MENANTU KONTRAK
a mengajak Anin untuk masuk ke dalam kam
mu menangis," ungkap Nyon
ya sembab hidungnya me
an melakukan itu bukan di sengaja. Tapi ti
sud Nyonya, eh maaf maksud Mamah
. Dia bisa berjalan saat ia tengah memejamkan mata. Jadi kalau kejadian in
ndang Nyo
ada penyakit semacam itu,"
ap tidak ada lagi kesalah pa
un dalam hatinya ada
turun untuk sarapan. Atau kalau tidak Nenek akan terus
bur. Ia pun ikut tertawa. "i
egas pergi meninggalkan kamar Anin dan Reivan. Ia tak
ah mengenakan kaos singlet serta celana panjang. Reivan terliha
duk dan melangkah menuju kamar mandi. Namun tiba - tiba langkahnya harus terhenti. Kar
." sapa Nenek hangat
eketika mereka berdua pu
alas Reivan t
mandang selidik pada Anin dan Reivan. Melihat Anin ya
mandi?" tanya Ne
malu. "belum Nek," ucap An
nya, karena mendeng
ng lebih dulu mandi, jadi istri itu tidak boleh bangun kesiangan. Kala
an menatap Ani
benar sangat malu. Anin merasa kali ini N
af," ucap An
turun ke bawah kita akan sarapan ber
mandi. Sementara Reivan terlihat membuka lemari. Ia ingi
Membuat Nenek Zyl kembali berceloteh. Lagi - lagi, i
nggu dulu!" cegat
. "Entah apa lagi yang di ingin
a menghampiri
tanya Anin dengan wa
n melotot. Lalu mendelik
milih pakaian. Kenapa kamu tidak memilihkan k
agi. Ia pun mendekati Reivan yang tengah berdiri di depan lemari. Tanpa pikir panjang, Anin meraih kemeja berlengan
han Anin, Nenek ter
tepat," ucap Nene
uat Anin sedikit b
asih," sahut Anin
an niatnya untuk mandi. Na
kamu lakukan?" u
lagi yang ku perbuat? Hingga Nenek
..." wajah Anin
ja? Kamu tidak membantu Reivan untuk m
n Reivan saling menatap tegang. Mereka
k kembali mengejut
," sahut A
mengenakan kemeja itu! Kalau tidak, ia akan te
n dan tubuh yang gemetar, ia meraih kemeja itu dari tanga
ntu," ucap An
ntang. Dengan perlahan Anin memasukkan len
r hebat. Kala jari - jemarinya, m