Perjalanan Cinta Si Cupu Yang Menjadi CEO
ama. Keduanya bersitegang. Dion beralih dari posisinya. Ia
ogis. Dion merasa sangat tidak patut, hanya perkara motor mogok saja Keyla terlambat lebih dari satu jam. Dion pikir seharusnya Keyla bisa bangun le
angat tidak pantas Nona Keyla. Aku pikir kamu adalah wanita yang profes
afas kasar dan m
ni. Apa mungkin dia dendam padaku. Seti
a memelas. Ia mengangkat kedua jarinya, "Saya berjanji tid
kembali duduk ke kursinya. "Hem, a
an setengah badannya, "Iya Pak say
aian mereka kali ini. Sudah cukup banyak pertengkaran yang ia alami hari ini. Dari pak satpam di luar sana. Hingga b
ya. Tatapannya begitu tajam dan teliti. "Setengah jam lagi kita akan mengadakan r
ekerja, aku sudah di suruh menyiapkan hal sepenting
Keyla kebingungan apa yang harus ia lakukan. Bahkan ia tidak tahu bahan seper
kamu keterl
ingin sekali duduk manis dan berkutat dengan laptopnya. Tapi sepertinya Di
us saya siapkan? Saya rasa ini masih t
i di tunda dulu esok h
ng, bahkan jauh - jauh hari sudah
i ia merasa di hadapkan dengan situasi suli
ah Keyla kamu terlalu banyak alasan. C
Um maksud saya, saya tidak tahu berkas seperti apa yang Bapak inginkan. Dan hal apa s
Ternyata itu yang membuat kamu kebin
erasa lucu denga
ng, pada Keyla yang sedari tadi masih berdiri. Keyla membuka lebar k
ya Keyla pura - p
Ia merasa tidak nyaman kalau harus terlalu dekat dengan Dion Prakasa. Dion mengerti gelagat Keyla yang mulai salah tingkah, ia segera meluruskan pikiran konyol gadis itu. "Ayo
tu, dan berdiri di sampingnya. Dion mulai memainkan jemariny
la paham apa yang harus ia lakukan. Dion sangat mengenal Keyla. Maka dari itu ia memutuskan untuk menjadikan Keyla sebagai sekertarisnya. Sekaligus pelampiasan dendam kecilnya. Tetapi sejak
ikan perasaannya. Ia takut Keyla akan
Hanya saja arah mejanya yang berlawanan namun saling berhadapan. Dion sengaja mengatur itu sedemikian rupa
anku. Sengaja atau tidak. Aku berterima kasih dengan takdir ku sekarang. Tekadku kuat, aku ingin memperjuangkanmu dan takkan ku lepaskan l
- nyiakan kesempatan itu. Curi pandang, menata
berikan Dion bisa ia selesaikan tepat pada waktu
il kerja ku ini. Dan ini
pada Dion yang masih terpana. Untung s
a begitu banyak beban
enduga
mbali seraya melambaika