Jebakan Ibu Susu Bayiku
a pungkiri. Setiap kali ia berinteraksi dengan Viktor, ia merasa seolah ia sedang berada dalam sebuah pertarungan, bukan hanya dengan pria itu, tetapi d
emberinya petunjuk yang jelas tentang apa yang diinginkannya, tetapi dari cara Viktor memperlakukannya, dari tatapan matanya yang selalu penuh perhitungan, Elara m
h ini. Terkadang, Elara merasakan tatapan tak kasat mata yang menatapnya dari sudut-sudut rumah ini, seakan ada lebih banyak mata yang memantau gerak-ge
ngan. Langkah itu terdengar berbeda-terlalu berat, terlalu teratur untuk menjadi suara seorang pelayan. Perlahan, ia melangkah menuj
topi hitam, tetapi Elara bisa merasakan kekuatan yang terpancar dari tubuhnya. Ia mengenali pria itu-meskipun ia
bantu?" tanya Elara, suaran
terlihat di wajahnya. "Tuan Viktor mengirim saya untuk memastikan semuanya berjalan lancar," jawabnya akh
pekerjaan saya," jawabnya, meskipun dalam hatinya ada pertanyaan besar yang menggantung. Ap
adi dengan dunia ini? Mengapa Viktor merasa perlu mengirim orang untuk mengawasi langkah-langkahnya? Ada ketegang
angan, setiap makan malam terasa seperti ujian yang tak berujung. Viktor akan duduk di ujung meja panjang, matanya mengamati setiap gerakan Ela
sesuatu," katanya dengan suara yang lebih rendah dari biasanya. "Keputusanmu untuk berada di sini
kata yang diucapkannya. "Apa maksudmu? Apa yang seb
enuh dengan perhitungan. "Apa yang kamu inginkan dariku?" balasnya dengan pertanyaan
mulai membanjir. "Aku tidak tahu," jawabnya, suaranya sedikit leb
Elara," jawabnya, dan untuk sesaat, suasana ruangan menjadi begitu mencekam. "Tapi sebelum itu,
ncang. "Keputusan apa?" tanya El
usan tentang siapa yang akan kamu percayai," jawabnya. "Kamu harus memilih
ebenarnya ia maksud? Apa yang akan terjadi setelah ia membuat pilihan itu? Dan sia
hindari. Keputusan besar menunggunya, dan ia harus memilih jalan yang akan mengarah pada masa depan yang tak pasti.