Pelabuhan Akhir Sang Pewaris
ery, Manhattan,
uk melihat pameran ini pada mengantri melewati pintu masuk yang sudah disediakan. Galeri Seni ini begitu lua
i Sean selalu penasaran siapa orang yang membuat lukisannya. Sebuah lukisan yang elega
diketahui oleh Sean, Paman Rodrigo hanya memiliki seorang anak laki-laki bernama James yang berprofesi sebagai seorang D
u." Ajakan Julian membuat Sean dengan cepat meng
lukisan-lukisannya, dan sebuah patung sepasang laki-laki dan perempuan sukses menyita perhatiannya. Patung itu berdiri dengan sempu
annya dengan leluasa. Bahkan Julian tidak bisa berkat
dalah projek terakhir yang dikerjakan oleh keponakanku selama satu tahun terakhir ini." Suara
mbali menatap patung tersebut. Pancaran mata laki-
kali ini? Sungguh, aku penasaran," kata Julian dengan semangat
bisa datang, karena masih ada kepentingan di Madrid. Entahlah aku tidak habis pik
atu alasan Sean membatalkan pertemuannya dengan orang penting, karena ingin bertemu de
kalian dengannya." Rodrigo tersenyum sambil
g begitu menyukai seni, dia lebih suka hal yang menyangkan dan lebih men
rima kasih sudah menyempatkan waktu untuk hadir." Rodrigo tersenyum dan berjalan
n apik sehingga menciptakan sebuah kenyamanan bagi pendatang. Julian melipat tangannya di de
asa penasaran akan sosoknya. Sebenarnya mudah sekali bagi Sean untuk melacaknya, tapi dia menghargai
Keponakan Paman Rodrigo terlihat begitu sibuk dengan dunianya yang lain. M
n begitu saja. Meski tidak dapat bertemu dengan senimannya, setidaknya dia bisa menikmati hasil karyanya. Sean mencari-cari kebe
uk di sebuah sofa panjang yang disediakan dalam ru
menunggumu jika kau i
, itu
udah sangat mengenal suara itu sejak dulu kala. Zara Mellano, teman sekolahnya s
edari dulu kau memang sangat menyukai hal yang berbau seni. Tidak heran jika aku ber
n suara yang terkesan begitu datar. Dia hanya berbasa-basi, dan
an dengan balutan dress berwarna peach itu menyandarkan tubuh rampingnya
ean, not others." Sebelah mata Zara meng
atapannya dengan begitu mal
u Sean? Sampai kapan, kau mau aku tetap mengejarmu seperti ini?
ra Mellano. "Perasaan yang kau miliki itu bercabang, Zara. Aku jelas-jelas tahu kau bukan perempuan yang tidak bisa hanya den
mengatakannya lagi, meski dianggap angin lalu oleh Sean. "Tapi sampai kapan Sean? A
erasa menyesal telah menunggu Julian di sini, jika tahu akan ada Zara di tempat ini. Sean akan memilih menunggu