Wanita Sandwich
rciuman di bandara, ketiga wanita ini melakukan tos de
annya, lalu saling membentuk simpul dengan jari masing-masing seperti para ninja dari Konoha―tapi sepertin
rls! Girl
ang gembira. Mengabaikan beberapa pasang mata yang semenjak tadi menonton dengan geli ke arah
kemana?" Selena melambai-lam
g sembari menunjuk ke arah kafe yang masih berada
enalan dulu sama
n mendekat. Menyalami Tami s
ganteng sedunia. Sudah kelas 2 SMA. Kalau yang tengah,
SMA-nya Mami du
ana mau masuk SMK, sama
gak gempal, "kalau anakku yang paling imut ini naman
alu-malu, "Kak Ruben, tuh, yang
disahut Rube
kemudian kabur ke kafe. Si bungsu sempat kembali ke dalam mobil untuk mengambil ha
meja berbentuk persegi dan Tami memencet bel di tiang gazebo untuk memanggil pelayan yan
dan Rostiana mulai salin
ami memajukan tubuh, merentangkan tangan
h," sahu
-kontakan, ya, kit
gsung menjewer serta menoyor
ah dihubungi itu siap
diri, deh!" timpal
sional, "Ya, habis bagaimana lagi. Di gunung sinyalny
a Tami. Kini mereka telah
ir-akhir ini aku sedang belajar tanam stroberi. Kapan-kapan ka
i nggak, nih?"
sil, sih. Eh, tapi kebetulan sekali, y
ak-anaknya Selena i
udku, kita jadi punya quality time kita sendiri gitu,
dan pelayan menata menu di atas meja lalu pe
Bono sama anakku juga, ke rumah Mbak
menyendok nasi ke piringnya. Terkikik pe
nggak lebih dari satu jam perjalanan dan setiap bulan pasti ada perkumpul
so sweet, deh, dari dulu," ucap
g agak datar, "Akhirnya Mas Bon
asalah lagi, lho,
" sahut Tami, sambil mengaduk gelas es jus dengan k
alam gazebo tersebut. Tak lama, tapi sangat kentara bahkan Rostiana sampai ber
. erm
ngsung menoleh
asih yang
ng-orangnya individualis sekali. Makanya, aku jarang kumpul dengan tetangga. Sepi sekali. Tuh, anak-anakku saja malah nggak ken
alau Rosti yang tinggal di li
ut campur. Justru nyaman be
pasang gas sama tetangga sebelah saja canggung minta ampu
a pasang gas?" kepala
, aku juga
gan mulut penuh nasi sembari menggosipkan be
i, nggak? Si culun it
disebutkan dulunya adalah teman sebangku Tami, "Tap
ar-dengar sekarang dia jadi Chief Manager di p
elajarnya tinggi. Cuma, ya, itu. Banyak yang nggak mau berteman sama
bah beberapa dosen maup
enang, "Dia dosen paling baik, deh. Waktu aku pendadaran, di
n sama ucapannya. Sampai Bu Martha wafat beberapa tahun yang lalu itu, aku dan alumni jurusan d
na yang menanggapi dengan anggukan dan senyuman sebab di antara mereka berti
. Kalau aku bisa memutar waktu, aku juga mau melanjutkan kuliahku
ena menga
ng diam-diam, menelan makanan dengan susah. Rostiana
hat, kamu punya hidup yang lebih baik, anak-anak yang pi
u semakin te
menjamin kebahagiaan. Aku dan dia selesai di tengah jalan. Bahkan dia... oh,
a, ceritalah. Inilah kenapa kita reuni. Pasti ada hal yang
elah beberapa saat, air mata Selena mengalir dalam diam yang dengan cepat pula dihapusnya menggunakan tisu.ngan hidung yang memerah, "Meski merek
-a
sahabatnya. Tersenyum, tapi
erlontar, inilah awal kisa
ambun