Perjalanan Cinta Si Cupu Yang Menjadi CEO
... dr
ya masih terpejam. Keyla merasa masih sangat mengantuk. Setelah tadi malam, ia memutuskan untuk begadang. Karena menonton drakor favoritnya. Yang episodenya tamat tadi malam. Berhas
bangun. Aku ingin tidur 15 menit
nya terpaut, kurang lebih dengan pemiliknya. Lelaki itu ialah pak Arman, ayah kandung Keyla. Arman lelaki yang bertanggung jawab dan rajin. Meski hanya memiliki satu putri, yang sudah dewasa. Ia masih memutuskan untuk tetap
erjuangan cinta Arman, untuk mendapatkan Diana. Mampu meluluhkan hatinya dan ibunya, yang kala itu sempat menentang hubungan mereka. Nenek Keyla takut, kalau Arman tidak bisa mencukupi nafkah pada putrinya Diana. Sebab Arman hanyalah seorang montir motor, yang bekerja di bengkel kecil. Penghasilannya tidak menentu. Namun kini, Arman bisa membuktikan kalau ia bisa dan layak di sebut sebagai kepala keluarga. Pernah neneknya Keyla, menawarkan agar mereka tin
p istrinya di depan pintu. "Keyla
inya gadis itu tad
k bekerja?" Arman menghampiri istrinya yang berdiri di depan p
rman geleng - geleng kepala ,"Cah ayu,
suk ke dalam u
mbut ke telinga putrinya. Keyla yang masih tengkurap me
ang!" bisi
eyla terbelalak
Keyla
gerutunya kesal. Sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal.
g, sudahlah ayo cepa
... b
saja. Bahkan rambutnya pun tak basah. Tak sampai 5 menit Keyla keluar dari kamar mandi.
yang juga ada di dapur. Lantai ruma
elegan. Di tambah lagi dengan lekuk badannya yang ramping. Keyla beruntung, mempunyai ibu yang sangat baik. Yang begitu detail dan teliti memperhatikan semua kebutuhan putri cantiknya. Semua baju, dan pakaiannya tertata rapi di dalam le
atanya," sambungnya lagi sambil mengoleskan tipis, lipstik ke bibir dengan warna favoritnya yaitu pink cherry. Selesai! Gadis itu menutup make up nya
n langsung menuju ruang dapur. Di meja makan, sudah tersedia susu han
! Gl
berpamitan. "Keyla berangkat ya Bu!" ucapnya manja sembari tersenyum centil sambil mencium pipi ibunya. "Rotinya di makan dulu sayang, nanti maag kamu kambuh lo!" paksa Diana lagi. Tetapi Keyla tidak menggubris ibunya. Ia malah meraih punggung jemari sang ibu d
high heels nya. Sang ayah yang sedari tadi sudah menungg
kinya. Mereka berdua berangkat berboncengan. Karena perjalanan mereka yang satu arah. Lagi pula A
Beberapa kali Arman mencoba menyalakannya, namun kuda besi tua itu, seolah merajuk. Karena usaha ayahnya tidak membuahkan hasil Keyla buru - buru turun, dan melepaskan helmnya. "Duh! Kenapa Yah m
tangannya. Yang sudah ha
eyla gima
ngah jalan lagi, kalau jalan kaki yang ada kaki mu pegal paka