MENANTU KONTRAK
arnya. "Ayo, Nek biar Anin antar," ajak An
natap Anin dengan mata yang menyip
meninggalkan suaminya di saat ia ada di rumah. Seharian ini kamu sudah melayani Nenek dengan
a pasrah. Nenek berlalu dari hadapannya. Dan berte
ni
ndi, untuk membersihkan tubuhnya yang terasa gerah. Karena seharian bekerja. Anin diam terpaku di salah satu
Ia terlihat keluar telah menggunakan piama tidu
sama terhadap Anin. Sorot matanya begitu dingin. Mendadak ia mengernyitkan keningnya. Karena m
merasa risih dan gelagapan. Tubuh dan tangannyjarak yang begitu dekat. Anin menut
pikirkan?" ma
hat ekspresi wajah Reivan b
apa?" hela
g ketakutan, membuat Reivan men
ukan? Baju dan tubuh mu kotor penuh tepung, apa iya kamu akan
benar begitu malu. Telah mengira
" ucap Anin
cerca Reivan sembari meni
kotor. Anin pun bergegas mengambil handuk dan p
geringkannya dengan kain handuk. Anin seger
lampu kamar. Anin pun melangkah pelan, dengan jalan tergagap. Beruntung, ada sedikit cahaya lampu luar yang
langkah kakinya akan membangunkan Reiva
gungan. Ia bingung
u di lantai saja,"
ralaskan selimut tebal dan di lengkapi beberapa bantal, untuk alas kepalanya. Akhirnya malam
kian
dengan sleepwalking. Reivan memiliki kelainan itu sejak ia masih kecil. Reivan bisa be
kahkan kakinya. Reivan terlihat seperti sosok mumi yang berjalan kaku seraya mengangkat kedua ta
r, sudah ia kunci. S
erebahkan dirinya di situ. Anin yang tidur begitu nyenyak. Tak
sik di telinga. Cahaya mentari, yang masuk melalui lubang jendela mene
matanya. Ia mengucek - ngucek kedua
nuhnya. Tangannya meraih beban tersebut. Betapa terkejutnya, dirinya. Saat ia me
di sebelahku tadi malam .
k membuat Anin berteriak kencang
g kaget menjadi ikut terbangun. Tak hanya itu, Anin juga menyingkirkan d
rintihny
nin segera beranjak bangun. Sifatnya ya
yang Tuan laku-kan!?
nangis membuat Reiva
i malam. Sehingga membuat gadis ini sa
saha untuk menenangkan Anin, dan berupay
s! Ini tidak seperti yang kam
tidur di atas, kenapa pagi ini Tuan
ar Nyonya. Membuat Nyonya menjadi cemas dan curiga.
ka berdua," ungkap Nyonya
ivan, yang masih di kunci. Ny
an? Cepat buka pintunya sekarang!"
n sampai di telinga Nenek. Dan itu akan b
ka pintu kamarnya. Sementara An
tampang di tekuk. "apa yang
" sahut Re
nghampiri m
ngin melecehkan saya .
uga," ucap
menatap Reivan lekat. Sementara Reivan melempar pandanga
angat dingin dengan kaum hawa. Tak mungkin Reivan ak
masalahan. Nyonya pun berus
Nak. Kamu salah paham sayang ..." ucap N
di atas ranjang. Tapi kenapa pagi ini di
menangis dan tenangkan dirimu dul
Membuat Anin menurut. Berangsur -
i ke kamar mandi. Karena ia a