MENANTU KONTRAK
ntu kamar dan melemp
am Non Anin,
," sahut Anin m
malam. Nyonya menyuruh saya untuk men
lu. "Bu Lunar, apa Tuan Reivan juga
at dengan sosok buah hatinya dulu. Andai saja, Lunar masih bersama gadis itu, mungkin ia sudah seusia dengan Anin. Masa lalunya yang
ga ada Non," sah
akin malu. Pipin
marah karena terlalu lama menunggu," ucap
kut berjalan menuju ruang
ang m
tengah memandang ke arahnya. Sepertinya mereka telah lama menunggu. Dan Lunar
kalian menunggu," un
i duduk lah! Ikut makan bers
tenang, menyantap hidangan masing - masing. Usai makan malam, seperti biasa Reivan dan Tuan besar akan kembali ke kamar untuk
tanya Reivan na
a nampak tenang dan patuh. Ia paha
in Mamah bicarakan," sahu
fasnya dan menghem
ir selesai. Jadi, Mamah ingin mempercepat pernikahan kontrak Anin dan Reivan. Bag
yakin, Mamah selalu melakukan hal yan
ivan, dan kamu Anin?" ta
knya dan mengangkat alisnya.
diam, tak
ua sudah setuju. Mamah dan Lunar akan persiapkan semuanya. Esok
lkan ruang makan dan berjalan menuju kamarnya. Tuan besar pun ikut menyu
n dan Nyonya
pingnya. Ia menggenggamnya lembut. Anin yang menunduk, k
rasaan Kamu?"
aja Nyonya, eh Mah,"
alu menatap Anin iba. "sekali lagi maaf atas
in mengerti," ba
ang di tunjukkan Reivan padanya. Reivan terlihat sangat acuh. Ia sepert
embut. Ia menatap Ani
in cemas melihat ek
nafasnya. "Ibu Saya sangat menyukai gadis yang santun dan mandiri. Dan Mamah yakin, kamu mempunyai ku
k, "Iya Mah, A
Nyonya kembali ke kamar masing -
g kali ia mencoba memejamkan matanya. Namun si
nya. Hingga akhirnya ia kesal dan mele
seperti ini!?" te
uduk di tepian ranjang, serta
dan tidak meminta ku untuk sege
i. Kehadiran gadis itu benar - benar
rasa lus
datang. Tanpa keramaian dan tanpa kemegahan. Setelah Anin dan Reivan menikah, mereka berdua menanda tangani surat kontrak. Yang
an berjalan secara tidak normal. Mereka tetap tidur terpisah.
i, Anin mencoba untuk mengenal sosok Reivan lebih jauh dan berusah
tidak, mendadak Nenek Zyl memberi kabar. Kalau dirinya kini tengah
anda
kalau mau ke sini? Ini mendadak se
at sangat khawatir. Terutama sang Nyonya. Karena Nenek baru saja melakukan perjalanan yang cuku
ingin memberi kejutan pada kalian. Aku sudah
up Ibunya terlihat tumbuh kembali, setelah mengetahui Reivan sudah menikah. Namun
ntuk segera membawa Ibunya pulang ke rumah, i
ah," tegas Nyonya sembari mengajak Nenek da