkan pukul tujuh pagi. Ia harus sege

memadukannya dengan heels hitam dan tas tangan kecil. Arabella tahu bagaimana memadukan penampilannya agar terlihat menarik, bahkan setelah malam yang panjang. Ia memole

ksi online, kini terjebak di tengah lautan mobil yang tak bergerak. Jarum jam terus berputar, dan ia tahu ia akan terlambat

ri taksi, bahkan sebelum taksi berhenti sempurna, dan berlari secepat kilat menuju gedung fakultas hukum. Napasnya terengah-eng

an materi. Mahasiswa-mahasiswi lain duduk rapi di kursi mereka, mencatat dengan saks

terbuka. Suara engsel yang berderit menarik perhatian seisi

tevanno

annya, lelaki yang memberinya lima puluh juta rupiah, kini berdiri di hadapan kelasnya sebagai dosen! Rambutnya yang tertata rapi, kemeja putihny

ia ada d

a. Ia merasa seperti sedang berada dalam mim

atan pengakuan, tidak ada emosi apa pun di matanya. Ia bahkan tidak menunjukkan sedikit pun tanda bahwa

an tegas, bergema di seluruh ruangan yang men

dan bingung bercampur aduk. Ia tidak bisa menerima ini. Diperlakuk

tertahan. "Tadi saya telat karena terjebak macet. Saya tidak sengaja." Ia b

. "Saya tidak peduli dengan alasanmu," katanya dengan nada dingin, suaranya menusuk. "Aturan adalah

. Ia hanya telat beberapa menit, dan ia adalah seorang wanita. Terl

han amarahnya lagi. Suaranya sedikit meninggi. "S

au mengikuti hukuman, atau nilai mata kuliahku akan berkurang?" Ancamannya jelas,

bisa terancam, dan mimpi kuliahnya akan pupus. Ia tidak punya pilihan lain. Harga dirinya kembali t

mendalam. Arkan balas menatapnya tanpa ekspresi, seolah ia hanya

langkah terasa berat, membawa beban penghinaan dan amarah yang membara. Ia tahu, hidupnya baru saja menjadi jauh lebih rumit, dan Arkan Stevanno Orlando adalah penyebab utamanya. Di bawah ter

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 keputusasaan2 Bab 2 membangunkan Arabella3 Bab 3 Ia belum sempat sarapan4 Bab 4 Cemburu5 Bab 5 Permainan Kucing dan Tikus6 Bab 6 Tawaran Bonus7 Bab 7 Tubuhnya masih terasa sedikit pegal8 Bab 8 Arkan menepiskan tangan Clarissa9 Bab 9 meninggalkan Reihan10 Bab 10 Waktunya untuk bersantai11 Bab 11 Kontrak Terlarang12 Bab 12 Kita pindah ke rumah baru13 Bab 13 Di dalam kamar tidur utama14 Bab 14 Ia berada di atas tubuh Arkan15 Bab 15 Sentuhan di Atas Wastafel16 Bab 16 Setelah membersihkan diri17 Bab 17 Tubuh Arabella Alexandro terasa lunglai18 Bab 18 Air hangat dari shower19 Bab 19 Minggu Penuh Kehangatan20 Bab 20 menemaninya selama akhir pekan21 Bab 21 terlalu lelah untuk membantah22 Bab 22 Mobil mewah Arkan Stevanno23 Bab 23 memasuki rumah mewah24 Bab 24 Dekapan Arkan Stevanno Orlando terasa kuat25 Bab 25 Arabella Alexandro terbangun dengan rasa nyeri26 Bab 26 berita tentang Reihan27 Bab 27 Kehidupannya kini berputar28 Bab 28 wajahnya sempurna29 Bab 29 aura ketegangan di kantor30 Bab 30 setelah seharian31 Bab 31 Kejadian semalam32 Bab 32 Godaan Malam33 Bab 33 Clarissa Gunawan terbaring berdua di ranjang34 Bab 34 Mereka kembali ke kamar tidur35 Bab 35 Hukuman36 Bab 36 Malam yang mengerikan37 Bab 37 mual yang tak tertahankan38 Bab 38 Noda Merah39 Bab 39 Kepanikan40 Bab 40 Keheningan setelah pengungkapan41 Bab 41 Perjalanan kembali ke rumah besar42 Bab 42 terasa seperti tahunan43 Bab 43 Jebakan44 Bab 44 Malam yang panjang45 Bab 45 Pemberontakan46 Bab 46 menghapus air mata47 Bab 47 kekosongan48 Bab 48 melumpuhkan Reihan49 Bab 49 terbaring kaku di ranjang50 Bab 50 mendekap bayi mungilnya